China Berangsur Kondusif, Dubes Djauhari Minta WNI Tetap Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun menyampaikan kondisi China setelah negara tersebut dihantam wabah virus Corona atau COVID-19 selama beberapa bulan sehingga China menerapkan kebijakan ketat kepada warganya termasuk karantina wilayah di Kota Wuhan.
Djauhari mengatakan, meski China saat ini dalam kondisi pemulihan namun pemerintah setempat tetap menerapkan pola kewaspadaan terhadap warga negaranya. Djauhari mengaku hal ini pun berlaku bagi warga negara lain yang ada di China.
"Pelajar-pelajar di Tiongkok untuk hati-hati, karena virus ini tidak tahu datangnya dari mana, dari depan atau dari belakang, dan masih ada WNI di sini tidak ada yang terkena virus, maka kita beri masker, vitamin," ujar Djauhari dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM bertajuk "Dari Jakarta menyapa Dunia" secara daring, Sabtu (18/4/2020).
Saat ini, lanjut Jauhi, kondisi di China boleh dikatakan berangsur kondusif atau pulih. Namun, ia pemerintah setempat tetap meminta agar mewaspadai kemungkinan virus ini kembali menjangkiti mereka.
"Dan ekonomi (tiongkok) mulai menggeliat lagi, mulai berproduksi sudah akhir Februari lalu, sudah banyak yang (tersedia) alat kesehatan," jelasnya.
Diketahui, wabah virus Corona muncul pertama kalinya di Wuhan, China. Wabah ini kemudian merambat ke sejumlah negara sehingga WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.
Djauhari mengatakan, meski China saat ini dalam kondisi pemulihan namun pemerintah setempat tetap menerapkan pola kewaspadaan terhadap warga negaranya. Djauhari mengaku hal ini pun berlaku bagi warga negara lain yang ada di China.
"Pelajar-pelajar di Tiongkok untuk hati-hati, karena virus ini tidak tahu datangnya dari mana, dari depan atau dari belakang, dan masih ada WNI di sini tidak ada yang terkena virus, maka kita beri masker, vitamin," ujar Djauhari dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM bertajuk "Dari Jakarta menyapa Dunia" secara daring, Sabtu (18/4/2020).
Saat ini, lanjut Jauhi, kondisi di China boleh dikatakan berangsur kondusif atau pulih. Namun, ia pemerintah setempat tetap meminta agar mewaspadai kemungkinan virus ini kembali menjangkiti mereka.
"Dan ekonomi (tiongkok) mulai menggeliat lagi, mulai berproduksi sudah akhir Februari lalu, sudah banyak yang (tersedia) alat kesehatan," jelasnya.
Diketahui, wabah virus Corona muncul pertama kalinya di Wuhan, China. Wabah ini kemudian merambat ke sejumlah negara sehingga WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.
(kri)