Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ini Pernyataan Sikap DPP FKDT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat dikagetkan dengan adanya bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar , Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi. Aksi biadab ini sangat memprihatinkan dan mengoyak sisi kemanusiaan dan agama.
Ketua Dwan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP FKDT), Lukman Hakim mengutuk keras atas bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama. "Tidak ada agama mana pun yang mengajarkan kekerasan dan menghancurkan kemanusiaan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Sebagai bentuk empati dan rasa tanggung jawab, DPP FKDT menyampaikan pernyataan sikap atas aksi bom bunuh diri, sebagai pelajaran penting bagi seluruh anak bangsa:
Baca juga: JK: Aksi Bom Bunuh Diri Terjadi karena Ada Orang yang Jual Murah Surga
1. Mengecam keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Kekerasan atas nama apapun apalagi dengan bunuh diri adalah tindakan yang tidak beradab dan jauh dari nilai dan ajaran agama;
2. Atas nama seluruh entitas Madasah Diniyah Takmiliyah (MDT) se-Indonesia, DPP FKDT menyampaikan rasa duka cita mendalam pada para korban tak berdosa. Teriring do’a semoga semua korban cepat pulih dan segala bentuk kerugian yang ditimbulkan dapat teratasi;
3. Mendukung aparat keamanan untuk bekerja secara profesional memelihara rasa aman masyarakat, memburu dan menyeret semua aktor-aktor terkait aksi Bom Bunuh Diri di Makassar;
Baca juga: Polres Wajo Perketat Pengamanan Objek Vital Pascabom Bunuh Diri di Makassar
4. FKDT siap bergandengan tangan dengan segenap komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama melakukan edukasi sosial-keagamaan dengan tujuan menyampaikan pemahaman keagamaan yang terbuka, ramah dan menyejukkan (rahmatan lil ‘alamiin);
5. Mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa sepanjang formalisasi agama menjadi tujuan mereka, maka terorisme akan terus mengintai dan mengoyak kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Untuk itu mari kita tingkatkan kewaspadaan dari faham radikalisme dan terorisme;
Menurut Lukman Hakim, FKDT sebagai salah satu organisasi yang menaungi MDT di Indonesia, akan terus istiqomah mendidik dan mempersiapkan santri, sebagai generasi masa depan dengan pemahaman ajaran Islam yang moderat dan toleran (rahmatan lil ‘alamin). Bagi Lukman yang juga Alumni UIN Walisongo, Islam harus memberikan rahmat dan kasih sayang bagi seluruh penghuni jagat raya.
"FKDT berkewajiban untuk mempersiapkan anak bangsa yang mencintai agamanya sekaligus bangsa dan negaranya," katanya.
Ketua Dwan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP FKDT), Lukman Hakim mengutuk keras atas bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama. "Tidak ada agama mana pun yang mengajarkan kekerasan dan menghancurkan kemanusiaan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).
Sebagai bentuk empati dan rasa tanggung jawab, DPP FKDT menyampaikan pernyataan sikap atas aksi bom bunuh diri, sebagai pelajaran penting bagi seluruh anak bangsa:
Baca juga: JK: Aksi Bom Bunuh Diri Terjadi karena Ada Orang yang Jual Murah Surga
1. Mengecam keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Kekerasan atas nama apapun apalagi dengan bunuh diri adalah tindakan yang tidak beradab dan jauh dari nilai dan ajaran agama;
2. Atas nama seluruh entitas Madasah Diniyah Takmiliyah (MDT) se-Indonesia, DPP FKDT menyampaikan rasa duka cita mendalam pada para korban tak berdosa. Teriring do’a semoga semua korban cepat pulih dan segala bentuk kerugian yang ditimbulkan dapat teratasi;
3. Mendukung aparat keamanan untuk bekerja secara profesional memelihara rasa aman masyarakat, memburu dan menyeret semua aktor-aktor terkait aksi Bom Bunuh Diri di Makassar;
Baca juga: Polres Wajo Perketat Pengamanan Objek Vital Pascabom Bunuh Diri di Makassar
4. FKDT siap bergandengan tangan dengan segenap komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama melakukan edukasi sosial-keagamaan dengan tujuan menyampaikan pemahaman keagamaan yang terbuka, ramah dan menyejukkan (rahmatan lil ‘alamiin);
5. Mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa sepanjang formalisasi agama menjadi tujuan mereka, maka terorisme akan terus mengintai dan mengoyak kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Untuk itu mari kita tingkatkan kewaspadaan dari faham radikalisme dan terorisme;
Menurut Lukman Hakim, FKDT sebagai salah satu organisasi yang menaungi MDT di Indonesia, akan terus istiqomah mendidik dan mempersiapkan santri, sebagai generasi masa depan dengan pemahaman ajaran Islam yang moderat dan toleran (rahmatan lil ‘alamin). Bagi Lukman yang juga Alumni UIN Walisongo, Islam harus memberikan rahmat dan kasih sayang bagi seluruh penghuni jagat raya.
"FKDT berkewajiban untuk mempersiapkan anak bangsa yang mencintai agamanya sekaligus bangsa dan negaranya," katanya.
(abd)