ABK WNI yang Meninggal di Atas Kapal Taiwan Terus Diupayakan Bisa Dipulangkan ke Indonesia

Rabu, 28 April 2021 - 23:01 WIB
loading...
ABK WNI yang Meninggal...
Rapat soal pemulangan jenazah ABK WNI di kantor P2MI, Jakarta. Foto: SINDOnews/Ist
A A A
JAKARTA - Seorang Anak Buah Kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang diberangkatkan oleh PT Anugerah Bahari Pasifik (ABP) dari Pemalang, Jawa Tengah, meninggal di kapal Taiwan lantaran sakit. Jenazahnya hingga kini belum bisa dipulangkan karena menunggu pendemi Covid-19 reda dari negara dimana jenazah akan dikirim ke Tanah Air.

“Kami turut berduka yang mendalam atas meninggalnya adik kami Satrian Ndikele yang meninggal dalam bekerja di atas kapal Taiwan di perairan Pasifik. Kami siap bertanggung jawab dan memulangkan ke kampung halamannya di Buton Tengah,” ujar Direktur PT ABP, Hengki Wijaya, dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (28/4/2021).

Pihaknya sudah menggelar rapat bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Rapat soal pemulangan jenazah yang diminta oleh Hengki ini dipimpin oleh Kasubdit Mediasi dan Advokasi Kawasan Asia Pasifik (Aspam) BP2MI Melvin John Raffles Hutagalung didampingi stafnya Chandra.

Baca juga: PT ABP Pemalang Urus Kepulangan Jenazah ABK yang Meninggal di Taiwan

Hadir Ketua Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila (B2P3) Jamaludin Suryahadikusuma didampingi Wakil Ketua Zulfikri dan Didig, ayahanda almarhum Syarifuddin, pengacara Maulana, Perwakilan BH-WNI Kemenlu Deriyan, dan Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Ilyas Pangestu. Pertemuan ini dikoneksikan secara langsung dengan Kepala Kantor Perwakilan BP2MI di KDEI Taiwan, Norman.

Menurut Hengki, Satrian berangkat ke Busan, Korea Selatan, pada tanggal 19 Agustus 2019. Kemudian ia berlayar menggunakan KM Lucky Ocean nomor 188 pada keesokan harinya, yakni 20 Agustus 2019.

Kapal kemudian berhenti sementara di Beijing, China pada Oktober 2019. Sejak saat itu, Satrian tak bisa dihubungi.

"Risiko bekerja di tengah laut memang berakibat terkadang kita sulit menghubungi ABK kecuali setelah mendarat. Kami dapat info bahwa Satrian meninggal dunia pada 21 Februari 2021 dan setelah itu pada 2 Maret 2021 kami menghubungi pihak keluarga,” imbuhnya.

Terkait pemulangan jenazah, Kepala Kantor BP2MI di Taiwan, Norman, mengatakan hingga kini Pemerintah Taiwan masih melarang seluruh kapal asing yang berlayar di Taiwan untuk mendarat. Pelarangan itu dilakukan guna mencegah penyebarluasan Virus Corona masuk ke Taiwan.

Turut membantu informasi pemulangan jenazah, perwakilan Kemenlu Deriyan, menambahkan bahwa posisi kapal yang membawa jenazah saat ini sedang memasuki perainan Tokyo. Pihaknya sudah mengontak KBRI di Tokyo maupun KBRI di Canberra untuk berkoordinasi memulangkan jenazah almarhum.

“Ya, karena enggak bisa dipulangkan dari Taiwan maka pemerintah cari alternatif pemulangan lewat Tokyo, atau Kepualuan Vanuatu dan Fiji yang berada di bawah yurisdiksi KBRI Canbera,” paparnya.

Setelah mendengarkan kondisi terakhir pemulangan, Sarifuddin, ayahanda almarhum memahami dan bisa menunggu proses pemulangan jenazah sampai waktunya tiba. Bagi keluarga yang penting almarhum bisa tiba di kampung halaman dalam kondisi utuh dan dimakamkan di kampungnya.

Sementara itu, Ketua B2P3 Jamal menegaskan, pihaknya memberi apresiasi atas upaya BP2MI yang memfasilitasi pertemuan pemulangan jenazaah ABK ini dengan mempertemukan antara perusahaan ABP, keluarga korban, pengacara dan Kemenlu serta perwakilan BP2MI di Taiwan.

“Kami berharap dengan adanya pertemuan ini bisa menjadi jelas apa penyebab lambannya pemulangan ABK almarhum Satrian bagi keluarga dan pengacara yaitu karena adanya pendemi Corona dan berharap agar pemerintah segera memfasiltiasi pemulangan jenazah ke Buton Tengah,” pungkas Jamal.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kapal Penangkap Ikan...
Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Perairan Jeju, 2 ABK WNI Masih Hilang
Diimingi Gaji Besar,...
Diimingi Gaji Besar, 50 Awak Kapal Perikanan Jadi Korban Perdagangan Orang
Kapal Pencari Ikan Korea...
Kapal Pencari Ikan Korea Selatan Terbalik, 3 ABK WNI Tewas
Sambangi Taiwan, Kepala...
Sambangi Taiwan, Kepala BP2MI Bakal Gandeng Kemlu Selesaikan Masalah Hukum PMI ABK
KJRI Cape Town Bantu...
KJRI Cape Town Bantu ABK WNI dan Sosialisasikan Pemilu 2024
Evakuasi 8 ABK di Perairan...
Evakuasi 8 ABK di Perairan Natuna, Bakamla: Semuanya Selamat
Bakamla Evakuasi 12...
Bakamla Evakuasi 12 Kru ABK Kapal Terbakar di Perairan Banten
Kapal Feri Terbakar...
Kapal Feri Terbakar di Perairan Banten, 12 ABK Berhasil Dievakuasi
Kapal Penangkap Ikan...
Kapal Penangkap Ikan Geumseongsusan 135 Tenggelam di Korsel, 9 WNI Selamat, 2 WNI Hilang
Rekomendasi
Sinopsis Layar Drama...
Sinopsis Layar Drama Indonesia Mencintaimu Sekali Lagi Eps 155: Elvira Selamatkan Emil
Arab Saudi Dilanda Panas...
Arab Saudi Dilanda Panas Ekstrem, Suhu di Jeddah Mencapai 47 Celcius
MNC Peduli-MNC Land...
MNC Peduli-MNC Land Beri Edukasi Pemanfaatan Komputer di SDN Pangarakan 01, Pemdes: Sangat Bermanfaat
Berita Terkini
Penembakan 3 Polisi...
Penembakan 3 Polisi hingga Tewas oleh TNI di Way Kanan Dinilai Pelanggaran HAM: Negara Wajib Usut Tuntas
Perpres 66/2025 Dinilai...
Perpres 66/2025 Dinilai Bagian dari Arsitektur Nasional Anti Korupsi
Pakar Kepemiluan Jerman...
Pakar Kepemiluan Jerman Sebut Alokasi Kursi Parlemen RI Langgar UU, Tawarkan Sistem Campuran
Polisi Tangkap Admin...
Polisi Tangkap Admin Grup Facebook Cinta Sedarah di Bali
Gelar Rakornas, LBH...
Gelar Rakornas, LBH Gema Keadilan Lantik Pengurus Provinsi Periode 2025-2029
LAN Kembali Meraih Predikat...
LAN Kembali Meraih Predikat Sangat Memuaskan pada Pengawasan Kearsipan 2025
Infografis
Hanya 2 Kapal Perusak...
Hanya 2 Kapal Perusak Angkatan Laut Inggris yang Bisa Beroperasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved