Elektabilitas Demokrat Nomor 2 Setelah PDIP, Bukti Kepemimpinan AHY
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan, Ekonomi dan Sosial (LP3ES) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik. Yang mengejutkan, Partai Demokrat menempati peringkat kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, dari semua hasil survei, elektabilitas Partai Demokrat menunjukkan tren kenaikan, termasuk teranyar dari LP3ES.
"Bahkan hasil survei LP3ES menempatkan Partai Demokrat diurutan kedua sebesar 11,3% setelah PDIP sebesar 24%, dan berhasil mengungguli Partai Gerindra sebesar 9% serta Partai Golkar sebesar 7,4%," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Survei LP3ES: Elektabilitas Partai Demokrat Melejit Imbas Safari Nusantara AHY
Ia berpandangan bahwa kenaikan elektabilitas ini sebagai hasil dari ujian kenaikan kelas Partai Demokrat yang diterpa prahara pada medio Januari sampai awal April 2021 oleh Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) pimpinan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang bisa diatasi secara cemerlang dengan hasil gemilang.
"Ini sejalan dengan hasil survei LP3ES tentang isu sosial politik yang menguasai pemberitaan dan paling menarik perhatian publik dalam 3 bulan terakhir (Februari-April) adalah konflik Partai Demokrat sebesar 26,7%, melampaui isu vaksinasi dan penanganan Covid-19 yang hanya sebesar 7,6%," ujarnya.
Di sisi lain, keberhasilan Partai Demokrat melewati terpaan badai ini menunjukkan kualitas kepemimpinan Ketum AHY sebagai nahkoda yang andal. Dia mengatakan, sekurangnya ada 4 hal yang menjadi kunci sukses yang menunjukkan bobot kepemimpinan Ketum AHY yaitu percepatan dalam merespons persoalan dan mengambil keputusan.
Baca juga: Sekali Lagi Demokrasi Dinilai Mundur, LP3ES: Indonesia Balik Kanan ke Tirani
Ketepatan menerapkan strategi dengan mengajak publik dan kelompok strategis (civil society), termasuk media massa untuk melakukan kontrol demokrasi atas kekuasaan. Kemudian Keberanian, di mana yang dihadapi adalah KSP Moeldoko, purnawirawan jenderal yang berada di kekuasaan; dan kemampuan AHY dalam membangun dan menjaga soliditas kader.
Menurutnya, ini juga yang menjadi penjelasan kenapa AHY masuk dalam jajaran papan atas popularitas figur Ketua Umum Partai Politik sebesar 21,5%, Prabowo Subianto 27,6%, dan Megawati Soekarnoputri 23,3%. Sementara Ketua Umum Parpol lainnya Muhaimin Iskandar 6,8%, Airlangga Hartarto 6,1%, Zulkifli Hasan 4,6%, Ahmad Syaikhu 3,2%, dan Suharso Monoarfa 1,8%.
"Ini menjadi capaian yang luar biasa, apalagi Mas Ketum baru 1 tahun mengemban mandat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ungkapnya.
"Ini menjadi capaian dan modal penting bagi Partai Demokrat untuk semakin optimis menatap dan menuju 2024. Bang Andi Arief selaku Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat berpesan kepada kader Partai Demokrat agar tidak terlena dan mengajak seluruh kader untuk bekerja keras, dan terus menjaga kekompakan dan soliditas. Mudah-mudahan Partai Demokrat bisa menerobos 2 besar atau minimal 3 besar," kata Kamhar.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, dari semua hasil survei, elektabilitas Partai Demokrat menunjukkan tren kenaikan, termasuk teranyar dari LP3ES.
"Bahkan hasil survei LP3ES menempatkan Partai Demokrat diurutan kedua sebesar 11,3% setelah PDIP sebesar 24%, dan berhasil mengungguli Partai Gerindra sebesar 9% serta Partai Golkar sebesar 7,4%," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Survei LP3ES: Elektabilitas Partai Demokrat Melejit Imbas Safari Nusantara AHY
Ia berpandangan bahwa kenaikan elektabilitas ini sebagai hasil dari ujian kenaikan kelas Partai Demokrat yang diterpa prahara pada medio Januari sampai awal April 2021 oleh Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) pimpinan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang bisa diatasi secara cemerlang dengan hasil gemilang.
"Ini sejalan dengan hasil survei LP3ES tentang isu sosial politik yang menguasai pemberitaan dan paling menarik perhatian publik dalam 3 bulan terakhir (Februari-April) adalah konflik Partai Demokrat sebesar 26,7%, melampaui isu vaksinasi dan penanganan Covid-19 yang hanya sebesar 7,6%," ujarnya.
Di sisi lain, keberhasilan Partai Demokrat melewati terpaan badai ini menunjukkan kualitas kepemimpinan Ketum AHY sebagai nahkoda yang andal. Dia mengatakan, sekurangnya ada 4 hal yang menjadi kunci sukses yang menunjukkan bobot kepemimpinan Ketum AHY yaitu percepatan dalam merespons persoalan dan mengambil keputusan.
Baca juga: Sekali Lagi Demokrasi Dinilai Mundur, LP3ES: Indonesia Balik Kanan ke Tirani
Ketepatan menerapkan strategi dengan mengajak publik dan kelompok strategis (civil society), termasuk media massa untuk melakukan kontrol demokrasi atas kekuasaan. Kemudian Keberanian, di mana yang dihadapi adalah KSP Moeldoko, purnawirawan jenderal yang berada di kekuasaan; dan kemampuan AHY dalam membangun dan menjaga soliditas kader.
Menurutnya, ini juga yang menjadi penjelasan kenapa AHY masuk dalam jajaran papan atas popularitas figur Ketua Umum Partai Politik sebesar 21,5%, Prabowo Subianto 27,6%, dan Megawati Soekarnoputri 23,3%. Sementara Ketua Umum Parpol lainnya Muhaimin Iskandar 6,8%, Airlangga Hartarto 6,1%, Zulkifli Hasan 4,6%, Ahmad Syaikhu 3,2%, dan Suharso Monoarfa 1,8%.
"Ini menjadi capaian yang luar biasa, apalagi Mas Ketum baru 1 tahun mengemban mandat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ungkapnya.
"Ini menjadi capaian dan modal penting bagi Partai Demokrat untuk semakin optimis menatap dan menuju 2024. Bang Andi Arief selaku Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat berpesan kepada kader Partai Demokrat agar tidak terlena dan mengajak seluruh kader untuk bekerja keras, dan terus menjaga kekompakan dan soliditas. Mudah-mudahan Partai Demokrat bisa menerobos 2 besar atau minimal 3 besar," kata Kamhar.
(abd)