Effendi Simbolon: PDIP Tegur Ganjar Pranowo karena Asyik Sendiri

Minggu, 30 Mei 2021 - 12:28 WIB
loading...
Effendi Simbolon: PDIP...
Politikus PDIP Effendi Simbolon menilai teguran terhadap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merupakan akumulasi dari apa yang sudah lama terjadi di internal PDIP. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketegangan antara PDI Perjuangan dengan kadernya yang juga Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, karena Ganjar dinilai terlalu berambisi maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang masih menimbulkan beragam spekulasi di ruang publik.

Namun, politikus PDIP Effendi Simbolon menilai bahwa itu dinamika internal yang biasa terjadi. Dan keterbukaan itu merupakan ciri khas dari PDIP yang memang terbiasa terbuka, dan hal itu juga yang disenangi oleh konstituen dan pemilih PDIP. Pernyataan yang disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto (Pacul) juga merupakan sikap partai yang memiliki dasar.

"Nah, apa yang disampaikan oleh partai, Jadi bukan oleh Pak Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, dalam undangan itu memang itu bagian dari sesuatu sebab akibat," kata Effendi dalam webinar yang bertajuk "Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri" di kanal Youtube salah satu media daring, Minggu (30/5/2021).

Menurut Effendi, teguran terhadap Ganjar merupakan akumulasi dari apa yang sudah lama terjadi di internal PDIP dan bagaimana hasil asesmen PDIP terhadap Ganjar. Bagaimana seorang Ganjar lebih asyik dengan dirinya sendiri, sementara dalam organisasi partai, kader tidak bisa bertindak atau berjalan sendiri. "Bagaimana seorang Ganjar yang mungkin lebih asyik dia dengan dirinya. Jadi kita ini kan atau kami-kami ini kan bagian dari kader yang sebagai kader kan tidak bisa berjalan seperti domba yang jalan sendiri-sendiri," ungkapnya.

Bahkan, kata anggota Komisi I DPR ini, berdasarkan pengamatannya, sikap Ganjar ini sudah terjadi sekitar 2-3 tahun, di mana rasa empati yang ditanamkan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri untuk tertawa bersama rakyat, tidak terasa di bawah. "Ya kalau saya mengamatinya bukan setahun dua tahun dah cukup lama gitu. Jadi, ya rasa kurang empati tertawa bersama rakyat yang sering didengungkan oleh ibu ketua umum itu tidak terasa di bawah, seperti orang mengatakan seperti air mancur yang kena tuh yang di jauh-jauh aja," ujar Effendi.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)