Kartini, Emansipasi dan Pendidikan Antikekerasan

Rabu, 21 April 2021 - 05:30 WIB
loading...
Kartini, Emansipasi...
Sholahuddin (Foto: Istimewa)
A A A
Sholahuddin
Alumnus Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta, Kepala Madrasah Aliyah NU Al-mustaqim, bermukim di Jepara.

SETIAP 21 April diperingati sebagai hari lahir RA Kartini, seorang tokoh pahlawan emansipasi wanita Indonesia asal Jepara. Perempuan yang lahir pada 21 April 1879 itu dikenang lantaran aksi dan pemikirannya yang senantiasa aktual untuk diteladani oleh perempuan Indonesia. Perjuangan RA Kartini dalam mengangkat harkat pendidikan Indonesia patut untuk didiseminasikan dalam konteks pendidikan nasional.

Dalam politik etis yang merupakan politik balas budi pemerintah Hindia Belanda, ada tiga hal yang disoroti oleh pemerintah Belanda, yakni irigasi, transmigrasi, dan edukasi. Kartini adalah tokoh yang begitu berperan dalam persoalan edukasi. Kartini adalah sosok perempuan cerdas yang sering membaca karya Eduard Dowes Dekker yang berjudul Max Havelar. Karya ini berisi tentang kritik-kritik terhadap kolonialisme yang memeras habis tenaga dan menyita kemerdekaan rakyat Hindia Belanda.

Ayahnya juga sering mengajak anak-anaknya, termasuk Kartini untuk melihat berbagai keadaan yang menimpa rakyat. Seperti ungkapan adik Kartini bernama Kardinah berikut;

“Setelah sudah agak besar, kami (anak-anak RM Sosroningrat) sering disuruh oleh rama (bapak) untuk ikut meninjau tempat-tempat penderitaan rakyat. Maksud rama supaya kami melihat sendiri dari dekat bencana-bencana yang menimpa rakyat itu dan mendapat kesan bagaimana susahnya hidup mereka yang melarat dan hina itu,” tulis Kardinah dalam suratnya pada 25 Maret 1964 kepada Siti Soemandari Soeroto, penulis Kartini Sebuah Biografi.

Untuk ukuran saat itu, sekolah bagi seorang perempuan adalah hal yang tabu. Perempuan dianggap sebagai konco wingking yang apabila telah akil baligh kemudian dikawinkan secara paksa oleh kedua orang tuannya. Di sinilah bisa dilihat bagaimana kontribusi Kartini. Dia membangun sebuah sekolah di Jepara tanpa dibantu oleh dana pemerintah kolonial Belanda. Konsep sekolah yang dibangunnya adalah penuh dengan perasaan kemanusiaan dan jauh dari sikap otoriter Belanda.

Bahkan wanita ketika itu layaknya barang dagangan yang dijual dengan harga murah. Belenggu feodalisme dan patriarkisme yang mencengkeram mayoritas masyarakat Jawa pada waktu itu memang kuat. Layaknya zaman jahiliah sebelum era kerasulan Muhammad, di Arab terdapat tradisi mengubur bayi perempuan hidup-hidup karena perempuan dianggap makhluk yang lemah dan hina. Tidak kuasa memanggul senjata untuk membela kehormatan dan kemuliaan suku atau klan. Bahkan semenjak di Rembang, cita-cita Kartini untuk mendirikan sekolah demi sekolah terpenuhi. Suaminya yang juga berpikiran maju itu menyetujui bahwa ia mendirikan sekolah di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Bupati Rembang. Sekolah Kartini kemudian berkembang pesat, banyak siswa-siswa yang belajar di sekolahnya dengan tanpa subsidi dari pemerintah.

Jika kita membaca surat-surat Kartini yang ditujukan kepada Ny Abandenon kebanyakan adalah berisi kritik dan solusi dari seorang perempuan untuk kemajuan bangsanya. Pada tahun itu, ia sudah mampu menelurkan gagasan-gagasan yang maju, bahkan terlalu maju bagi zamannya di Hindia Belanda saat itu untuk bandingan kaum pribumi. Sehingga sering disebut bahwa Kartini dengan gagasan-gagasannya adalah suatu ramalan tentang masa depan. Sebuah surat Kartini yang penting untuk dijadikan sebagai alat melihat bagaimana tekad dan komitmennya dalam pendidikan adalah suratnya ke Stella. Bagi saya, hanya ada dua macam keningratan: keningratan pikiran dan keningratan budi. Tidak ada yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat orang yang membanggakan asal keturunannya…”(Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899).

Bagi saya, surat Kartini sebagaimana di atas merupakan ”dentuman besar” pemikiran persamaan dan penghargaan terhadap seseorang karena intelektualitas dan karakter yang baik. Di negara kita tercinta ini, banyak slogan sekolah yang ingin merengkuh dua hal itu, intelek dan berkarakter baik. Kartini sangat concern terhadap pendidikan dan sikap antikekerasan.

Ide emansipasi dan pendidikan antikekerasan yang digelorakan oleh RA Kartini perlu untuk digelorakan sampai ke tingkatan pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah, dan tingkatan yang lebih atas lagi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Peringati Hari Kartini,...
Peringati Hari Kartini, KPPI Evaluasi Keterwakilan Perempuan di Pileg 2024 dan Persiapan Pilkada 2024
Waketum Kartini Perindo...
Waketum Kartini Perindo Hadiri Halalbihalal KPPI: Kita Perjuangkan Kuota 30% Perempuan di Politik
Rayakan Hari Kartini,...
Rayakan Hari Kartini, Ratusan Polwan Ikuti Donor Darah di Sepolwan
Semangat Kartini Tetap...
Semangat Kartini Tetap Relevan dengan Tafsir Kebangsaan dan Keagamaan Modern
Peringati Hari Kartini,...
Peringati Hari Kartini, Sivitas Akademika Perempuan UGM Keluarkan Sikap atas Rusaknya Demokrasi
Peringati Hari Kartini,...
Peringati Hari Kartini, Jokowi: Lambang Perjuangan Perempuan
Dunia Intelijen Terkait...
Dunia Intelijen Terkait Bakat dan Peluang Bagi Perempuan
Sambut Hari Kartini,...
Sambut Hari Kartini, Pengamat Militer Bahas Peran Penting Intelijen
Hari Ibu Momentum Meningkatkan...
Hari Ibu Momentum Meningkatkan Partisipasi Perempuan di Kancah Politik
Rekomendasi
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
53 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
2 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Daftar Skuad Timnas...
Daftar Skuad Timnas Indonesia Hadapi Australia dan Bahrain
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved