Mengenal Lokasi Tenggelamnya Nanggala 402, Ada Arus yang Seret Apa Pun ke Dasar Laut

Selasa, 27 April 2021 - 20:18 WIB
loading...
Mengenal Lokasi Tenggelamnya Nanggala 402, Ada Arus yang Seret Apa Pun ke Dasar Laut
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di laut utara Bali. Foto/ANTARA
A A A
DENPASAR - TNI masih menginvestigasi penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali. Dugaan sementara, kapal selam TNI AL itu tenggelam karena faktor alam, bukan human error.

Lalu bagaimana sebenarnya kondisi perairan utara Bali?

Dosen Universitas Warmadewa Denpasar I Ketut Sudiarta mengatakan, laut utara Bali merupakan perairan transisi antara Paparan Sunda yang terkenal dangkal dan Paparan Sahul yang dalam dan dasar laut yang turun curam atau palung.

Perairan Bali utara merupakan bagian Palung Bali-Flores karena palung itu menyambung dari Bali, Lombok hingga Flores. "Kedalamannya sekitar 700 sampai 900 meter, Lombok sampai 1,3 kilometer dan makin ke timur makin dalam," ujar Sudiarta.

Kedalaman laut itu menjadikan TNI memilih perairan yang terletak di utara Buleleng itu sebagai lokasi latihan bagi alutsista milik TNI AL, terutama kapal selam.

Menurut Sudiarta, sudah lama TNI AL memblok wilayah itu sebagai daerah latihan kapal selam lama, termasuk Nanggala 402 dan kapal selam baru Alugoro. "Mulai dari Bayuwangi sampai utara Singaraja memang sudah lama ditetapkan sebagai daerah latihan TNI AL," ungkap dosen ilmu kelautan dan perikanan itu.

Dia memaparkan arus di laut utara Bali masuk dalam perlintasan arus Arlindo (arus lintas Indonesia). Arus ini berasal dari Samudera Pasifik yang bergerak menuju Samudera Hindia.

Arus Arlindo menghasilkan fenomena downwelling atau arus yang bergerak dari permukaan menuju ke dasar perairan dapat sangat membahayakan, khususnya bagi aktivitas penyelaman, termasuk kapal selam. "Arus itu membawa apa pun ke bawah/dasar perairan," ungkap Sudiarta.

Mengantisipasi kejadian itu, direkomendasikan perlu ada data dan informasi awal atau peringatan dini terkait pergerakan arus Arlindo. "Akan lebih bagus lagi tidak melakukan aktivitas penyelaman khususnya di lokasi-lokasi tertentu yang dilewati fenomena Arlindo," kata Sudiarta.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2725 seconds (0.1#10.140)