Ini 5 Kelompok Teroris yang Masih Aktif di Indonesia

Senin, 29 Maret 2021 - 23:23 WIB
loading...
Ini 5 Kelompok Teroris yang Masih Aktif di Indonesia
Sejumlah teroris Jamaah Islamiah (JI) berjalan dengan pengawalan ketat Densus 88 anti teror saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). FOTO/DOK.SINDOnews/YORRI FARLI
A A A
JAKARTA - Kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan disebut berasal dari jaringan teroris yang masih aktif di Indonesia. Lebih jauh lagi, beberapa kelompok teroris Indonesia berikut ini disebutkan masih aktif menebar ancaman dan teror di Indonesia.

Berikut lima kelompok teriris yang masih aktif di Indonesia:

1. Negara Islam Indonesia (NII)
Jaringan teroris Indonesia dalam sejarahnya pertama kali berkembang di masa pasca kemerdekaan Indonesia 1945. Kelompok Islam yang tak sepakat dengan Pancasila sebagai negara kemudian membentuk organisasi Negara Islam Indonesia (NII/TII) yang dipimpin SM Kartosuwiryo. Akibat kekecewaan ini, kelompok NII yang dikenal juga sebagai Darul Islam pun melancarkan serangkaian serangan pemberontakan utamanya di wilayah Jawa Barat. Meskipun Kartosuwiryo telah ditangkap dan dieksekusi pada 1962 silam, namun paham jaringan ini masih tetap hidup dan menyebar hingga saat ini.

Baca juga: Jenazah Pelaku Bom Gereja Katedral Dikubur dalam Satu Liang di Maros

2. Jamaah Islamiyah (JI)
Jaringan selanjutnya adalah kelompok teroris Indonesia Jamaah Islamiyah (JI) adalah keturunan NII/TII. Pendiri JI adalah Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar yang merupakan bagian dari NII KW (Komandemen Wilayah) II, Jawa Tengah. Namun, Jamaah Islamiyah baru dibangun di Malaysia pada 1993 setelah Abu Bakar Baasyir melarikan diri kesana pada 1982. Jamaah Ismaliyah dipercaya sebagai dalang di balik banyak serangan teror seperti Bom Bali 2002 dan Bom JW Mariot, Jakarta.

3. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Kelompok teroris yang masih aktif selanjutnya ada Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) juga diinisiasi oleh Abu Bakar Baasyir yang sebelumnya mendirikan Jamaah Islamiyah (JI). MMI disebutkan terafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah dan Front Al-Nusrah. MMI merupakan organisasi pengembangan dari Darul Islam dan kemudian berubah nama lagi menjadi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).

Baca juga: Densus 88 Terus Bekerja, Masyarakat Diimbau Jangan Takut Teror Bom

4. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
Secara historis, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) masih merupakan kelompok teroris Indonesia yang dibesarkan oleh Abu Bakar Baasyir. Dalam perkembangannya, JAT pun melahirkan banyak kelompok teroris lainnya seperti Jamaah Ansharut Syariah (JAS), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK). Sebagian anggota JAT disebut mendukung dan berbaiat kepada ISIS, sedangkan sebagian lainnya yang tak sepakat keluar kemudian membuat Jamaah Ansharut Syariah (JAS).

5. Jamaah Ansharut Khilafah (JAK)
JAK sendiri telah ada di Indonesia sejak 2016 dan mendapuk diri dengan nama JAK Nusantara. Kelompok teroris Indonesia ini dipimpin oleh Bahrunnaim yang merupakan Khatibah Nusantara ISIS Indonesia. JAK terbagi menjadi dua yaitu JAK Masyriq (timur) dan JAK Maghrib (barat) dan seiring berjalannya waktu kelompok ini bekerja sama dengan JAD.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1693 seconds (0.1#10.140)