Update Bencana NTT, BNPB: 165 Orang Meninggal Dunia dan 45 Orang Masih Hilang
loading...
A
A
A
Mengenai, kebutuhan logistik yang ada tahap pertama sudah disalurkan langsung ke seluruh daerah terdampak. "Sehingga posko-posko yang mengumpulkan dan menerima barang saat ini sebagian besar sudah kosong," katanya.
Adapun, dari unsur Mabes Polri juga sudah menurunkan 12 orang psikolog untuk membantu trauma healing untuk daerah yang terdampak terutama Adonara, Lembata, dan juga Alor.
"Berdasarkan laporan dari Bupati Sabu Raijua terjadi kerusakan yang cukup masif sehingga memerlukan bantuan segera. Oleh karenanya kehadiran KRI Ahmad Yani yang sekarang akan menuju Kupang untuk melakukan refilling," katanya.
Adapun langkah selanjutnya KRI Ahmad Yani besok akan diprioritaskan untuk membawa logistik, atau kebutuhan-kebutuhan yang tadi sudah dilaporkan bupati dan gubernur.
"Kita optimalkan logistik dan kebutuhan untuk perbaikan bangunan rumah rumah warga yang terdampak maka disiapkan juga personil TNI-Polri untuk memperkuat Kabupaten Sabu Raijua," katanya.
Sedangkan untuk daerah Pulau Padar, Sabu Raijua dan Sumba Timur yang mengalami kesulitan listrik, BNPB akan segera melakukan koordinasi dengan PLN pusat agar mendapatkan dukungan tambahan. "Sehingga pelayanan listrik yang sempat terkendala bisa berjalan lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu, untuk tenaga medis hingga saat ini belum ada kesulitan atau kekurangan. Sebab Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan semua lembaga sudah memfasilitasi, terutama dokter-dokter ortophedi dan anestesi. "Untuk obat-obatan belum ada keluhan, walaupun pemerintah pusat dari Kemenkes telah menyiapkan dukungan, tapi belum ada permintaan khusus.
"Kemudian hari ini juga ada kapal yang membawa jembatan bailey itu sudah tiba di Bima, NTB, untuk menurunkan jembatan bailey, yang akan dipasang atau digunakan di wilayah Bima," jelasnya.
Soal transportasi udara, kata Doni, Mabes Polri juga menurunkan satu unit helikopter yang nanti akan disiagakan di Larantuka. "Kemudian Mabes TNI akan menambah KRI Semarang yang nanti akan melayani pengobatan dan lain sebagainya bagi warga yang terdampak," jelasnya.
Adapun, dari unsur Mabes Polri juga sudah menurunkan 12 orang psikolog untuk membantu trauma healing untuk daerah yang terdampak terutama Adonara, Lembata, dan juga Alor.
"Berdasarkan laporan dari Bupati Sabu Raijua terjadi kerusakan yang cukup masif sehingga memerlukan bantuan segera. Oleh karenanya kehadiran KRI Ahmad Yani yang sekarang akan menuju Kupang untuk melakukan refilling," katanya.
Adapun langkah selanjutnya KRI Ahmad Yani besok akan diprioritaskan untuk membawa logistik, atau kebutuhan-kebutuhan yang tadi sudah dilaporkan bupati dan gubernur.
"Kita optimalkan logistik dan kebutuhan untuk perbaikan bangunan rumah rumah warga yang terdampak maka disiapkan juga personil TNI-Polri untuk memperkuat Kabupaten Sabu Raijua," katanya.
Sedangkan untuk daerah Pulau Padar, Sabu Raijua dan Sumba Timur yang mengalami kesulitan listrik, BNPB akan segera melakukan koordinasi dengan PLN pusat agar mendapatkan dukungan tambahan. "Sehingga pelayanan listrik yang sempat terkendala bisa berjalan lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu, untuk tenaga medis hingga saat ini belum ada kesulitan atau kekurangan. Sebab Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan semua lembaga sudah memfasilitasi, terutama dokter-dokter ortophedi dan anestesi. "Untuk obat-obatan belum ada keluhan, walaupun pemerintah pusat dari Kemenkes telah menyiapkan dukungan, tapi belum ada permintaan khusus.
"Kemudian hari ini juga ada kapal yang membawa jembatan bailey itu sudah tiba di Bima, NTB, untuk menurunkan jembatan bailey, yang akan dipasang atau digunakan di wilayah Bima," jelasnya.
Soal transportasi udara, kata Doni, Mabes Polri juga menurunkan satu unit helikopter yang nanti akan disiagakan di Larantuka. "Kemudian Mabes TNI akan menambah KRI Semarang yang nanti akan melayani pengobatan dan lain sebagainya bagi warga yang terdampak," jelasnya.