Lewat Inovasi, HMI Diharapkan Jadi Solusi Kompleksitas Tantangan Zaman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader yang menghimpun mahasiswa Islam memiliki sifat dinamis senantiasa menginginkan perubahan ke arah lebih baik.
Sebagai bentuk ikhtiar dari perubahan tersebut maka agenda Inovasi adalah langkah kesemestian bagi gerakan kolektif untuk HMI menuju kemajuan yang lebih baik demi agenda perubahan besar.
"HMI-Inovasi sebagai bentuk langkah ikhtiar dari yang konservatif menuju arah yang lebih transformatif," kata Hary Sukma Pradinata, kandidat ketua umum PB HMI 2021-2023 dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).
Menurut dia, sebagai laboratorium para cendikia muda, HMI diharapkan dapat menjadi laboratorium perubahan bagi tatanan sosial sesuai kondisi zaman.
Hal tersebut dikatakannya merupakan tanggung jawab untuk semua kader HMI untuk menjewantahkan dakwah syiar Ke-Islaman dan Ke-Indonesian yang terhimpunan dalam organisasi Islam tersebar di dunia tersebut.
"Di tengah kondisi zaman hari ini yang sedang mengalami masa transisi zaman antara pandemi Covid-19 dan jurang Ekonomi yang tidak stabil. Maka diperlukan sebuah agenda besar dengan mengutamakan Inovasi berbasis Digitalisasi dan kemandirian Ekonomi atau Era 4.0," katanya.
Menurut Sukma, hal tersebut dapat terwujud jika laboratorium para Cendikia muda tersebut dapat memaksimalkan potensi Sumber Daya Manusianya (SDA) yang terhimpun dalam HMI.
"Tentu hal tersebut dapat diwujudkan jika para kader HMI mampu menjadikan tantangan tersebut menjadi peluang di Era hari ini," katanya.
Di tengah problematika tersebut, sambung dia, HMI diharapkan mampu menjadi Oase ditengah gurun yang tandus. HMI dapat menjadikan cerminan sebagai representasi Inovasi disetiap era, maka langkah yang perlu diambil ialah mengedepankan, nilai-nilai intelektulitas, kemampuan digitalisasi dan mewujudkan kemandirian Ekonomi berbasis kerakyatan.
Menurut dia, di tengah krisis ekonomi yang melanda hampir semua negara, HMI dituntut untuk dapat menjadi solusi dari kompleksitas tantangan zaman. Terlebih lagi di era Industri 4.0 harus dimaksimalkan sebaik mungkin untuk dijadikan sebagai peluang dan solusi persoalan dalam berbangsa dan bernegara di tengah krisis Global.
Bahkan di Indonesia sendiri tak banyak jurang yang dialami masyarakat Indonesia di era 4.0 sebagai zaman industrialisasi sebagai contoh perusahaan penyedia teknologi keamanan siber F5 Indonesia melalui penelitian mengungkapkan bahwa hampir separuh 43% nasabah Indonesia belum percaya pada sistem kemanan layanan jasa keuangan terutama perbankan.
Hal demikian tentu bukan tanpa alasan, akibat dari persoalan tersebut bank sering mendaptkan serangan siber berupa pencurian data pribadi atau serangan bermodus deniel-of-service attack (DdoS)
"Tentu sedini mungkin melalui laboratorium Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus menjadi solusi di setiap persoalan-persoalan masyarakat dengan langkah konkret dan terukur untuk menjadikan setiap gerakan yang bernaskan inovasi agar lebih tersistematis dan mampu secara kolektif menjadi solusi disetiap persoalan bangsa," tuturnya.
Baca juga: Keren, FTUI Kembangkan Budidaya Tanaman dan Ikan dalam 1 Sistem Akuaponik
Untuk itu, sambung dia, HMI yang bersifat inovasi harus dijadikan intisari sebagai pedoman perubahan atas segala kompleksitas yang terjadi hari ini ditengah-tengah kehidupan dalam bernegara.
Langkah-langkah demikian bisa tepat guna dan terukur, jika menggunakan beberapa instrumen. Pertama, yaitu Integrated ialah membangun manajemen organisasi HMI yang modern yang bersifat “digitalisasi terintegrasi”.
Kedua, networking atau memperkuat simpul jejaring HMI untuk memajukan bangsa di tengah krisis. Ketiga, organization, yakni memperkokoh soliditas organisasi HMI dari level komisariat, cabang, badko hingga PB HMI.
Keempat, Visioner dengan menyiapkan visi dan gagasan besar HMI dalam melahirkan calon pemimpin bangsa untuk dapat mengatur jalur jalannya suatu bangsa yang bersifat adil makmur.
Kelima, Action dengan menggerakkan aksi-aksi nyata kader HMI dalam melayani generasi muda. Keenam, sinergi, yakni membangun Sinergi dan Kolaborasi Strategis dengan berbagai elemen Bangsa.
Ketujuh, Inspiring dengan melahirkan 1.000 kader HMI yang menginspirasi kaum muda milenial Indonesia.
"Oleh sebab itu langkah tersebut merupakan salah satu intisari ikhtiar dalam mewujudkan masyarakat adil makmur. Yang merupakan cita-cita secara kolektif untuk menjawab tantangan zaman hari ini di tengah kehidupan Industri 4.0 maupun kehidupan sosial di mana Manusia harus hidup berdampingan dengan Covid-19," tuturnya.
Sebagai bentuk ikhtiar dari perubahan tersebut maka agenda Inovasi adalah langkah kesemestian bagi gerakan kolektif untuk HMI menuju kemajuan yang lebih baik demi agenda perubahan besar.
"HMI-Inovasi sebagai bentuk langkah ikhtiar dari yang konservatif menuju arah yang lebih transformatif," kata Hary Sukma Pradinata, kandidat ketua umum PB HMI 2021-2023 dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).
Menurut dia, sebagai laboratorium para cendikia muda, HMI diharapkan dapat menjadi laboratorium perubahan bagi tatanan sosial sesuai kondisi zaman.
Hal tersebut dikatakannya merupakan tanggung jawab untuk semua kader HMI untuk menjewantahkan dakwah syiar Ke-Islaman dan Ke-Indonesian yang terhimpunan dalam organisasi Islam tersebar di dunia tersebut.
"Di tengah kondisi zaman hari ini yang sedang mengalami masa transisi zaman antara pandemi Covid-19 dan jurang Ekonomi yang tidak stabil. Maka diperlukan sebuah agenda besar dengan mengutamakan Inovasi berbasis Digitalisasi dan kemandirian Ekonomi atau Era 4.0," katanya.
Menurut Sukma, hal tersebut dapat terwujud jika laboratorium para Cendikia muda tersebut dapat memaksimalkan potensi Sumber Daya Manusianya (SDA) yang terhimpun dalam HMI.
"Tentu hal tersebut dapat diwujudkan jika para kader HMI mampu menjadikan tantangan tersebut menjadi peluang di Era hari ini," katanya.
Di tengah problematika tersebut, sambung dia, HMI diharapkan mampu menjadi Oase ditengah gurun yang tandus. HMI dapat menjadikan cerminan sebagai representasi Inovasi disetiap era, maka langkah yang perlu diambil ialah mengedepankan, nilai-nilai intelektulitas, kemampuan digitalisasi dan mewujudkan kemandirian Ekonomi berbasis kerakyatan.
Menurut dia, di tengah krisis ekonomi yang melanda hampir semua negara, HMI dituntut untuk dapat menjadi solusi dari kompleksitas tantangan zaman. Terlebih lagi di era Industri 4.0 harus dimaksimalkan sebaik mungkin untuk dijadikan sebagai peluang dan solusi persoalan dalam berbangsa dan bernegara di tengah krisis Global.
Bahkan di Indonesia sendiri tak banyak jurang yang dialami masyarakat Indonesia di era 4.0 sebagai zaman industrialisasi sebagai contoh perusahaan penyedia teknologi keamanan siber F5 Indonesia melalui penelitian mengungkapkan bahwa hampir separuh 43% nasabah Indonesia belum percaya pada sistem kemanan layanan jasa keuangan terutama perbankan.
Hal demikian tentu bukan tanpa alasan, akibat dari persoalan tersebut bank sering mendaptkan serangan siber berupa pencurian data pribadi atau serangan bermodus deniel-of-service attack (DdoS)
"Tentu sedini mungkin melalui laboratorium Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus menjadi solusi di setiap persoalan-persoalan masyarakat dengan langkah konkret dan terukur untuk menjadikan setiap gerakan yang bernaskan inovasi agar lebih tersistematis dan mampu secara kolektif menjadi solusi disetiap persoalan bangsa," tuturnya.
Baca juga: Keren, FTUI Kembangkan Budidaya Tanaman dan Ikan dalam 1 Sistem Akuaponik
Untuk itu, sambung dia, HMI yang bersifat inovasi harus dijadikan intisari sebagai pedoman perubahan atas segala kompleksitas yang terjadi hari ini ditengah-tengah kehidupan dalam bernegara.
Langkah-langkah demikian bisa tepat guna dan terukur, jika menggunakan beberapa instrumen. Pertama, yaitu Integrated ialah membangun manajemen organisasi HMI yang modern yang bersifat “digitalisasi terintegrasi”.
Kedua, networking atau memperkuat simpul jejaring HMI untuk memajukan bangsa di tengah krisis. Ketiga, organization, yakni memperkokoh soliditas organisasi HMI dari level komisariat, cabang, badko hingga PB HMI.
Keempat, Visioner dengan menyiapkan visi dan gagasan besar HMI dalam melahirkan calon pemimpin bangsa untuk dapat mengatur jalur jalannya suatu bangsa yang bersifat adil makmur.
Kelima, Action dengan menggerakkan aksi-aksi nyata kader HMI dalam melayani generasi muda. Keenam, sinergi, yakni membangun Sinergi dan Kolaborasi Strategis dengan berbagai elemen Bangsa.
Ketujuh, Inspiring dengan melahirkan 1.000 kader HMI yang menginspirasi kaum muda milenial Indonesia.
"Oleh sebab itu langkah tersebut merupakan salah satu intisari ikhtiar dalam mewujudkan masyarakat adil makmur. Yang merupakan cita-cita secara kolektif untuk menjawab tantangan zaman hari ini di tengah kehidupan Industri 4.0 maupun kehidupan sosial di mana Manusia harus hidup berdampingan dengan Covid-19," tuturnya.
(dam)