Willem Wandik Sebut Moeldoko Ibarat Abdi Dalem Ingin Jadi Raja

Selasa, 30 Maret 2021 - 15:45 WIB
loading...
Willem Wandik Sebut Moeldoko Ibarat Abdi Dalem Ingin Jadi Raja
Kebohongan demi kebohongan yang disampaikan Kepala KSP Moeldoko dalam upayanya mencaplok Partai Demokrat membuat Willem Wandik mengibaratkan Jenderal Purnawirawan ini seperti abdi dalem yang kebelet ingin jadi raja. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Kebohongan demi kebohongan yang disampaikan Kepala KSP Moeldoko dalam upayanya mencaplok Partai Demokrat membuat Willem Wandik mengibaratkan Jenderal Purnawirawan ini seperti abdi dalem yang kebelet ingin jadi raja. Ini disampaikan Willem menanggapi pernyataan Moeldoko soal tarikan ideologis di Partai Demokrat yang digunakan untuk membenarkan upaya kudeta kepemimpinan di partai tersebut.

“Saya ini asli Papua. Sejak dulu, saya merasa nyaman dalam rumah besar Partai Demokrat. Asasnya nasionali religius, mewadahi semua kepentingan yang ada di Indonesia,” ujarWakil Ketua Umum Partai Demokrat ini dalam keterangannya, Selasa (30/3/2021).
Dia menuturkan bagaimana mungkin Partai Demokrat bisa disebut mengalami tarikan ideologis. Padahal partai ini pernah dipimpin oleh 3 sekjen yang beragama Nasrani.

“Fakta lain adalah Gubernur Aceh maupun Gubernur Papua yang dipilih langsung oleh rakyat masing-masing, adalah kader Partai Demokrat. Pasti bukan tanpa alasan jika rakyat kedua provinsi yang latar belakangnya berbeda ini, sama-sama merasa nyaman dipimpin oleh kader Demokrat,” tuturnya.

Jadi, lanjut Willem, tudingan Moeldoko tentang tarikan ideologis sungguh mengada-ada. “Jika dulu ada lagu yang populer berjudul Jangan Ada Dusta di antara Kita, yang kini dilakukan oleh Moeldoko adalah Dusta di atas Dusta,” kata Anggota DPR RI Dapil Papua ini.

Willem melanjutkan dirinya jadi teringat kisah pewayangan Jawa tentang Petruk Dadi Ratu. Kisah ini sesungguhnya bercerita tentang orang yang tidak punya kapasitas dan integritas tapi kebelet menjadi raja. Bagi Petruk, menjadi raja atau pemimpin itu adalah semata-mata tahta dan harta, bukannya amanah dan tanggung jawab.

“Siapa sangka pada abad 21 ini, kita melihat drama Petruk atau abdi dalem yang kebelet jadi pemimpin. Ia menggunakan segala cara untuk mencapai hasratnya, tidak peduli apakah dia harus terus berdusta, melanggar etika maupun hukum yang berlaku,” tandas Willem.
“Kini kita sedang menyaksikan abdi dalem bernama Moeldoko sedang berakrobat dan menebar dusta dalam memenuhi hasratnya menjadi pemimpin, termasuk dengan cara merampas milik orang lain,” sambung dia.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)