Strategi Menaker Ida Hadapi Transformasi Ketenagakerjaan di Era Industri 4.0

Sabtu, 12 Juni 2021 - 20:07 WIB
loading...
Strategi Menaker Ida...
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan kesiapannya menghadapi Revolusi Industri 4.0, khususnya dalam mentransformasi pada sektor ketenagakerjaan.
A A A
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan kesiapannya menghadapi Revolusi Industri 4.0, khususnya dalam mentransformasi pada sektor ketenagakerjaan. Menaker Ida membeberkan beberapa strategi untuk mendorong kesiapannya menghadapi transformasi ketenagakerjaan.

"Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan strategi untuk bisa berperan dan proses link and match pasar kerja. Terlebih di Industri 4.0 yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem online," ujarnya pada webinar 'Kesiapan Ketenagakerjaan Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0' yang diselenggarakan oleh KAGAMA, di Jakarta, Sabtu (11/6/2021).

Menurut Ida, untuk menghadapi proses transformasi ketenagakerjaan di era revolusi industri ini, Kemnaker terus melakukan kajian labour market assessment sebagai dasar penyusunan kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi.

World Economic Forum (WEF) dalam laporan terbarunya memperkirakan di dunia akan ada 97 juta pekerjaan baru yang tumbuh bersamaan dengan 85 juta pekerjaan yang akan berkurang. Untuk Indonesia sendiri, sebagaimana dilaporkan McKinsey, diprediksi akan ada 23 juta jenis pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi, serta akan ada puluhan juta pekerjaan baru yang muncul dalam kurun waktu tersebut.

“Dalam Revolusi Industri 4.0, penggunaan teknologi yang semakin meningkat dalam segala aspek kehidupan membuat pekerjaan menjadi sangat fleksibel baik secara waktu ataupun tempat, sehingga pekerjaan tidak lagi harus dikerjakan dari kantor dengan jam kerja yang monoton. Perubahan ini mempercepat transformasi ketenagakerjaan yang terus bergerak ke arahrevolusi industri 4.0," katanya.

Oleh karena itu, kata Menkaer, saat ini kompetensi dan fleksibilitas kerja menjadi poin utama. Tenaga kerja juga dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi dengan soft skills yang memadai. Selain itu, kreativitas, inovasi dan kewirausahaan akan menjadi poin penting bagi perkembangan dunia usaha ke depannya.

Menurutnya, kebijakan ini juga dikolaborasikan dengan kebijakan pelatihan vokasi lainnya seperti kebijakan Triple Skilling, yakni skilling, re-skilling, dan up-skilling bagi pekerja; optimalisasi pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills; perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online, penggunaan metode blended training serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Kemnaker juga terus melaksanakan program BLK Komunitas untuk memperluas jangkauan pelatihan vokasi. "Menjadikan transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilakukan untuk menjadikan BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing global serta dapat memenuhi kualifikasi kemampuan terbaru yang dibutuhkan oleh dunia industri," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan, ada tiga tantangan transformasi ketenagakerjaan sebagai dampak Revolusi Industri 4.0. Pertama, skills transformation atau transformasi keterampilan. Kedua, job transformation atau transformasi pekerjaan, dan society transformation atau transformasi sosial.

"Untuk menghadapi tiga tantangan tersebut, maka diperlukan inovasi dalam penyiapan kompetensi tenaga kerja; regulasi ketenagakerjaan yang fleksibel; jaminan sosial terhadap peningkatan kompetensi; dan jaminan sosial terhadap pendapatan masyarakat," ujarnya. CM
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Investor Minat Sewa...
Investor Minat Sewa Aset Sritex, Menaker: Dalam Pendataan Siapa yang Siap Bekerja
Menaker: Buruh Sritex...
Menaker: Buruh Sritex yang di-PHK Akan Dipekerjakan Lagi dalam 2 Minggu ke Depan
Kemnaker Jamin Buruh...
Kemnaker Jamin Buruh Sritex Dapat Pesangon dan JKP
Politikus Gerindra Immanuel...
Politikus Gerindra Immanuel Ebenezer Ditunjuk Jadi Wamenaker
Abdul Halim Iskandar...
Abdul Halim Iskandar dan Ida Fauziyah Mundur dari Kabinet, Jokowi Terbitkan Keppres Pemberhentian
DPR Minta Kemenkes dan...
DPR Minta Kemenkes dan Kemnaker Turun Tangan Atasi Larangan Jilbab di RS Medistra
Laporkan Kemnaker ke...
Laporkan Kemnaker ke Ombudsman, FKPMI Singgung SPSK Pekerja Migran ke Arab Saudi
Bertemu Jokowi, Mendes...
Bertemu Jokowi, Mendes PDTT dan Menaker: Tak Bahas Hak Angket, Titip Pesan ke Cak Imin
THR Paling Lambat Dibayar...
THR Paling Lambat Dibayar H-7 Lebaran, Menaker: Enggak Boleh Dicicil
Rekomendasi
4 Negara Pemilik Cadangan...
4 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Intip Gudang Penyimpanannya
Jenderal Senior Rusia...
Jenderal Senior Rusia Dihabisi dengan Bom Mobil, Trump: Ini Masalah Besar!
Bunda Iffet Meninggal,...
Bunda Iffet Meninggal, Markas Slank Ramai Pelayat sejak Pagi
Berita Terkini
Pelantikan 86 Pengurus...
Pelantikan 86 Pengurus Baru Partai Hanura, OSO Serukan Gerakan dari Daerah
12 menit yang lalu
Pope Francis dan Dialog...
Pope Francis dan Dialog Antaragama untuk Perdamaian
19 menit yang lalu
Mendagri Tito Buka Peluang...
Mendagri Tito Buka Peluang Revisi UU Ormas, Evaluasi Transparansi Keuangan
1 jam yang lalu
Hanura Resmi Dukung...
Hanura Resmi Dukung Pemerintahan Prabowo Subianto
5 jam yang lalu
Antara Pragmatisme Hukum...
Antara Pragmatisme Hukum dan Pragmatisme Politik
5 jam yang lalu
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
11 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved