Tak Bisa Dipungkiri, Haji 2021 Ditunda Berdampak Psikologis ke Calon Jamaah
loading...

Pemerintah lewat Menag Yaqut Cholil Qoumas telah resmi memutuskan, ibadah haji 2021 ditunda, lantaran belum adanya kepastian dari pemerintah Arab Saudi. Foto/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah lewat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah resmi memutuskan, penyelenggaraan ibadah haji 2021 ditunda, kebijakan ini diambil lantaran belum adanya kepastian dari pemerintah Arab Saudi mengenai kuota yang dialokasikan untuk Indonesia.
Baca juga: Indonesia Batal Kirim Jamaah Haji 2021, Ini Pertimbangannya
Menurut Pengamat Haji Indonesia, Ade Marfuddin, kebijakan penundaan haji merupakan tanda kasih sayang pemerintah kepada calon jamaah haji Indonesia. Dan terjadinya penundaan ini harus diyakini akibat proses yang berjalan di Arab Saudi, di mana mereka menerapkan kebijakan yang ketat terkait pandemi virus Corona (Covid-19) ini.
Baca juga: Breaking News, Haji 2021 Resmi Batal
Akan tetapi menurutnya, jamaah haji Indonesia yang terkena dampak atas penundaan ini. Karena bagaimanapun, antrian haji Indonesia sangatlah panjang.
"Tentunya atas penundaan ini, efek secara psikolgis, gangguannya kepada jamaah, hampir 221 ribu jamaah, kan ini bukan jamaah baru, 221 ribu jamaah ini adalah jamaah yang 2020 yang diangkat lagi tahun 2021 yang gagal lagi, tertunda lagi keberangkatannya," kata Ade dalam Dialektika Demokrasi yang bertajuk "Nasib Jamaah Haji Indonesia" di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Dirjen PHU Kemenag Pastikan Uang Jamaah Haji Aman, jika Mau Bisa Diambil
Ade menjelaskan, persiapan para jamaah ini sudah matang, bahkan tanpa dianjurkan pemerintah, mereka sudah suntik vaksin meningitis dan Sinovac. Untung saja itu gratis sehingga tidak menimbulkan masalah di lapangan. Hanya saja, para calon jamaah ini sudah berangan-angan untuk berangkat dan pemerintah sudah memberikan kepastiannya.
"Tiba-tiba hari ini walaupun telat saya katakan telat bahwa pemerintah menyikapi apa keluarnya surat dari Arab Saudi bahwa hanya 11 negara yang diizinkan (terbang ke Arab Saudi), sementara kita ditunda dan itu telat menyikapi," sesalnya.
Menurut Ade, seharusnya pemerintah bukan mengumumkan penundaan haji ini pada hari ini, melainkan seminggu sebelumnya. Karena, masyarakat sudah berharap-harap dengan cemas dan terus menunggu. Padahal, sudah ada wilayah yang sejak jauh-jauh hari memutuskan untuk berangkat haji pada tahun ini.
Baca juga: Indonesia Batal Kirim Jamaah Haji 2021, Ini Pertimbangannya
Menurut Pengamat Haji Indonesia, Ade Marfuddin, kebijakan penundaan haji merupakan tanda kasih sayang pemerintah kepada calon jamaah haji Indonesia. Dan terjadinya penundaan ini harus diyakini akibat proses yang berjalan di Arab Saudi, di mana mereka menerapkan kebijakan yang ketat terkait pandemi virus Corona (Covid-19) ini.
Baca juga: Breaking News, Haji 2021 Resmi Batal
Akan tetapi menurutnya, jamaah haji Indonesia yang terkena dampak atas penundaan ini. Karena bagaimanapun, antrian haji Indonesia sangatlah panjang.
"Tentunya atas penundaan ini, efek secara psikolgis, gangguannya kepada jamaah, hampir 221 ribu jamaah, kan ini bukan jamaah baru, 221 ribu jamaah ini adalah jamaah yang 2020 yang diangkat lagi tahun 2021 yang gagal lagi, tertunda lagi keberangkatannya," kata Ade dalam Dialektika Demokrasi yang bertajuk "Nasib Jamaah Haji Indonesia" di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Dirjen PHU Kemenag Pastikan Uang Jamaah Haji Aman, jika Mau Bisa Diambil
Ade menjelaskan, persiapan para jamaah ini sudah matang, bahkan tanpa dianjurkan pemerintah, mereka sudah suntik vaksin meningitis dan Sinovac. Untung saja itu gratis sehingga tidak menimbulkan masalah di lapangan. Hanya saja, para calon jamaah ini sudah berangan-angan untuk berangkat dan pemerintah sudah memberikan kepastiannya.
"Tiba-tiba hari ini walaupun telat saya katakan telat bahwa pemerintah menyikapi apa keluarnya surat dari Arab Saudi bahwa hanya 11 negara yang diizinkan (terbang ke Arab Saudi), sementara kita ditunda dan itu telat menyikapi," sesalnya.
Menurut Ade, seharusnya pemerintah bukan mengumumkan penundaan haji ini pada hari ini, melainkan seminggu sebelumnya. Karena, masyarakat sudah berharap-harap dengan cemas dan terus menunggu. Padahal, sudah ada wilayah yang sejak jauh-jauh hari memutuskan untuk berangkat haji pada tahun ini.
Lihat Juga :