Bamsoet: Jangan Salahkan Pihak Lain, Saya yang Bertanggung Jawab
loading...
A
A
A
Dia juga mengklarifikasi sejumlah hal yang berkembang di media sosial terkait penyelenggaraan konser amal virtual tersebut. Salah satunya ada yang membuat seolah-olah acara tersebut sebuah konser dengan panggung besar dan penonton ribuan serta dihadiri presiden secara fisik. Padahal semua berlangsung virtual dari rumah masing-masing.
"Beredar juga katanya konser ini menelan biaya Rp6,7 miliar. Padahal faktanya hanya menelan biaya sekitar Rp 500 jutaan. Itu pun menggunakan dana gotong royong dari pribadi-pribadi yang terlibat, sama sekali tidak menggunakan uang negara. Disiarkan secara live dari TVRI dan direlay oleh berbagai stasiun TV swasta antara lain iNews, Net Tv, Metro Tv, O Channel, SCTV, Indosiar, dan ANTV, itupun tidak mengeluarkan biaya blocking time. Seluruhnya ikhlas bergotong royong untuk membantu," tutur Olivia.
Bamsoet menuturkan, ketika dirinya mendengar ada yang diperiksa di Polda Kalteng dan Polda Jambi, memohon agar Polda Kalimantan Tengah yang memeriksa seorang ibu penyebar hoaks penyelenggaraan konser, serta Polda Jambi yang memeriksa M Nuh yang "nge-prank" lelang motor listrik GESITS, melepaskan keduanya. Karena, keduanya sama sekali tidak merugikan penyelenggaraan konser.
"Kita ambil hikmahnya saja atas semua kejadian ini. Tanpa M Nuh, bisa jadi harga lelang motor tak akan naik tinggi. Tanpa gorengan, kecaman dan plesetan dari berbagai pihak, sampai-sampai presiden yang tidak tahu apa-apa terkait pelaksanaan konser malah ditarik-tarik, tidak mungkin rating konser ini meroket tinggi. Bahkan menjadi trending topik dalam beberapa hari setelah konser usai," papar Bamsoet.
Selain menghaturkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan, Bamsoet juga memberikan penghargaan sekaligus berharap agar amanat Presiden Jokowi dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang disampaikan secara virtual di awal konser, serta doa kebangsaan Wakil Presiden Maruf Amin dapat terwujud.
“Semoga Indonesia sebagai bangsa yang besar, dapat tetap tabah dan bersatu dalam melawan Corona serta diberi kesabaran dan keselamatan oleh Allah SWT,” mohon Bamsoet.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kepala BNPB, Kepala BPIP, Panglima TNI, Kapolri dan Jaksa Agung serta para pimpinan lembaga tinggi negara lainnya yang tampil secara virtual. Seperti para kolega saya pimpinan MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua MA, MK, KY dan Ketua BPK, Menteri BUMN, Menteri Kominfo serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah menunjukan kepada dunia bahwa para pemimpin Indonesia kompak dan solid dalam menghadapi pandemi covid-19.
"Kami juga salut, angkat topi dan respect kepada para pekerja seni dan seniman yang terlibat dalam acara konser virtual, yang telah memilih jalan ‘berbagi’. Karena sesungguhnya, berbagi itu indah," tutur Bamsoet.
"Beredar juga katanya konser ini menelan biaya Rp6,7 miliar. Padahal faktanya hanya menelan biaya sekitar Rp 500 jutaan. Itu pun menggunakan dana gotong royong dari pribadi-pribadi yang terlibat, sama sekali tidak menggunakan uang negara. Disiarkan secara live dari TVRI dan direlay oleh berbagai stasiun TV swasta antara lain iNews, Net Tv, Metro Tv, O Channel, SCTV, Indosiar, dan ANTV, itupun tidak mengeluarkan biaya blocking time. Seluruhnya ikhlas bergotong royong untuk membantu," tutur Olivia.
Bamsoet menuturkan, ketika dirinya mendengar ada yang diperiksa di Polda Kalteng dan Polda Jambi, memohon agar Polda Kalimantan Tengah yang memeriksa seorang ibu penyebar hoaks penyelenggaraan konser, serta Polda Jambi yang memeriksa M Nuh yang "nge-prank" lelang motor listrik GESITS, melepaskan keduanya. Karena, keduanya sama sekali tidak merugikan penyelenggaraan konser.
"Kita ambil hikmahnya saja atas semua kejadian ini. Tanpa M Nuh, bisa jadi harga lelang motor tak akan naik tinggi. Tanpa gorengan, kecaman dan plesetan dari berbagai pihak, sampai-sampai presiden yang tidak tahu apa-apa terkait pelaksanaan konser malah ditarik-tarik, tidak mungkin rating konser ini meroket tinggi. Bahkan menjadi trending topik dalam beberapa hari setelah konser usai," papar Bamsoet.
Selain menghaturkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan, Bamsoet juga memberikan penghargaan sekaligus berharap agar amanat Presiden Jokowi dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang disampaikan secara virtual di awal konser, serta doa kebangsaan Wakil Presiden Maruf Amin dapat terwujud.
“Semoga Indonesia sebagai bangsa yang besar, dapat tetap tabah dan bersatu dalam melawan Corona serta diberi kesabaran dan keselamatan oleh Allah SWT,” mohon Bamsoet.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kepala BNPB, Kepala BPIP, Panglima TNI, Kapolri dan Jaksa Agung serta para pimpinan lembaga tinggi negara lainnya yang tampil secara virtual. Seperti para kolega saya pimpinan MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua MA, MK, KY dan Ketua BPK, Menteri BUMN, Menteri Kominfo serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah menunjukan kepada dunia bahwa para pemimpin Indonesia kompak dan solid dalam menghadapi pandemi covid-19.
"Kami juga salut, angkat topi dan respect kepada para pekerja seni dan seniman yang terlibat dalam acara konser virtual, yang telah memilih jalan ‘berbagi’. Karena sesungguhnya, berbagi itu indah," tutur Bamsoet.
(dam)