Haedar Nashir: Ambisi Israel Sumber Kekacauan dan Perang, PBB Jangan Diam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta negara-negara di dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak hanya diam menyaksikan kekejaman Zionis Israel. Serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan banyak korban dari warga Palestina akan semakin meningkatkan eskalasi dan meluasnya konflik bersenjata di Timur Tengah.
“Kondisi tidak menentu ini sudah berlangsung lebih sebulan dan berpeluang menambah bara konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan,” jelas Haedar lewat twitter, Sabtu (15/5/2021) malam.
Haedar menjelaskan, sumber utamanya ialah keserakahan dan kebrutalan Israel yang sampai sekarang tidak pernah memperoleh kendali dan hukuman dari dunia internasional khususnya PBB. Sebaliknya tindakan Israel terkesan dibiarkan dan terlindungi.
Sejak pendudukan dan berdirinya negara Israel tahun 1948 di kawasan Yerusalem sebagai wilayah Palestina dan negeri tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi jazirah ini tidak pernah sepi dari prahara perang, kekerasan, dan konflik berkepanjangan.
Kini Israel dengan ambisi politik ekspansionisnya yang berkepanjangan terus ingin memperluas kawasan kekuasaannya, yang menjadi sumber berbagai masalah di wilayah dan negara Palestina. “Inilah sumber utama kekacauan politik dan perang di wilayah ini yang meluas ke jazirah Timur Tengah,” jelas Haedar.
Ia meminta dunia internasional tidak diam dan harus segera mengambil langkah tegas. Selama negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mengambil langkah maka Israel akan terus sewenang-wenang.
“Karena itu dunia internasional khususnya PBB dan semua negara di dunia internasional yang cinta kemerdekaan abadi hendaknya bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel, serta tidak boleh melindunginya. Hentikan segala bentuk kekerasan, kekejaaman, tindakan pengusiran, dan genosida Israel terhadap bangsa Palestina,” tegas Haedar.
“Kondisi tidak menentu ini sudah berlangsung lebih sebulan dan berpeluang menambah bara konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan,” jelas Haedar lewat twitter, Sabtu (15/5/2021) malam.
Haedar menjelaskan, sumber utamanya ialah keserakahan dan kebrutalan Israel yang sampai sekarang tidak pernah memperoleh kendali dan hukuman dari dunia internasional khususnya PBB. Sebaliknya tindakan Israel terkesan dibiarkan dan terlindungi.
Sejak pendudukan dan berdirinya negara Israel tahun 1948 di kawasan Yerusalem sebagai wilayah Palestina dan negeri tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi jazirah ini tidak pernah sepi dari prahara perang, kekerasan, dan konflik berkepanjangan.
Kini Israel dengan ambisi politik ekspansionisnya yang berkepanjangan terus ingin memperluas kawasan kekuasaannya, yang menjadi sumber berbagai masalah di wilayah dan negara Palestina. “Inilah sumber utama kekacauan politik dan perang di wilayah ini yang meluas ke jazirah Timur Tengah,” jelas Haedar.
Ia meminta dunia internasional tidak diam dan harus segera mengambil langkah tegas. Selama negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mengambil langkah maka Israel akan terus sewenang-wenang.
“Karena itu dunia internasional khususnya PBB dan semua negara di dunia internasional yang cinta kemerdekaan abadi hendaknya bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel, serta tidak boleh melindunginya. Hentikan segala bentuk kekerasan, kekejaaman, tindakan pengusiran, dan genosida Israel terhadap bangsa Palestina,” tegas Haedar.
(muh)