4 Hari Terakhir Kasus Aktif COVID-19 Naik 12,5%, Satgas: Waspada!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Ganip Warsito mengatakan dalam waktu 4 hari terakhir ini kasus aktif COVID-19 naik 12,5%.
“Kita ketahui bersama dari data dan analisis yang kita buat oleh Satgas COVID-19 pusat, kita mengetahui bahwa jumlah kasus aktif saat ini mengalami kenaikan. Pada 4 hari terakhir ini terjadi kenaikan 12,5%. Dari jumlah terendah kasus aktif yang dimiliki Indonesia per 18 Mei adalah 87.514 menjadi 98.455,” ungkap Ganip pada Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional, Senin (7/6/2021).
Ganip mengatakan ada 5 provinsi dengan peningkatan jumlah kasus aktif yang signifikan. “Kemudian terdapat 5 provinsi dengan peningkatan jumlah kasus aktif yang signifikan. Artinya melebihi 1.000 dalam 5 pekan terakhir yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Aceh dan Sumatera Barat,” katanya.
Selain itu, Ganip pun mengatakan bahwa persentase Bed Occupancy Ratio (BOR) isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 juga yang di atas 50% terjadi di 7 provinsi yaitu Kepulauan Riau, Jatim, Jabar, Gorontalo, Sumbar, Riau dan Aceh.
“Lalu terkait dengan persentase BOR ICU yang lebih dari 50% terjadi di 9 provinsi yaitu Riau, Kepulauan Riau, Jatim, Jabar, Bengkulu, Jambi, Kalbar, Kalsel dan DIY,” paparnya.
Ganip pun meminta agar provinsi yang mengalami kenakan kasus aktif ini bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan pengendalian agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 terutama dampak dari libur panjang Idul Fitri.
“Dengan peningkatan kasus aktif dari parameter yang saya sebutkan tadi, maka kita semua harus benar-benar mewaspadai. Benar-benar hati-hati di dalam melakukan langkah-langkah untuk bisa mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 pasca liburan ini,” tegasnya.
“Kita ketahui bersama dari data dan analisis yang kita buat oleh Satgas COVID-19 pusat, kita mengetahui bahwa jumlah kasus aktif saat ini mengalami kenaikan. Pada 4 hari terakhir ini terjadi kenaikan 12,5%. Dari jumlah terendah kasus aktif yang dimiliki Indonesia per 18 Mei adalah 87.514 menjadi 98.455,” ungkap Ganip pada Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional, Senin (7/6/2021).
Ganip mengatakan ada 5 provinsi dengan peningkatan jumlah kasus aktif yang signifikan. “Kemudian terdapat 5 provinsi dengan peningkatan jumlah kasus aktif yang signifikan. Artinya melebihi 1.000 dalam 5 pekan terakhir yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Aceh dan Sumatera Barat,” katanya.
Selain itu, Ganip pun mengatakan bahwa persentase Bed Occupancy Ratio (BOR) isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 juga yang di atas 50% terjadi di 7 provinsi yaitu Kepulauan Riau, Jatim, Jabar, Gorontalo, Sumbar, Riau dan Aceh.
“Lalu terkait dengan persentase BOR ICU yang lebih dari 50% terjadi di 9 provinsi yaitu Riau, Kepulauan Riau, Jatim, Jabar, Bengkulu, Jambi, Kalbar, Kalsel dan DIY,” paparnya.
Ganip pun meminta agar provinsi yang mengalami kenakan kasus aktif ini bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan pengendalian agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 terutama dampak dari libur panjang Idul Fitri.
“Dengan peningkatan kasus aktif dari parameter yang saya sebutkan tadi, maka kita semua harus benar-benar mewaspadai. Benar-benar hati-hati di dalam melakukan langkah-langkah untuk bisa mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 pasca liburan ini,” tegasnya.
(kri)