Brantas Abipraya Tata Kawasan Labuan Bajo, Siap Jadi Destinasi Super Prioritas
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Brantas Abipraya (Persero) dipercaya untuk menyulap Kawasan Pantai Marina Bukit Pramuka, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Proyek yang mulai dikerjakan pada pertengahan 2020 lalu, saat ini telah mencapai 13,67 persen. Kawasan ini digadang akan menyokong Labuan Bajo menjadi kota tepian air atau waterfront city berkelas dunia.
Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, mengatakan bahwa pihaknya kebut proyek yang dikerjakan September tahun lalu ini agar dapat tuntas sesuai target, yaitu akhir tahun ini. "Kerja cepat, namun dalam penyelesainnya kami berfokus pada mutu, kualitas, serta tak luput mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pekerja proyek,” ujarnya.
Menurut dia, proyek yang dimulai pada 29 September 2020 dan ditargetkan akan rampung pada 31 Desember 2021 dengan total pelaksanaan pengerjaan selama 15 bulan ini juga akan menonjolkan sisi artistik.
Pengerjaan proyek ini, kata dia, selaras dengan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, yaitu menekankan unsur seni dan estetika. "Kecantikan Labuan Bajo harus tetap dijaga, karena daerah wisata ini akan berpotensi menjadi waterfront terbaik di dunia," katanya.
Mendukung penataan waterfront city di Labuan Bajo, perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara Brantas Abipraya, fokus pada pengerjaan Zona 3 dan Zona 5. Pengerjaan pada Zona 3 meliputi pembangunan terminal penumpang, pusat informasi wisata, kantor dan ruang tunggu.
Keseruan suasana di zona ini juga nantinya akan semakin menyenangkan bila sudah rampung. Hal ini dikarenakan Brantas Abipraya juga sedang membangun amphitheater atau gelanggang terbuka, sehingga nanti di sini para wisatawan dapat menikmati berbagai hiburan dan pertunjukan di pinggir laut.
Pada Zona 5, Brantas Abipraya juga bakal mempersiapkan lokasi untuk kios-kios yang akan diisi oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sehingga dapat menggeliatkan kembali perekonomian usaha kecil. Hal ini untuk menjamin kenyamanan pengunjung saat menghabiskan waktu di kawasan pinggir pantai. Karena mereka dapat berwisata kuliner dengan ditemani pemandangan laut yang indah.
"Kami sangat serius dalam mendorong pengembangan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata premium. Sehingga, harapannya Labuan Bajo akan semakin ramai didatangi oleh wisatawan lokal maupun mancanegera," ujarnya.
Proyek yang mulai dikerjakan pada pertengahan 2020 lalu, saat ini telah mencapai 13,67 persen. Kawasan ini digadang akan menyokong Labuan Bajo menjadi kota tepian air atau waterfront city berkelas dunia.
Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, mengatakan bahwa pihaknya kebut proyek yang dikerjakan September tahun lalu ini agar dapat tuntas sesuai target, yaitu akhir tahun ini. "Kerja cepat, namun dalam penyelesainnya kami berfokus pada mutu, kualitas, serta tak luput mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pekerja proyek,” ujarnya.
Menurut dia, proyek yang dimulai pada 29 September 2020 dan ditargetkan akan rampung pada 31 Desember 2021 dengan total pelaksanaan pengerjaan selama 15 bulan ini juga akan menonjolkan sisi artistik.
Pengerjaan proyek ini, kata dia, selaras dengan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, yaitu menekankan unsur seni dan estetika. "Kecantikan Labuan Bajo harus tetap dijaga, karena daerah wisata ini akan berpotensi menjadi waterfront terbaik di dunia," katanya.
Mendukung penataan waterfront city di Labuan Bajo, perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara Brantas Abipraya, fokus pada pengerjaan Zona 3 dan Zona 5. Pengerjaan pada Zona 3 meliputi pembangunan terminal penumpang, pusat informasi wisata, kantor dan ruang tunggu.
Keseruan suasana di zona ini juga nantinya akan semakin menyenangkan bila sudah rampung. Hal ini dikarenakan Brantas Abipraya juga sedang membangun amphitheater atau gelanggang terbuka, sehingga nanti di sini para wisatawan dapat menikmati berbagai hiburan dan pertunjukan di pinggir laut.
Pada Zona 5, Brantas Abipraya juga bakal mempersiapkan lokasi untuk kios-kios yang akan diisi oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sehingga dapat menggeliatkan kembali perekonomian usaha kecil. Hal ini untuk menjamin kenyamanan pengunjung saat menghabiskan waktu di kawasan pinggir pantai. Karena mereka dapat berwisata kuliner dengan ditemani pemandangan laut yang indah.
"Kami sangat serius dalam mendorong pengembangan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata premium. Sehingga, harapannya Labuan Bajo akan semakin ramai didatangi oleh wisatawan lokal maupun mancanegera," ujarnya.
(ars)