Fraksi PKB Minta CSR BUMN Difokuskan untuk Masyarakat Rentan dan Pesantren
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Fraksi PKB di Komisi VI DPR RI, Nasim Khan meminta semua kementerian khususnya kementerian yang menjadi mitra Komisi VI DPR RI bisa memprioritaskan program-programnya untuk kepentingan masyarakat miskin dan rentan, serta kalangan pesantren.
Seperti misalnya Kementerian BUMN, hendaknya dana Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN dialokasikan untuk kepentingan yang mulia ini.
"Kalau dulu Soekarno punya jas merah, kami para ulama, santri punya jas hijau Pak Menteri (Erick Thohir), jangan lupakan jasa dan peran besar ulama, masyayikh dan santri. Mereka terbukti telah memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia, itu tidak bisa dibohongi, oleh sebab itu, program Kementerian BUMN dan seluruh kementeriannya Pak Jokowi, khususnya (kementerian) di Komisi VI ini harus memprioritaskan untuk kepentingan rakyat dan para ulama, masyayikh dan santri," ujar Nasim Khan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir saat Rapat Kerja (Raker) di Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
"Pak jokowi kan telah menyampaikan bahwa prioritaskan kepada para ulama, masyayikh dan santri, tolong dalam semua program PAGU di tahun 2022 dari kementerian kita itu bisa menyentuh pada mereka," sambungnya.
Khusus Kementerian BUMN, Nasim Khan meminta Erick Thohir untuk lebih bisa memprioritaskan CSR dan PKBL (Program kemitraan dan Bina Lingkungan) dari perusahaan pelat merah kepada kalangan pesantren. Bukan maksud menuduh tapi kalau itu diserahkan keluar belum tentu aman pertanggungjawabannya.
"Tapi kami yakin, kalau pondok pesantren, santri akan menjaga amanahnya, dunia dan akherat dan itu akan membantu dalam membangun bangsa kita dari semua komponen," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Nasim Khan juga mengapresiasi kesederhanaan dan semangat Erick Thohir yang membawa pondasi akhlak dan moral kepada setiap perusahaan milik negara. Bahkan Erick sudah mencontohkan akhlaknya dengan cara berhemat anggaran. Pihaknya berharap hal itu bisa dilakukan oleh setiap perusahaan BUMN.
"Seperti motto dari BUMN yang berakhlak. Ini sejarah dalam bangsa Indonesia, (pondasi) ahlak itu ada di kementerian presiden jokowi kita," ucapnya.
Dengan nada berkelakar, Nasim menyampaikan bahwa adanya pondasi akhlak di Kementerian BUMN tidak bisa dilepaskan dari PKB, dimana Partai PKB merupakan partai yang menentukan siapa calon pemenangan Presiden RI. Dalam candanya, ia pun memasangkan Ketua Umumnya Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI/Cak Imin) dengan Erick Thohir sebagai Capres-Cawapres 2024. Baca juga: Koalisi PDIP-PKB Dinilai Ideal, Diprediksi Menjadi Kekuatan Dahsyat
"Jadi, Pak Erick enggak usah khawatir, nanti persiapan untuk wapres tenang saja pak, karena PKB penentunya pak, jelas, (kalau pasangannya) Gus AMI dan Kang Erick, selesai (pemenangnya)," tutur Nasim berkelakar.
Seperti misalnya Kementerian BUMN, hendaknya dana Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN dialokasikan untuk kepentingan yang mulia ini.
"Kalau dulu Soekarno punya jas merah, kami para ulama, santri punya jas hijau Pak Menteri (Erick Thohir), jangan lupakan jasa dan peran besar ulama, masyayikh dan santri. Mereka terbukti telah memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia, itu tidak bisa dibohongi, oleh sebab itu, program Kementerian BUMN dan seluruh kementeriannya Pak Jokowi, khususnya (kementerian) di Komisi VI ini harus memprioritaskan untuk kepentingan rakyat dan para ulama, masyayikh dan santri," ujar Nasim Khan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir saat Rapat Kerja (Raker) di Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
"Pak jokowi kan telah menyampaikan bahwa prioritaskan kepada para ulama, masyayikh dan santri, tolong dalam semua program PAGU di tahun 2022 dari kementerian kita itu bisa menyentuh pada mereka," sambungnya.
Khusus Kementerian BUMN, Nasim Khan meminta Erick Thohir untuk lebih bisa memprioritaskan CSR dan PKBL (Program kemitraan dan Bina Lingkungan) dari perusahaan pelat merah kepada kalangan pesantren. Bukan maksud menuduh tapi kalau itu diserahkan keluar belum tentu aman pertanggungjawabannya.
"Tapi kami yakin, kalau pondok pesantren, santri akan menjaga amanahnya, dunia dan akherat dan itu akan membantu dalam membangun bangsa kita dari semua komponen," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Nasim Khan juga mengapresiasi kesederhanaan dan semangat Erick Thohir yang membawa pondasi akhlak dan moral kepada setiap perusahaan milik negara. Bahkan Erick sudah mencontohkan akhlaknya dengan cara berhemat anggaran. Pihaknya berharap hal itu bisa dilakukan oleh setiap perusahaan BUMN.
"Seperti motto dari BUMN yang berakhlak. Ini sejarah dalam bangsa Indonesia, (pondasi) ahlak itu ada di kementerian presiden jokowi kita," ucapnya.
Dengan nada berkelakar, Nasim menyampaikan bahwa adanya pondasi akhlak di Kementerian BUMN tidak bisa dilepaskan dari PKB, dimana Partai PKB merupakan partai yang menentukan siapa calon pemenangan Presiden RI. Dalam candanya, ia pun memasangkan Ketua Umumnya Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI/Cak Imin) dengan Erick Thohir sebagai Capres-Cawapres 2024. Baca juga: Koalisi PDIP-PKB Dinilai Ideal, Diprediksi Menjadi Kekuatan Dahsyat
"Jadi, Pak Erick enggak usah khawatir, nanti persiapan untuk wapres tenang saja pak, karena PKB penentunya pak, jelas, (kalau pasangannya) Gus AMI dan Kang Erick, selesai (pemenangnya)," tutur Nasim berkelakar.
(kri)