Wamen LHK: Berwisata Alam Terapi Menyehatkan Mencegah COVID-19
loading...
A
A
A
Dijelaskan Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto, TNGGP merupakan hulu dari empat Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yaitu Cimandiri, Citarum, Ciliwung, dan Cisadane. Posisinya yang strategis ini menjadikan kawasan TNGGP memiliki fungsi penting dalam pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat sekitarnya.
Dengan curah hujan tahunan mencapai 3.000-4.000 mm, menjadikan TNGGP sumber air tawar dengan kapasitas 594 miliar liter/tahun. Air yang berlimpah ini menghidupi puluhan juta jiwa masyarakat di sepanjang bantaran empat DAS.
Karena fungsinya yang sangat penting inilah, kiranya tak berlebihan jika TNGGP disebut sebagai "Jantung Ibu Kota Negara", lantaran sumber airnya yang mengalir jauh di sepanjang DAS Ciliwung melintasi DKI Jakarta.
"Sebagai salah satu dari lima Taman Nasional tertua di Indonesia, kami mempunyai prinsip bahwa dari setiap jengkal kawasan TNGGP, penting untuk diketahui potensinya, termasuk flora dan faunanya, baik di atas maupun di bawah permukaan tanahnya," ungkap Wahju.
Dalam laporannya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK Nunu Anugrah menjelaskan kegiatan Kunjungan Jurnalistik ke TNGGP diikuti oleh 20 media. Harapannya kegiatan ini selain ajang silaturahmi juga dapat menjadi sarana berbagi pengetahuan.
"Saya sampaikan terimakasih atas dukungan terselenggaranya kegiatan kunjungan jurnalistik ini, kepada TNGGP sebagai tuan rumah khususnya, para panitia, dan utamanya kepada para awak media," ucapnya.
Dia menandaskan, keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi dan konservasi secara umum, membutuhkan dukungan seluruh komponen stakeholder, melalui metode pentahelix, termasuk peran penting media di dalamnya.
Dengan curah hujan tahunan mencapai 3.000-4.000 mm, menjadikan TNGGP sumber air tawar dengan kapasitas 594 miliar liter/tahun. Air yang berlimpah ini menghidupi puluhan juta jiwa masyarakat di sepanjang bantaran empat DAS.
Karena fungsinya yang sangat penting inilah, kiranya tak berlebihan jika TNGGP disebut sebagai "Jantung Ibu Kota Negara", lantaran sumber airnya yang mengalir jauh di sepanjang DAS Ciliwung melintasi DKI Jakarta.
"Sebagai salah satu dari lima Taman Nasional tertua di Indonesia, kami mempunyai prinsip bahwa dari setiap jengkal kawasan TNGGP, penting untuk diketahui potensinya, termasuk flora dan faunanya, baik di atas maupun di bawah permukaan tanahnya," ungkap Wahju.
Dalam laporannya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK Nunu Anugrah menjelaskan kegiatan Kunjungan Jurnalistik ke TNGGP diikuti oleh 20 media. Harapannya kegiatan ini selain ajang silaturahmi juga dapat menjadi sarana berbagi pengetahuan.
"Saya sampaikan terimakasih atas dukungan terselenggaranya kegiatan kunjungan jurnalistik ini, kepada TNGGP sebagai tuan rumah khususnya, para panitia, dan utamanya kepada para awak media," ucapnya.
Dia menandaskan, keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi dan konservasi secara umum, membutuhkan dukungan seluruh komponen stakeholder, melalui metode pentahelix, termasuk peran penting media di dalamnya.
(wib)