PDIP Abaikan Ganjar Pranowo, Kepentingan Pilpres Menghangat

Senin, 24 Mei 2021 - 16:33 WIB
loading...
PDIP Abaikan Ganjar...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dinamika internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) khususnya di Jawa Tengah sedang menghangat. Petinggi PDIP melontarkan sentilan kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo .

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul telah dua kali menyentil Ganjar Pranowo. Pertama, Bambang Pacul mengatakan tingginya elektabilitas Ganjar dalam berbagai hasil survei untuk saat ini tak penting dan bukan jaminan mendapatkan rekomendasi PDIP.

Kedua, Bambang Pacul terang-terangan menyebut Ganjar terlalu berambisi nyapres. Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Jateng yang juga Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto menyentil slogan Jateng tanpa lubang, namun dia mengeluhkan jalan Semarang-Blora yang rusak parah.

Elektabilitas figur tinggi berarti figur tersebut memiliki daya pilih yang tinggi juga. Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.

“Nah...pada posisi elektabilitas Ganjar dirasa moncer, termasuk oleh elite PDIP,” kata dia.

Dalam masyarakat, sering diartikan bahwa orang yang populer dianggap mempunyai elektabilitas yang tinggi. Sebaliknya, seorang yang mempunyai elektabilitas tinggi adalah orang yang populer. Popularitas dan elektabilitas tidak selalu berjalan seiring.

Orang yang memiliki elektabilitas tinggi adalah orang yang dikenal baik secara meluas dalam masyarakat. Ada orang baik yang memiliki kinerja tinggi dalam bidang yang ada hubungannya dengan jabatan publik yang ingin dicapai, tapi karena tidak ada yang memperkenalkan menjadi tidak elektoral.

Sebaliknya, orang yang berprestasi tinggi dalam bidang yang tidak ada hubungannya dengan jabatan publik, boleh jadi mempunyai elektabilitas tinggi karena ada yang mempopulerkannya secara tepat.

DPD PDIP Jateng menyatakan berseberangan dengan Ganjar Pranowo soal langkah pencapresan di Pemilu 2024. PDIP ternyata juga sudah mengirim sinyal kepada Ganjar soal sikapnya yang dinilai berambisi nyapres hingga akhirnya tak diundang dalam acara yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sabtu (22/05/2021).

Menurut Pudjo, era sekarang memang sulit steril dari medsos. Bagaimana bisa diketahui oleh publik bila seseorang benar-benar kerja di lapangan, tanpa didengungkan oleh medsos.

“Terlepas dari itu semua seseorang mampu memenangkan pemilihan umum, paling tidak memiliki aspek elektabilitas, akseptabilitas, popularitas dan kredibilitas,” kata pengamat kebijakan publik ini.

Dia mengatakan, dalam pemilu, baik untuk anggota parlemen di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten dan kota serta presiden harus diusung oleh parpol atau gabungan parpol.

Hal ini sama dengan pilkada, hanya saja untuk persyaratan masih dimungkinkan tidak diusung oleh parpol atau gabungan parpol, tetapi bisa melalui perseorangan. “Intinya, peran parpol tetap masih sangat dominan ketika seseorang akan berlaga pada pemilihan umum,” ujarnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)