Berharap Corona Hilang, Rakyat Diajak Banyak Berdoa di Akhir Ramadhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati mengajak masyarakat untuk banyak berdoa di akhir Ramadhan ini. Sekadar diketahui, sejak kasus pertama Covid-19 atau virus Corona diumumkan pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kurva penularan belum ada tanda akan menurun.
Sementara upaya pemerintah menurunkan angka penularan belum maksimal, justru muncul wacana relaksasi yang berpotensi sebaliknya. "Di tengah situasi yang tidak jelas dan menyedihkan seperti ini, di penghujung bulan Ramadhan yang mulia ini, mari kita berdoa agar Allah SWT mengangkat penyakit ini dari muka bumi," kata Kurniasih Mufidayati, Sabtu (23/5/2020).
(Baca juga: Doni Monardo Tegaskan Status Darurat Bencana Masih Berlaku Selama Pandemi)
Dia menilai, pemerintah belum memperlihatkan langkah yang terarah, konsisten dan jelas dalam mengatasi penularan Covid-19 ini berikut dampak yang menyertainya di berbagai sektor. Bahkan, kebijakan-kebijakan yang diambil dianggap seringkali saling berlawanan dan berubah-ubah.
"Ambil contoh soal mudik atau pulang kampung. Di satu titik ada larangan, namun di titik lain transportasi dibolehkan. Meski dengan syarat memenuhi protokol kesehatan, tapi fakta di lapangan memperlihatkan protokol itu diabaikan. Lihat saja ramainya bandara dan pelabuhan penyeberangan, belum lagi soal surat kesehatan palsu," kata Mufida.
Di titik lain, ketika daerah-daerah bersusah payah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dari sisi pemerintah justru mulai mewacanakan relaksasi atau pelonggaran. Sedangkan desakan agar Pemerihtah bisa lebih cepat melakukan uji berbasis PCR dan TCM dan mempercepat pengumuman hasil test, juga belum sepenuhnya terealisasi.
Dia mengatakan, di tengah kondisi seperti ini tak ada jalan lain bagi masyarakat kecuali mengandalkan ikhtiar mandiri dengan tertib menjalankan protokol kesehatan. Dia menambahkan, menjalankan pola hidup sehat, mencuci tangan, mengenakan masker dan disiplin menerapkan physical distancing, harus jadi kebiasaan baru setiap orang.
"Saya juga mengajak semua masyarakat, mumpung masih di bulan Ramadhan, mari kita banyak-banyak berdoa memohon kepada Allah agar melindungi kita semua dan menuntaskan semua kesulitan akibat Covid-19 ini," harapnya.
"Semoga Allah juga bimbing Pemimpin dan Pejabat Pemerintah Indonesia agar segera memiliki strategi yang konsisten dan tegas untuk menyelamatkan 270 jiwa rakyat Indonesia dari wabah Covid-19 ini. Mari kita berdoa dan berikhtiar bersama agar kita bisa menang meraih taqwa di hari Idul Fitri dan sekaligus menang dari Covid-19," pungkasnya.
Sementara upaya pemerintah menurunkan angka penularan belum maksimal, justru muncul wacana relaksasi yang berpotensi sebaliknya. "Di tengah situasi yang tidak jelas dan menyedihkan seperti ini, di penghujung bulan Ramadhan yang mulia ini, mari kita berdoa agar Allah SWT mengangkat penyakit ini dari muka bumi," kata Kurniasih Mufidayati, Sabtu (23/5/2020).
(Baca juga: Doni Monardo Tegaskan Status Darurat Bencana Masih Berlaku Selama Pandemi)
Dia menilai, pemerintah belum memperlihatkan langkah yang terarah, konsisten dan jelas dalam mengatasi penularan Covid-19 ini berikut dampak yang menyertainya di berbagai sektor. Bahkan, kebijakan-kebijakan yang diambil dianggap seringkali saling berlawanan dan berubah-ubah.
"Ambil contoh soal mudik atau pulang kampung. Di satu titik ada larangan, namun di titik lain transportasi dibolehkan. Meski dengan syarat memenuhi protokol kesehatan, tapi fakta di lapangan memperlihatkan protokol itu diabaikan. Lihat saja ramainya bandara dan pelabuhan penyeberangan, belum lagi soal surat kesehatan palsu," kata Mufida.
Di titik lain, ketika daerah-daerah bersusah payah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dari sisi pemerintah justru mulai mewacanakan relaksasi atau pelonggaran. Sedangkan desakan agar Pemerihtah bisa lebih cepat melakukan uji berbasis PCR dan TCM dan mempercepat pengumuman hasil test, juga belum sepenuhnya terealisasi.
Dia mengatakan, di tengah kondisi seperti ini tak ada jalan lain bagi masyarakat kecuali mengandalkan ikhtiar mandiri dengan tertib menjalankan protokol kesehatan. Dia menambahkan, menjalankan pola hidup sehat, mencuci tangan, mengenakan masker dan disiplin menerapkan physical distancing, harus jadi kebiasaan baru setiap orang.
"Saya juga mengajak semua masyarakat, mumpung masih di bulan Ramadhan, mari kita banyak-banyak berdoa memohon kepada Allah agar melindungi kita semua dan menuntaskan semua kesulitan akibat Covid-19 ini," harapnya.
"Semoga Allah juga bimbing Pemimpin dan Pejabat Pemerintah Indonesia agar segera memiliki strategi yang konsisten dan tegas untuk menyelamatkan 270 jiwa rakyat Indonesia dari wabah Covid-19 ini. Mari kita berdoa dan berikhtiar bersama agar kita bisa menang meraih taqwa di hari Idul Fitri dan sekaligus menang dari Covid-19," pungkasnya.
(maf)