Ada Perbedaan Mencolok Antara Ganjar dan Puan, Ini Penjelasannya

Kamis, 27 Mei 2021 - 14:44 WIB
loading...
Ada Perbedaan Mencolok Antara Ganjar dan Puan, Ini Penjelasannya
Direktur Eksekutif CPPS Indonesia, Bambang Istianto membeberkan perbedaan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Public Policy Studies (CPPS) Indonesia, Bambang Istianto membeberkan perbedaan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Baca Juga: GanjarPuan Maharani terkait dengan popularitas kandidat Capres 2024 mencerminkan terjadinya pergeseran pemikiran ideologis para kader terutama generasi milenial yang menghendaki perubahan dalam proses regenerasi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).



"Sedangkan Puan Maharani, meskipun menduduki posisi mentereng sebagai ketua parlemen dan pernah menjabat menteri, namun sayang kurang dimanfaatkan oleh dirinya (Puan) untuk menunjukkan kinerjanya yang dirasakan oleh rakyat sehingga elektabilitasnya masih rendah," ujarnya.

Boleh jadi, lanjut dia, perbedaan gaya kepemimpinan dengan Ganjar. Sementara Puan Maharani, kata dia, lebih elitis dan oligarkis yang dipastikan tidak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia.

"Sulitnya PDIP mendongkrak elektabilitas Puan dibanding Ganjar sudah tentu menjadi persoalan pelik bagi PDIP untuk memenuhi ekspektasinya dalam pemilu 2024," katanya.

Bahkan dia menilai, konflik di tubuh PDIP yang belakangan ini kian hangat diperbincangkan di ruang publik bukan sebatas rekayasa untuk menaikkan rating partai.

"Hal itu kian nyata ketika muncul pernyataan yang membandingkan nasib Ganjar akan sama dengan mantan wakil gubernur Jateng Rustriningsih. Padahal membadingkan apel to apel tidaklah tepat," katanya.

Menurut dia, organisasi politik itu seharusnya lebih terbuka dan demokratis. Sementara, Bambang Wuryanto (Pacul) menyatakan, kader PDIP harus tegak lurus kepada satu komando, yaitu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Dia berpendapat bahwa pernyataan harus tegak lurus kepada satu komando sepertinya sulit diterima oleh kelompok generasi milenial anti oligarki yang ada di internal partai tersebut.

Karena lanjut dia, organisasi partai berbeda dengan institusi militer. "Sementara, figur Ganjar dinilai lebih bisa mewakili semua kelompok yang ada di internal partai. Baik kalangan milenial maupun tokoh senior yang menghendaki perubahan di PDIP, pada gilirannya hasil surveinya selalu dipuncak ketimbang Puan Maharani," ungkapnya.

Adapun adanya pendapat bahwa hasil survei itu tidak menjadi jaminan, dia menilai itu tidak perlu diperdebatkan. Karena, lanjut dia, metode survei di berbagai negara kerap dijadikan acuan bagi partai dalam mengusung calon kandidat capres.

"Jadi hasil survei tidak juga kita nafikkan. Terkait elektabilitas Puan Maharani, bila ingin tinggi di survei, tentunya perlu kerja keras yang ekstra," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1692 seconds (0.1#10.140)