Persis Tegaskan Dukungan Atas Perjuangan Palestina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) KH Jeje Zaenudin menyatakan, gencatan senjata antara pejuang Palestina dan tentara zionis Israel merupakan isyarat kemenangan bagi kaum muslimin di Bumi Al-Aqsa. Dia menyebutkan, kemenangan ini terwujud berkat kesabaran, ketegaran, dan ketabahan kaum muslimin dalam melawan setiap agresi militer Zionis Yahudi.
"Ini menunjukan bahwa beratnya perjuangan kaum muslimin di jalur Gaza tanpa dilengkapi perlengkapan apalagi persenjataan, mampu mengalahkan Zionis Yahudi dan membebaskan Al-Quds dari cengkraman Israel," kata ustaz Jeje dalam orasinya di 'Aksi Persis Bela Al-Aqsha' secara virtual, Jumat (21/5/2021).
Ustadz Jeje menegaskan dukungan, pembelaan, dan keberpihakan yang jelas terhadap bangsa Palestina. Pertama, dukungan terhadap Palestina adalah dukungan atas dasar akidah dan keimanan. (Baca juga; Polisi Amankan 12 Orang Kader HMI Peserta Aksi Bela Palestina )
"Atas dasar akidah, kita meyakini Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat Islam. Maka tidak mungkin kita bisa memisahkan Baitul Maqdis dengan Masjidil Haram saat ini, karena itu adalah warisan sejarah dan warisan akidah umat Islam," ucapnya. (Baca juga; Dewan Masjid Serukan Sumbangkan Separuh Hasil Kotak Amal ke Palestina )
Kedua, tuntutan ideologi dan konstitusi bangsa Indonesia merupakan pembelaan kaum muslimin terhadap Palestina. Perjuangan membela Palestina bukan hanya perjuangan atas dasar iman dan akidah, tetapi juga perjuangan yang dilandasi Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ketiga, pembelaan kita terhadap Palestina bukan karena membela Hamas atau Fatah, tetapi karena kita membela kaum yang tertindas, terzalimi. Bahkan kalaupun harus membela secara fisik, Alquran memberikan legalitas agar kita membela kaum yang lemah dari laki-laki, wanita dan anak-anak," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Jeje menyayangkan di tengah penderitaan bangsa Palestina yang sangat memprihatinkan, di sosial media banyak informasi kontra produktif dengan perjuangan rakyat Palestina beredar, seperti menyebarnya fatwa yang tidak relevan. Di antaranya fatwa yang menyarankan agar bangsa Palestina hijrah karena tidak mampu menghalau penindasan sejak puluhan tahun lalu.
"Bayangkan di tengah penderitaan seperti ini, banyak merajalela fatwa-fatwa yang dapat menjatuhkan mentalitas umat Islam di Palestina. Begitu pula berseliweran narasi yang memfitnah bahwa kelompok seperti Hamas adalah Syiah dan bentukan Zionis. Ini sungguh suatu yang tidak patut dan tidak pantas terjadi di saat situasi di Palestina mencapai titik yang paling menyedihkan," ujarnya.
"Ini menunjukan bahwa beratnya perjuangan kaum muslimin di jalur Gaza tanpa dilengkapi perlengkapan apalagi persenjataan, mampu mengalahkan Zionis Yahudi dan membebaskan Al-Quds dari cengkraman Israel," kata ustaz Jeje dalam orasinya di 'Aksi Persis Bela Al-Aqsha' secara virtual, Jumat (21/5/2021).
Ustadz Jeje menegaskan dukungan, pembelaan, dan keberpihakan yang jelas terhadap bangsa Palestina. Pertama, dukungan terhadap Palestina adalah dukungan atas dasar akidah dan keimanan. (Baca juga; Polisi Amankan 12 Orang Kader HMI Peserta Aksi Bela Palestina )
"Atas dasar akidah, kita meyakini Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat Islam. Maka tidak mungkin kita bisa memisahkan Baitul Maqdis dengan Masjidil Haram saat ini, karena itu adalah warisan sejarah dan warisan akidah umat Islam," ucapnya. (Baca juga; Dewan Masjid Serukan Sumbangkan Separuh Hasil Kotak Amal ke Palestina )
Kedua, tuntutan ideologi dan konstitusi bangsa Indonesia merupakan pembelaan kaum muslimin terhadap Palestina. Perjuangan membela Palestina bukan hanya perjuangan atas dasar iman dan akidah, tetapi juga perjuangan yang dilandasi Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ketiga, pembelaan kita terhadap Palestina bukan karena membela Hamas atau Fatah, tetapi karena kita membela kaum yang tertindas, terzalimi. Bahkan kalaupun harus membela secara fisik, Alquran memberikan legalitas agar kita membela kaum yang lemah dari laki-laki, wanita dan anak-anak," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Jeje menyayangkan di tengah penderitaan bangsa Palestina yang sangat memprihatinkan, di sosial media banyak informasi kontra produktif dengan perjuangan rakyat Palestina beredar, seperti menyebarnya fatwa yang tidak relevan. Di antaranya fatwa yang menyarankan agar bangsa Palestina hijrah karena tidak mampu menghalau penindasan sejak puluhan tahun lalu.
"Bayangkan di tengah penderitaan seperti ini, banyak merajalela fatwa-fatwa yang dapat menjatuhkan mentalitas umat Islam di Palestina. Begitu pula berseliweran narasi yang memfitnah bahwa kelompok seperti Hamas adalah Syiah dan bentukan Zionis. Ini sungguh suatu yang tidak patut dan tidak pantas terjadi di saat situasi di Palestina mencapai titik yang paling menyedihkan," ujarnya.
(wib)