KKB Dilabeli Teroris, Polri Pastikan Densus 88 Belum Turun ke Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polri memastikan bahwa Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror belum turun ke Papua untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah dilabeli terorisme.
"Belum ada (Densus 88 di Papua)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono usai Launching Aplikasi Binmas Online System (BOS) di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (5/5/2021).
Argo mengungkapkan hingga saat ini, personel TNI-Polri tergabung dalam Satgas Nemangkawi yang masih menjadi garda terdepan dalam menangani KKB tersebut.
"Satgas Nemangkawi TNI dan Polri yang kerja," ucap Argo.
Menurut Argo, Satgas Nemangkawi masih melakukan penegakan hukum di Papua. Yang dimana saat ini berada di bawah komando dari Asops Kapolri.
Dia menuturkan TNI, Polri, Pemda juga melakukan koordinasi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Papua. Hal itu dengan melakukan strategi Hard Power dan Soft Power.
"Soft Power yqng dimaksud adalah di sini memberikan sesuatu yang preventif. Jadi bisa melalui kegiatan Binmas Noken. Binmas Noken sudah kami lakukan. Kami memberdayakan anggota kepolisian dengan masyarakat di sana untuk mempunyai suatu keterampilan," ucap Argo.
Argo menyebut terkait Hard Power, pihaknya bakal melakukan penegakan hukum yang tegas kepada pihak-pihak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Untuk Hard Power, kalau melanggar pidana ya akan kami proses," tegas Argo.
"Belum ada (Densus 88 di Papua)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono usai Launching Aplikasi Binmas Online System (BOS) di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (5/5/2021).
Argo mengungkapkan hingga saat ini, personel TNI-Polri tergabung dalam Satgas Nemangkawi yang masih menjadi garda terdepan dalam menangani KKB tersebut.
"Satgas Nemangkawi TNI dan Polri yang kerja," ucap Argo.
Menurut Argo, Satgas Nemangkawi masih melakukan penegakan hukum di Papua. Yang dimana saat ini berada di bawah komando dari Asops Kapolri.
Dia menuturkan TNI, Polri, Pemda juga melakukan koordinasi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Papua. Hal itu dengan melakukan strategi Hard Power dan Soft Power.
"Soft Power yqng dimaksud adalah di sini memberikan sesuatu yang preventif. Jadi bisa melalui kegiatan Binmas Noken. Binmas Noken sudah kami lakukan. Kami memberdayakan anggota kepolisian dengan masyarakat di sana untuk mempunyai suatu keterampilan," ucap Argo.
Argo menyebut terkait Hard Power, pihaknya bakal melakukan penegakan hukum yang tegas kepada pihak-pihak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Untuk Hard Power, kalau melanggar pidana ya akan kami proses," tegas Argo.
(kri)