Pemerintah Izinkan Salat Tarawih di Masjid, Begini Tanggapan Partai Gelora
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengizinkan pelaksanaan ibadah salat tarawih digelar di masjid dan musala dengan catatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jamaah yang diperkenankan masuk di masjid atau musala juga hanya jamaah dari lingkungan sekitar.
Menanggapi itu, Ketua Bidang Keumatan DPN Partai Gelora Indonesia Raihan Iskandar menuturkan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih ini mengajarkan banyak hal kepada semua pihak, utamanya mengajarkan kebersihan diri dan lingkungan, menjaga kesehatan diri dan kesehatan orang lain.
"Setahun terakhir ini kita dipaksa belajar beradaptasi lewat pandemi ini. Baik adaptasi sosial maupun adaptasi teknologi, bahkan adaptasi sosial kita memasuki ranah ibadah," ujar Raihan, Jumat (9/4/2021).
Tanpa ada pelarangan pun, kata dia, situasi sosial sudah terbentuk dengan sendirinya seperti tidak mudik Lebaran. "Harus beradaptasi dengan protokol kesehatan dengan kesadarannya sendiri. Puncaknya calon jamaah haji pun beradaptasi rela menerima putusan penundaannya," kata Raihan.
Menurut dia adaptasi sosial, kesehatan, ibadah di masa pandemi sudah menjadi keseharian masyarakat Indonesia bahkan dunia. "Sehingga membentuk kebiasaan baru dalam beribadah di tengah masyarakat kita," sambungnya.
Dia berharap jika ada perbedaan pendapat beradaptasi dalam beribadah harus disikapi secara dewasa dan tidak emosional. Sebab, pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang selalu mencari jalan untuk berhubungan satu dengan lainnya.
Raihan melihat, masyarakat dalam satu tahun terakhir sudah semakin terbiasa dan semakin baik dalam membangun hubungan sosial yang saling menghargai terhadap nilai kesehatan, juga nilai ibadah. "Kini pemerintah yang mengizinkan tarawih di masjid dengan sedikit catatannya menunjukkan kesadaran pemerintah bahwa masyarakat relatif sudah mampu beradaptasi dengan pandemi ini," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah menilai kesadaran sosial masyarakat saat ini semakin meningkat, termasuk mengikuti tes rapid antigen, genose, serta vaksinisasi yang semakin baik.
"Semoga Ramadhan ini benar-benar mampu membawa kita ke iklim sosial religi baru yang lebih berperadaban dalam hubungan sosial, budaya dan perpolitikan kita di Indonesia. Aamien," kata Raihan.
Menanggapi itu, Ketua Bidang Keumatan DPN Partai Gelora Indonesia Raihan Iskandar menuturkan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih ini mengajarkan banyak hal kepada semua pihak, utamanya mengajarkan kebersihan diri dan lingkungan, menjaga kesehatan diri dan kesehatan orang lain.
"Setahun terakhir ini kita dipaksa belajar beradaptasi lewat pandemi ini. Baik adaptasi sosial maupun adaptasi teknologi, bahkan adaptasi sosial kita memasuki ranah ibadah," ujar Raihan, Jumat (9/4/2021).
Tanpa ada pelarangan pun, kata dia, situasi sosial sudah terbentuk dengan sendirinya seperti tidak mudik Lebaran. "Harus beradaptasi dengan protokol kesehatan dengan kesadarannya sendiri. Puncaknya calon jamaah haji pun beradaptasi rela menerima putusan penundaannya," kata Raihan.
Menurut dia adaptasi sosial, kesehatan, ibadah di masa pandemi sudah menjadi keseharian masyarakat Indonesia bahkan dunia. "Sehingga membentuk kebiasaan baru dalam beribadah di tengah masyarakat kita," sambungnya.
Dia berharap jika ada perbedaan pendapat beradaptasi dalam beribadah harus disikapi secara dewasa dan tidak emosional. Sebab, pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang selalu mencari jalan untuk berhubungan satu dengan lainnya.
Raihan melihat, masyarakat dalam satu tahun terakhir sudah semakin terbiasa dan semakin baik dalam membangun hubungan sosial yang saling menghargai terhadap nilai kesehatan, juga nilai ibadah. "Kini pemerintah yang mengizinkan tarawih di masjid dengan sedikit catatannya menunjukkan kesadaran pemerintah bahwa masyarakat relatif sudah mampu beradaptasi dengan pandemi ini," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah menilai kesadaran sosial masyarakat saat ini semakin meningkat, termasuk mengikuti tes rapid antigen, genose, serta vaksinisasi yang semakin baik.
"Semoga Ramadhan ini benar-benar mampu membawa kita ke iklim sosial religi baru yang lebih berperadaban dalam hubungan sosial, budaya dan perpolitikan kita di Indonesia. Aamien," kata Raihan.
(dam)