Serap Gabah, Negara Hadir untuk Petani
loading...
A
A
A
Entang Sastraatmadja
Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat
SEBAGAIMANA dimaklumi, pemaknaan "serap gabah" alias sergab adalah "The Serap Gabah Program (Sergab) is a national program set up to tackle the falling rice prices at the farmers' level at the time of harvest".
Mencermati laporan Menteri Pertanian, panen raya yang berlangsung di kurang lebih 548 kabupaten dan 7.600 kecamatan saat ini, dalam kondisi baik, di mana produksi yang dihasilkan rata-rata mampu menyuplai terhadap kebutuhan pangan nasional.
Syahrul Yasin Limpo menyoroti soal penyerapan gabah saat menghadiri panen raya padi di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ia meminta semua pihak untuk melakukan penyerapan gabah secara baik demi menjaga harga.
Sergab sendiri sudah beberapa tahun lalu dilakukan. Salah satu semangatnya untuk membantu petani agar pada saat panen berlangsung harga gabah tidak anjlok. Menjelang panen raya, di beberapa daerah dilaporkan anjlok nya harga gabah di tingkat petani.
Kondisi ini, tentu sangat melukai petani. Jerih payah dan kerja keras mereka dalam bercocok-tanam, berujung dengan kekecewaan. Hal semacam ini, tidak seharus nya terjadi di saat panen raya. Itu sebab nya, wajar bila Menteri Pertanian turun langsung memantau perkembangan yang terjadi di lapangan.
Seperti yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), tiga kabupaten yang menghasilkan produksi beras tertinggi di negeri ini ada di Jawa Barat. Ketiga kabupaten itu adalah Indramayu, Karawang dan Subang. Ini memberi gambaran bahwa hingga kini, Jawa Barat tetap menyandang atribut sebagai lumbung padi nasional.
Tiga kabupaten tersebut, tentu harus diselamatkan lahan sawahnya, kalau saja ada kehendak dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengalih-fungsikan lahan pertanian produktif ke non pertanian. Alih fungsi yang hingga kini masih cukup tinggi datang dari tekanan penduduk yang membutuhkan perumahan atau pemukiman.
Selain itu, pengembangan infrastruktur dan kawasan industri, ditengarai akan menyita lahan pertanian yang cukup besar. Rencana Pelabuhan Patimban di Subang dan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dipastikan bakal menggerus lahan pertanian produktif. Belum lagi Kawasan Pertumbuhan Rebana yang saat ini sedang direncanakan oleh Pemprov Jawa Barat.
Di saat panen raya, mesti nya Pemerintah mampu menyerap gabah sebesar-besar nya. Dalam kaitan ini pemerintah betul-betul harus membela petani agar gabah yang dipanen nya betul-betul mampu terjual dengan harga yang wajar. Yang jadi pertanyaan kita bersama adalah bagaimana dengan kualitas gabah yang dipanen pada saat cuaca ekstrem.
Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat
SEBAGAIMANA dimaklumi, pemaknaan "serap gabah" alias sergab adalah "The Serap Gabah Program (Sergab) is a national program set up to tackle the falling rice prices at the farmers' level at the time of harvest".
Mencermati laporan Menteri Pertanian, panen raya yang berlangsung di kurang lebih 548 kabupaten dan 7.600 kecamatan saat ini, dalam kondisi baik, di mana produksi yang dihasilkan rata-rata mampu menyuplai terhadap kebutuhan pangan nasional.
Syahrul Yasin Limpo menyoroti soal penyerapan gabah saat menghadiri panen raya padi di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ia meminta semua pihak untuk melakukan penyerapan gabah secara baik demi menjaga harga.
Sergab sendiri sudah beberapa tahun lalu dilakukan. Salah satu semangatnya untuk membantu petani agar pada saat panen berlangsung harga gabah tidak anjlok. Menjelang panen raya, di beberapa daerah dilaporkan anjlok nya harga gabah di tingkat petani.
Kondisi ini, tentu sangat melukai petani. Jerih payah dan kerja keras mereka dalam bercocok-tanam, berujung dengan kekecewaan. Hal semacam ini, tidak seharus nya terjadi di saat panen raya. Itu sebab nya, wajar bila Menteri Pertanian turun langsung memantau perkembangan yang terjadi di lapangan.
Seperti yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), tiga kabupaten yang menghasilkan produksi beras tertinggi di negeri ini ada di Jawa Barat. Ketiga kabupaten itu adalah Indramayu, Karawang dan Subang. Ini memberi gambaran bahwa hingga kini, Jawa Barat tetap menyandang atribut sebagai lumbung padi nasional.
Tiga kabupaten tersebut, tentu harus diselamatkan lahan sawahnya, kalau saja ada kehendak dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengalih-fungsikan lahan pertanian produktif ke non pertanian. Alih fungsi yang hingga kini masih cukup tinggi datang dari tekanan penduduk yang membutuhkan perumahan atau pemukiman.
Selain itu, pengembangan infrastruktur dan kawasan industri, ditengarai akan menyita lahan pertanian yang cukup besar. Rencana Pelabuhan Patimban di Subang dan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dipastikan bakal menggerus lahan pertanian produktif. Belum lagi Kawasan Pertumbuhan Rebana yang saat ini sedang direncanakan oleh Pemprov Jawa Barat.
Di saat panen raya, mesti nya Pemerintah mampu menyerap gabah sebesar-besar nya. Dalam kaitan ini pemerintah betul-betul harus membela petani agar gabah yang dipanen nya betul-betul mampu terjual dengan harga yang wajar. Yang jadi pertanyaan kita bersama adalah bagaimana dengan kualitas gabah yang dipanen pada saat cuaca ekstrem.