Pertanyaan TWK Menunjukkan Ada Masalah Firli Bahuri dengan Pegawai KPK

Selasa, 18 Mei 2021 - 13:11 WIB
loading...
Pertanyaan TWK Menunjukkan...
Salah satu pertanyaan dalam TWK menunjukkan adanya adanya persoalan antara Ketua KPK Firli Bahuri dengan anak buahnya. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf menanggapi pertanyaan aneh dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai rangkaian proses alih status pegawai KPK menjadi ASN. Dalam tes tersebut, peserta dikabarkan ditanya apakah mengikuti demo menolak Firli Bahuri menjadi calon pimpinan KPK.

Menurut Bukhori, salah satu pertanyaan dalam TWK itu semakin memperjelas adanya persoalan antara Ketua KPK Firli Bahuri dengan anak buahnya.

"Itu semakin memperjelas sesungguhnya persoalan yang terjadi di KPK terkait dengan pengalih status pegawai KPK itu masalah personal ketua KPK dengan anak buahnya," kata Bukhori kepada SINDOnews, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Tes Wawasan Kebangsaan, Pegawai KPK Ditanya Apakah Ikut Demo Tolak Firli Bahuri

Seperti diketahui, sebanyak 75 orang pegawai KPK dinyatakan tidak lulus TWK menjadi ASN. Sebelumnya, staf Humas KPK, Tata Khoiriyah melalui akun resmi Twitternya, @tatakhoiriyah, Minggu (16/5/2021), membeberkan beberapa pertanyaan dalam TWK.

Dalam cuitannya, Tata menceritakan pengalaman rekan kerjanya, Benydictus saat mengikuti wawancara TWK yang konon dilakukan untuk pendalaman topik tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Beny diwawancarai 2 orang yang enggan menyebut identitas dan asal instansinya.

"Selama wawancara pertanyaan aneh yg paling diingat olehnya adl apakah suka nonton video porno? Apa pandangannya ttg free sex? Mohon bantuan tuips, barangkali ada yg paham konteks relasi 2 pertanyaan tsb dg pendalaman Pancasila, UUD 1945, NKRI & Bhinneka Tunggal Ika apa ya?," tulis Tata.

Baca juga: 75 Pegawai KPK, Novel Baswedan Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi

Yang tidak kalah aneh adalah Beny ditanya apakah mengikuti demo menolak Firli Bahuri menjadi calon pimpinan KPK. "Apa jawaban teman saya? Dia menjawab, iya pak saya ikut. Karena saat itu, posisinya sudah jelas ada putusan sidang etik terkait yg bersangkutan. Putusan sidang etik pun diumumkan oleh Pimpinan KPK saat itu, Pak Saut Situmorang," cuit Tata.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1853 seconds (0.1#10.140)