Fahri Hamzah: KPK Ada Bukan Hanya karena Segelintir Orang Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fahri Hamzah menyampaikan pandangannya mengenai polemik yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu terakhir.
Hal ini disampaikan Fahri Hamzah pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dengan tema Penegakan Hukum Yang Berperikemanusiaan dan Berkeadilan sebagai Warisan untuk Generasi Penerus pada 20 Mei 2021 lalu. "Ketika sebagian besar dari kawan-kawan kita belum bisa menerima, kita telah menyampaikan koreksi yang serius khususnya di lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ujar Fahri Hamzah.
"Sehingga ada yang merasa kalau bukan karena sekian orang yang harus ada di lembaga itu seolah-olah lembaga itu yang punya ribuan pegawai, yang punya anggaran dan jaringan yang besar, seolah-olah tidak ada gunanya lagi," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diadakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Maret 2021 silam menjadi polemik di publik karena dianggap melemahkan KPK.
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan menilai proses Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tidak memiliki standar yang jelas dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan juga tidak relevan. Pegiat Antikorupsi dan mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah dalam akun Twitternya pada Minggu (30/5/2021) mengatakan sudah ada 693 pegawai KPK yang menyatakan solidaritasnya untuk nasib 75 pegawai KPK tersebut.
"Sampai Minggu pagi ini, Pk.09.05 WIB, brtambah terus jd 693 Pegawai KPK nyatakan solidaritasnya utk #75PegawaiKPK. Mereka menolak penyingkiran Pegawai KPK berintegritas & tdk terjebak dg narasi adu domba. Kita paham, ini bukan ttg lulus/tidak, tp tes yg bermasalah," kata Febri Diansyah. Carlos Roy Fajarta
Hal ini disampaikan Fahri Hamzah pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dengan tema Penegakan Hukum Yang Berperikemanusiaan dan Berkeadilan sebagai Warisan untuk Generasi Penerus pada 20 Mei 2021 lalu. "Ketika sebagian besar dari kawan-kawan kita belum bisa menerima, kita telah menyampaikan koreksi yang serius khususnya di lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ujar Fahri Hamzah.
"Sehingga ada yang merasa kalau bukan karena sekian orang yang harus ada di lembaga itu seolah-olah lembaga itu yang punya ribuan pegawai, yang punya anggaran dan jaringan yang besar, seolah-olah tidak ada gunanya lagi," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diadakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Maret 2021 silam menjadi polemik di publik karena dianggap melemahkan KPK.
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan menilai proses Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tidak memiliki standar yang jelas dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan juga tidak relevan. Pegiat Antikorupsi dan mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah dalam akun Twitternya pada Minggu (30/5/2021) mengatakan sudah ada 693 pegawai KPK yang menyatakan solidaritasnya untuk nasib 75 pegawai KPK tersebut.
"Sampai Minggu pagi ini, Pk.09.05 WIB, brtambah terus jd 693 Pegawai KPK nyatakan solidaritasnya utk #75PegawaiKPK. Mereka menolak penyingkiran Pegawai KPK berintegritas & tdk terjebak dg narasi adu domba. Kita paham, ini bukan ttg lulus/tidak, tp tes yg bermasalah," kata Febri Diansyah. Carlos Roy Fajarta
(cip)