Jaringan Listrik Putus Akibat Bencana di NTT, BNPB: Satu Wilayah Masih Padam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan saat ini masih ada satu wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang padam akibat jaringan listrik putus pasca siklon tropis seroja yang melanda hari Minggu 4 April lalu.
“Upaya-upaya penanganan terus dilakukan. Kemudian juga memperbaiki jaringan listrik dan telekomunikasi. Tadi malam masih ada satu wilayah yang belum bisa kembali lagi jaringan listriknya,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Namun, kata Raditya, saat ini sudah dilakukan proses perbaikan dengan koordinasi antara Wakil Gubernur NTT dengan PLN. “Dan sudah dilakukan koordinasi dengan Wakil gubernur dan PLN untuk memberikan instruksi lanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, siklon tropis seroja di NTT memicu terjadinya bencana di sejumlah wilayah yang mengakibatkan sebanyak 13.230 orang mengungsi. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 7 April 2021, pukul 14.00 WIB sebanyak 13.230 mengungsi.
Sementara itu, 15 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT terdampak. Di antaranya Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, Kota Kupang.
Selain itu, Data dari Pusdalop per 7 April 2021 pukul 14.00 WIB ada 124 orang meninggal dunia. “Dan kami akan merinci seberapa banyak data yang kami dapatkan. Di sini data dari 124 jiwa yang meninggal, 67 dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor, kemudian 3 dari Kabupaten Malaka, 2 dari Kabupaten Sabu Raijua, 1 dari Kota Kupang, 1 dari Kabupaten Ende, dan 1 dari Kabupaten Kupang,” papar Raditya.
Lihat Juga: Beri Hunian Layak bagi Penyintas Bencana di Sukabumi, BPKH Tegaskan Tidak Pakai Dana Haji
“Upaya-upaya penanganan terus dilakukan. Kemudian juga memperbaiki jaringan listrik dan telekomunikasi. Tadi malam masih ada satu wilayah yang belum bisa kembali lagi jaringan listriknya,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Namun, kata Raditya, saat ini sudah dilakukan proses perbaikan dengan koordinasi antara Wakil Gubernur NTT dengan PLN. “Dan sudah dilakukan koordinasi dengan Wakil gubernur dan PLN untuk memberikan instruksi lanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, siklon tropis seroja di NTT memicu terjadinya bencana di sejumlah wilayah yang mengakibatkan sebanyak 13.230 orang mengungsi. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 7 April 2021, pukul 14.00 WIB sebanyak 13.230 mengungsi.
Sementara itu, 15 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT terdampak. Di antaranya Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, Kota Kupang.
Selain itu, Data dari Pusdalop per 7 April 2021 pukul 14.00 WIB ada 124 orang meninggal dunia. “Dan kami akan merinci seberapa banyak data yang kami dapatkan. Di sini data dari 124 jiwa yang meninggal, 67 dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor, kemudian 3 dari Kabupaten Malaka, 2 dari Kabupaten Sabu Raijua, 1 dari Kota Kupang, 1 dari Kabupaten Ende, dan 1 dari Kabupaten Kupang,” papar Raditya.
Lihat Juga: Beri Hunian Layak bagi Penyintas Bencana di Sukabumi, BPKH Tegaskan Tidak Pakai Dana Haji
(kri)