Mengenang 71 Tahun Mosi Integral Natsir Memperkokoh NKRI

Sabtu, 03 April 2021 - 10:06 WIB
loading...
Mengenang 71 Tahun Mosi...
Mosi Integral Mohammad Natsir berhasil mempersatukan Indonesia yang telah tercerai-berai menjadi beberapa negara bagian akibat rekayasa pihak Belanda yang ingin kembali menjajah Tanah Air. FOTO/DOK.IST
A A A
JAKARTA - Tanggal 3 April 1950 atau 71 tahun yang lalu, Mosi Integral MohammadNatsir berhasil mempersatukan Indonesia yang telah tercerai-berai menjadi beberapa negara bagian akibat rekayasa pihak Belanda yang ingin kembali menjajah Tanah Air.

Belanda dengan bantuan para kompradornya sejak lama memainkan politik devide et impera (pecah-belah dan taklukkan) di kepulauan Nusantara. Benih-benih "separatisme" yang bisa menjadi "bom waktu" bagi Indonesia, sengaja ditaburkan oleh pihak Belanda dengan cara yang halus dalam masa revolusi.

Sejarah mencatat pada 23 Agustus-2 November 1949 di Den Haag berlangsung perundingan antara delegasi Republik Indonesia, delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) beranggotakan para pemimpin negara federal dan delegasi Kerajaan Belanda yang dikenal sebagai Konferensi Meja Bundar (KMB).

Baca juga: Kisah Perjuangan Soegiarin, Penyebar Pertama Kabar Proklamasi Kemerdekaan RI

Sesuai hasil KMB, kedaulatan diserahkan oleh Kerajaan Belanda kepada Pemerintah Nasional Federal Sementara daripada Negara Indonesia Serikat (RIS). Pihak Indonesia menerima hasil perundingan yang maksimal bisa dicapai dalam perjuangan diplomasi demi kemenangan jangka panjang yang diharapkan.

Negara Republik Indonesia dengan ibu kota sementara di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya salah satu dari Negara Bagian RIS. Adapun wilayah Republik Indonesia sendiri berada di sebagian pulau Jawa, Sumatera dan Madura.

Mosi Integral yang dicetuskan oleh Pemimpin Masyumi Mohammad Natsir di parlemen mendapat dukungan luas dan ditandatangani oleh seluruh fraksi di DPR-RIS pada waktu itu. Situasi dan gejolak di berbagai daerah mulai menunjukkan adanya keinginan untuk kembali bersatu, namun bagaimana caranya sampai saat itu belum ditemukan.

Baca juga: Kepala BPIP Sebut Proklamasi Kemerdekaan Mukjizat Bangsa Indonesia

Mosi Integral benar-benar sebuah terobosan brilian yang menjadi pembuka jalan bagi pulihnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui jalan demokratis dan cara yang terhormat.

Mohammad Natsir melalui Mosi Integral mengajak semua pemimpin negara-negara bagian, waktu itu ada 15 "negara boneka bikinan Van Mook" yakni: Negara Dayak Besar, Negara Indonesia Timur, Negara Borneo Tenggara, Negara Borneo Timur, Negara Borneo Barat, Negara Bengkulu, Negara Biliton, Negara Riau, Negara Sumatera Timur, Negara Banjar, Negara Madura, Negara Pasundan, Negara Sumatera Selatan, Negara Jawa Timur, dan Negara Jawa Tengah, supaya membubarkan diri secara damai dan bersama-sama pula mendirikan NKRI melalui prosedur parlementer.

Pada 17 Agustus 1950 yang diawali Mosi Integral Natsir di Parlemen (DPR-RIS) pada 3 April 1950 sebagai prolognya, Republik Indonesia untuk kedua kalinya diproklamirkan menjadi Negara Kesatuan oleh Presiden Soekarno dalam sebuah pidato kenegaraan di Istana Merdeka Jakarta. Itulah "Hari Proklamasi Kemerdekaan RI" yang kedua setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keberlanjutan Pembinaan...
Keberlanjutan Pembinaan Mantan Kelompok JI Kunci Keberhasilan Program Deradikalisasi
Waspadai Ideologi Transnasional...
Waspadai Ideologi Transnasional Ancam Keutuhan NKRI
Kisah KH Zainul Arifin...
Kisah KH Zainul Arifin yang Tertembak saat Salat Bersama Bung Karno
Lomba Menulis ISDS Bertema...
Lomba Menulis ISDS Bertema Kedaulatan Berhadiah Ratusan Juta
Pascapemilu 2024, Habib...
Pascapemilu 2024, Habib Syech Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Kesatuan Demi NKRI
Forum Rektor Indonesia...
Forum Rektor Indonesia Deklarasi Pemilu Damai, Tolak Upaya Provokasi
Kisah Kopassus Duel...
Kisah Kopassus Duel Bersenjatakan Sangkur Tumpas Pemberontakan Permesta
Romo Budi Purnomo Imbau...
Romo Budi Purnomo Imbau Budayawan Menjadi Suluh Pencerah
Mahfud MD: Umat Muslim...
Mahfud MD: Umat Muslim Wajib Jaga Keselamatan NKRI Berdasarkan Syariat Islam
Rekomendasi
Siapa Daniel Sazonov?...
Siapa Daniel Sazonov? Wali Kota Terpilih Helsinki yang Memiliki Akar Rusia baik Darah dan Ideologi
16 Jenazah Korban di...
16 Jenazah Korban di Muara Kum Yahukimo Berhasil Diidentifikasi, Terakhir Atas Nama Ferdina Buma
Jurang Finansial di...
Jurang Finansial di Balik Gemerlap UFC 314: Siapa Kaya, Siapa Merana?
Berita Terkini
Halalbihalal Partai...
Halalbihalal Partai Golkar, Bahlil Bicara Reshuffle Pengurus DPP
4 jam yang lalu
Menguji Diplomasi Prabowo...
Menguji Diplomasi Prabowo lewat Gaza
4 jam yang lalu
Kejagung Kembalikan...
Kejagung Kembalikan Berkas Perkara Pagar Laut Tangerang ke Bareskrim, Minta Gunakan UU Tipikor
5 jam yang lalu
Atalia Praratya Hadir...
Atalia Praratya Hadir Sendirian di Halalbihalal Partai Golkar, ke Mana Ridwan Kamil?
5 jam yang lalu
Dokter Sakit Jiwa Apa...
Dokter 'Sakit Jiwa' Apa Obatnya? Simak Jawabannya di One On One SINDOnews TV Jumat Lusa
6 jam yang lalu
3 Hakim yang Periksa...
3 Hakim yang Periksa Kasus Korupsi Minyak Goreng Akui Terima Suap
6 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penduduknya...
10 Negara Penduduknya Paling Bahagia di Dunia Tahun 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved