TWK Berujung Pemecatan Pegawai KPK, Moeldoko: Jangan Digoreng Kanan Kiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak ingin Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) 'digoreng' terus-menerus.
Moeldoko mengatakan, pelaksanaan TWK dalam rangka alih status kepegawaian menjadi ASN ditujukan untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berintegritas dan maksimal dalam pemberantasan praktik rasuah.
TWK juga penting dilaksanakan untuk memastikan pegawai KPK yang nantinya menjadi ASN memiliki jiwa merah putih. "Itu sebabnya apa yang telah dipikirkan kita bersama, jadi janganlah persoalan ini belum dipahami sepenuhnya oleh kita semuanya tetapi justru digoreng kanan-kiri akhirnya keluar dari substansi, tujuan yang hendak dicapai," kata Moeldoko melalui tayangan video, Rabu (26/5/2021).
Mantan Panglima TNI itu menambahkan, TWK KPK harus dilihat sebagai bentuk penguatan wawasan kebangsaan para abdi negara. Menurut Moeldoko, pelaksanaan TWK sudah berjalan di banyak lembaga, tak hanya di KPK saja. Namun ia heran hal ini kini menjadi polemik.
"Soal tidak lolos uji TWK, sebenarnya tidak hanya di KPK, tetapi juga di lembaga-lembaga lain pernah terjadi seperti itu kondisinya. Bahkan di BPIP juga ada ya. begitu tes TWK, mereka ternyata tidak lolos. Kenapa itu tidak ribut? Kenapa yang di KPK begitu diributkan gitu?" tandasnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 75 orang pegawai KPK dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) atau tidak lolos dalam TWK dalam rangka alih status kepegawaian menjadi ASN. Dari 75 orang tersebut, sebanyak 51 pegawai yang tidak lolos TWK akhirnya diberhentikan alias dipecat. Sedangkan 24 lainnya masih bisa dilakukan pembinaan sebelum diangkat menjadi ASN.
Lihat Juga: Ini Pertimbangan Hakim Nyatakan Penetapan Tersangka Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Tidak Sah
Moeldoko mengatakan, pelaksanaan TWK dalam rangka alih status kepegawaian menjadi ASN ditujukan untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berintegritas dan maksimal dalam pemberantasan praktik rasuah.
TWK juga penting dilaksanakan untuk memastikan pegawai KPK yang nantinya menjadi ASN memiliki jiwa merah putih. "Itu sebabnya apa yang telah dipikirkan kita bersama, jadi janganlah persoalan ini belum dipahami sepenuhnya oleh kita semuanya tetapi justru digoreng kanan-kiri akhirnya keluar dari substansi, tujuan yang hendak dicapai," kata Moeldoko melalui tayangan video, Rabu (26/5/2021).
Mantan Panglima TNI itu menambahkan, TWK KPK harus dilihat sebagai bentuk penguatan wawasan kebangsaan para abdi negara. Menurut Moeldoko, pelaksanaan TWK sudah berjalan di banyak lembaga, tak hanya di KPK saja. Namun ia heran hal ini kini menjadi polemik.
"Soal tidak lolos uji TWK, sebenarnya tidak hanya di KPK, tetapi juga di lembaga-lembaga lain pernah terjadi seperti itu kondisinya. Bahkan di BPIP juga ada ya. begitu tes TWK, mereka ternyata tidak lolos. Kenapa itu tidak ribut? Kenapa yang di KPK begitu diributkan gitu?" tandasnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 75 orang pegawai KPK dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) atau tidak lolos dalam TWK dalam rangka alih status kepegawaian menjadi ASN. Dari 75 orang tersebut, sebanyak 51 pegawai yang tidak lolos TWK akhirnya diberhentikan alias dipecat. Sedangkan 24 lainnya masih bisa dilakukan pembinaan sebelum diangkat menjadi ASN.
Lihat Juga: Ini Pertimbangan Hakim Nyatakan Penetapan Tersangka Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Tidak Sah
(zik)