Steven Rumangkang: Lambang dan Bendera Partai Demokrat Dibuat Pak SBY

Rabu, 14 April 2021 - 21:50 WIB
loading...
A A A
Steven kemudian mendatangi manajemen hotel tersebut untuk menanyakan bendera warna biru terang itu. Setelah saya mendapatkan contoh kain dengan warna yang sesuai arahan SBY tersebut, Steven memerintahkan stafnya untuk mencari bahan dengan warna tersebut di Pasar Tanah Abang agar bisa segera diproduksi cepat.

"Semula, kami berpandangan bahwa pilihan warna yang kaya dan beragam itu berpotensi menghambat proses cetak di daerah yang umumnya saat itu masih menggunakan teknis sablon manual. Namun, Pak SBY mengatakan tidak apa-apa, bendera negara-negara di Afrika saja sangat warna-warni,” ungkap Steven.

Mendengar arahan SBY itu, pihaknya sadar kekhawatiran kendala teknis percetakan sablon bukanlah hambatan untuk mengembangkan partai ini menjadi partai besar. Steven kembali menegaskan ide dan gagasan dari proses pembuatan logo, merek dan lambang Partai Demokrat itu memang digagas oleh SBY.

"Beliau langsung memberikan arahan-arahan teknis secara langsung, secara detail, dan juga menerima saran dan masukan dari kami. Semua revisi dan perbaikan teknis lainnya, semua melalui persetujuan Pak SBY,” jelasnya.

Selain soal bendera, Steven juga mengungkapkan mengapa pendiri Partai Demokrat berjumlah 99. Semula tim bersepakat membentuk tim yang terdiri atas 9 orang pendiri. Tapi aturan mensyaratkan partai politik yang baru dapat didirikan setidaknya oleh 50 orang.

“Lalu Bapak Vence Rumangkang memutuskan daripada 50 orang, lebih baik kita buat menjadi 99 orang. Selain angka yang baik, angka 99 ini juga memiliki makna khusus bagi Bapak SBY yang lahir pada 9 September 1949. Atas izin Tuhan YME, saat pertama kali mengikuti Pemilu 2004, Partai Demokrat juga mendapatkan nomor urut 9,” kata Steven.

"Sejak awal, Partai Demokrat memang digagas, diinspirasi dan dibesarkan oleh sosok pak SBY serta Pak Vence Rumangkang. Wajar jika kami menganggap Pak SBY dan Pak Vence Rumangkang sebagai The Founding Fathers dari Partai Demokrat," imbuhnya.

Steven merasa penting untuk buka suara soal ini. Di tengah situasi post-truth politics yang semakin menjadi-jadi dalam ruang demokrasi kita belakangan ini, manipulasi sejarah bukanlah hal sulit untuk dilakukan.

Dia menambahkan di tengah menguatnya peyebaran hoaks, fake news dan hate speech, kebohongan yang diulang-ulang, bisa menjadi kebenaran yang baru. Partai Demokrat ini didirikan dengan prinsip dasar etika politik dan nilai-nilai berdemokrasi yang matang.
"Sudah menjadi tugas kita semua, warga bangsa pada umumnya dan para kader Partai Demokrat pada khususnya, untuk serius dan berkomitmen menjaga kebenaran dan keadilan bersikap dalam menghadapi berbagai dinamika. Yang benar akan menang, dan yang melawannya akan tumbang. Itulah rumus kehidupan yang patut kita teladani," pungkasnya.
(kri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)