Kiswah Babussalam Sukseskan Wakaf Era Presiden Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupa Gerakan Nasional Wakaf Uang, patut diapresiasi. Begitu juga rencana Wakil Presiden KH Maruf Amin membuat terobosan nasional pengumpulan wakaf tunai melalui edukasi yang benar, perlu mendapat dukungan semua pihak.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud saat pelepasan Kiswah Babussalam, Jumat, 13 Maret 2021 lalu. “Jika masyarakat ‘kelas atas’ tergugah, ikut mendorong Gerakan Nasional Wakaf Uang, tentu, angkanya akan lebih dahsyat lagi. Maka, diperlukan terobosan nasional pengumpulan wakaf tunai ini, khususnya di masyarakat kelas atas," katanya.
Dalam catatan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, potensi wakaf secara nasional sebesar Rp217 triliun. Hebatnya, potensi itu hanya dari 74 juta penduduk kelas menengah saja. Artinya belum menyentuh masyarakat kelas atas yang berjumlah 3,1 juta orang.
Marsudi melanjutkan, dengan pelepasan Kiswah Babussalam akan menyukseskan Gerakan Nasional Wakaf Uang, pasalnya maharnya disalurkan dari Kiswah itu. "Selanjutnya kita gelar edukasi, baik berbentuk brosur, halaqah, seminar, bahtsul masail sampai asas manfaat wakaf yang, sehingga gerakan Wakaf Uang ini, benar-benar bisa memperkuat sistem keuangan nasional kita," jelasnya.
Marsudi menjelaskan, Kiswah Ka’bah ini merupakan salah satu bagian Ka’bah yang memiliki sejarah tersendiri. Secara bahasa, katanya, Kiswah atau Kuswah berasal dari kata yang bermakna al-Libas atau pakaian, penutup. Kiswah adalah penutup Ka’bah yang terbuat dari bahan sutera murni. Ia menjabarkan bila, kain Kiswah terdiri dari lima potong. Empat potong untuk ke empat sisi Ka’bah. Satu lagi untuk menutupi pintunya. Sepertiga bagian atas bertuliskan ayat-ayat Alquran.
Mengacu pada fungsinya, di samping memperindah Ka’bah, penggunaan Kiswah bertujuan untuk melindungi dinding Ka’bah dari kotoran, debu, serta panas yang dapat merusak dinding Ka’bah. "Dari sini, keberadaan Kiswah menjadi sangat penting. Umat Islam, tentu ingin menjadi bagian yang memilikinya. Apalagi sebagian dari mahar pelepasan Kiswah adalah untuk menyukseskan Gerakan Nasional Wakaf Uang," tutur Marsudi.
Kiswah Babussalam ini memiliki tinggi 6,5 meter dengan lebar tiga meter, berat kurang lebih 57Kg. Selain itu ada kiswah kain (hitam) secara utuh. “Kiswah ini disertai sertifikat pelepasannya 1431 Hijriyah atau 2010 Masehi," tutup Marsudi.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud saat pelepasan Kiswah Babussalam, Jumat, 13 Maret 2021 lalu. “Jika masyarakat ‘kelas atas’ tergugah, ikut mendorong Gerakan Nasional Wakaf Uang, tentu, angkanya akan lebih dahsyat lagi. Maka, diperlukan terobosan nasional pengumpulan wakaf tunai ini, khususnya di masyarakat kelas atas," katanya.
Dalam catatan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, potensi wakaf secara nasional sebesar Rp217 triliun. Hebatnya, potensi itu hanya dari 74 juta penduduk kelas menengah saja. Artinya belum menyentuh masyarakat kelas atas yang berjumlah 3,1 juta orang.
Marsudi melanjutkan, dengan pelepasan Kiswah Babussalam akan menyukseskan Gerakan Nasional Wakaf Uang, pasalnya maharnya disalurkan dari Kiswah itu. "Selanjutnya kita gelar edukasi, baik berbentuk brosur, halaqah, seminar, bahtsul masail sampai asas manfaat wakaf yang, sehingga gerakan Wakaf Uang ini, benar-benar bisa memperkuat sistem keuangan nasional kita," jelasnya.
Marsudi menjelaskan, Kiswah Ka’bah ini merupakan salah satu bagian Ka’bah yang memiliki sejarah tersendiri. Secara bahasa, katanya, Kiswah atau Kuswah berasal dari kata yang bermakna al-Libas atau pakaian, penutup. Kiswah adalah penutup Ka’bah yang terbuat dari bahan sutera murni. Ia menjabarkan bila, kain Kiswah terdiri dari lima potong. Empat potong untuk ke empat sisi Ka’bah. Satu lagi untuk menutupi pintunya. Sepertiga bagian atas bertuliskan ayat-ayat Alquran.
Mengacu pada fungsinya, di samping memperindah Ka’bah, penggunaan Kiswah bertujuan untuk melindungi dinding Ka’bah dari kotoran, debu, serta panas yang dapat merusak dinding Ka’bah. "Dari sini, keberadaan Kiswah menjadi sangat penting. Umat Islam, tentu ingin menjadi bagian yang memilikinya. Apalagi sebagian dari mahar pelepasan Kiswah adalah untuk menyukseskan Gerakan Nasional Wakaf Uang," tutur Marsudi.
Kiswah Babussalam ini memiliki tinggi 6,5 meter dengan lebar tiga meter, berat kurang lebih 57Kg. Selain itu ada kiswah kain (hitam) secara utuh. “Kiswah ini disertai sertifikat pelepasannya 1431 Hijriyah atau 2010 Masehi," tutup Marsudi.
(cip)