Sambut Baik Validasi Sinovac, Menkes Minta Tidak Pilih-pilih Vaksin

Rabu, 02 Juni 2021 - 19:59 WIB
loading...
Sambut Baik Validasi Sinovac, Menkes Minta Tidak Pilih-pilih Vaksin
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyambut baik validasi penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sinova dari World Health Organization (WHO). Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - World Health Organization (WHO) telah memvalidasi penggunaan darurat (Emergency Use) vaksin COVID-19 Sinovac. Sehingga vaksin Sinovac dipastikan aman, teruji mutunya, dan terbukti khasiatnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyambut baik validasi penggunaan darurat dari WHO. “Kami selaku Pemerintah Indonesia menyambut baik validasi emergency use vaksin Sinovac,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (2/6/2021).

Budi menegaskan dengan adanya validasi ini menandakan vaksin yang ada dan disediakan pemerintah adalah vaksin terbaik. Dia pun meminta masyarakat tidak pilih-pilih vaksin.

Masyarakat pun diminta tidak perlu khawatir dengan berbagai jenis vaksin karena semua jenis vaksin baik untuk mencegah penularan COVID-19 dan telah melalui uji kualitas, keamanan, dan efikasi.

“Masyarakat dimohon jangan pilih-pilih vaksin. Vaksin yang diberikan pemerintah adalah vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya,” tegas Budi.

“Dengan diterbitkannya EUL, kita yakini bahwa WHO memastikan vaksin Sinovac telah memenuhi standar internasional untuk keamanan, efikasi, dan pembuatan. Teruji mutunya karena sudah lewat uji klinis tahap ketiga dan digunakan di lebih dari 20 negara. Dan berkhasiat atau mempunya dampak melindungi dan menyelamatkan nyawa,” papar Budi.

Budi melanjutkan bahwa dari riset juga membuktikan vaksin COVID-19 mampu mencegah kematian dan mencegah sakit parah yang berujung perawatan gawat darurat. “Seperti juga yang telah diutarakan Direktur Jenderal WHO bahwa penambahan Sinovac ke dalam EUL akan semakin membuka kesetaraan akses terhadap vaksin,” katanya.

“Vaksin Sinovac akan juga didapatkan melalui Covax Facility, kerja sama antarnegara yang memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin,” sambung Budi.

Diketahui selain Sinovac, WHO telah menerbitkan Daftar Penggunaan Darurat (EUL) untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Sinopharm.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)