Penjelasan Ilmiah Kemunculan 'Pulau Baru' di NTT Pasca Badai Seroja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah pulau baru muncul di Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), pasca badai siklon tropis Seroja yang menerjang pada 5 April 2021 lalu.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan bahwa kemunculan semacam pulau ini diduga kuat adalah fenomena littoral drift atau longshore drift.
"Fenomena yang terjadi di perairan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu munculnya semacam pulau kecil pasca terjadi badai tropis Seroja, menurut pribadi saya diduga kuat adalah fenomena littoral drift atau longshore drift," kata Daryono dikutip dari media sosial pribadi miliknya, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Usai Diterjang Badai Seroja, Warga NTT Digemparkan Munculnya Pulau Baru di Rote
Daryono menjelaskan, fenomena ini terjadi akibat adanya arus laut di sepanjang pantai yang dapat mengangkut material sedimen-sedimen dangkal dari pasir atau material lainnya.
"Adanya aliran dangkal yang membentuk hanyutan bahan rombakan ini memungkinkan terjadinya pengendapan material yang kemudian mengumpul dan terkonsentrasi di satu lokasi hingga membentuk semacam 'pulau' yang memanjang," paparnya.
Selain itu, Daryono mengatakan bahwa peristiwa terjangan badai Seroja yang terjadi beberapa waktu lalu, tentu mampu membangkitkan gelombang laut yang memiliki daya angkut material sangat signifikan hingga memungkinkan material tersebut terendapkan di suatu lokasi hingga membentuk 'pulau'.
Baca juga: Pulau Baru Muncul Usai Badai Siklon Tropis Seroja, Ini Penjelasan Wagub NTT
"Namun demikian pulau ini tidak akan bersifat permanen karena suatu saat dinamika laut akan menyebabkan terjadi abrasi hingga menjadikannya dasar laut lagi. Fenomena timbul dan tenggelam permukaan pulau pasir ini merupakan hal biasa," katanya.
Oleh karena itu, Daryono menegaskan bahwa hal ini bukan kemunculan pulau baru, hanya fenomena timbul dan tenggelam permukaan pulau pasir. "Kemunculan pulau baru? Bukan! Fenomena timbul dan tenggelam permukaan pulau pasir ini hal biasa," katanya.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan bahwa kemunculan semacam pulau ini diduga kuat adalah fenomena littoral drift atau longshore drift.
"Fenomena yang terjadi di perairan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu munculnya semacam pulau kecil pasca terjadi badai tropis Seroja, menurut pribadi saya diduga kuat adalah fenomena littoral drift atau longshore drift," kata Daryono dikutip dari media sosial pribadi miliknya, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Usai Diterjang Badai Seroja, Warga NTT Digemparkan Munculnya Pulau Baru di Rote
Daryono menjelaskan, fenomena ini terjadi akibat adanya arus laut di sepanjang pantai yang dapat mengangkut material sedimen-sedimen dangkal dari pasir atau material lainnya.
"Adanya aliran dangkal yang membentuk hanyutan bahan rombakan ini memungkinkan terjadinya pengendapan material yang kemudian mengumpul dan terkonsentrasi di satu lokasi hingga membentuk semacam 'pulau' yang memanjang," paparnya.
Selain itu, Daryono mengatakan bahwa peristiwa terjangan badai Seroja yang terjadi beberapa waktu lalu, tentu mampu membangkitkan gelombang laut yang memiliki daya angkut material sangat signifikan hingga memungkinkan material tersebut terendapkan di suatu lokasi hingga membentuk 'pulau'.
Baca juga: Pulau Baru Muncul Usai Badai Siklon Tropis Seroja, Ini Penjelasan Wagub NTT
"Namun demikian pulau ini tidak akan bersifat permanen karena suatu saat dinamika laut akan menyebabkan terjadi abrasi hingga menjadikannya dasar laut lagi. Fenomena timbul dan tenggelam permukaan pulau pasir ini merupakan hal biasa," katanya.
Oleh karena itu, Daryono menegaskan bahwa hal ini bukan kemunculan pulau baru, hanya fenomena timbul dan tenggelam permukaan pulau pasir. "Kemunculan pulau baru? Bukan! Fenomena timbul dan tenggelam permukaan pulau pasir ini hal biasa," katanya.
(abd)