Polling Twitter: 85% Netizen Setuju Rakyat Bergerak Selamatkan Demokrasi

Selasa, 09 Maret 2021 - 16:13 WIB
loading...
Polling Twitter: 85%...
Netizen gerah melihat kesewenang-wenangan upaya merampas kepemimpinan Partai Demokrat yang dilakukan oleh pejabat negara dan pembiaran yang dilakukan pihak-pihak yang berwenang. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Netizen gerah melihat kesewenang-wenangan upaya merampas kepemimpinan Partai Demokrat yang dilakukan oleh pejabat negara dan pembiaran yang dilakukan pihak-pihak yang berwenang. Kekesalan ini diekspresikan dalam polling Twitter yang dilakukan akun @info_jakarta, Senin (8/3/2021).

Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap mengungkapkan polling tersebut diikuti oleh hampir 60 ribu netizen. "Hasilnya, 85% netizen setuju rakyat bergerak selamatkan demokrasi," ujar Yan dalam keterangannya, Selasa (9/3/2021).

Yan melihat masyarakat sudah mulai jengah dengan pembiaran atas kesewenang-wenangan ini, meskipun Presiden Jokowi diberitakan menegur Kepala KSP Moeldoko atas ulahnya mencampuri urusan internal Partai Demokrat. "Entah teguran Presiden dianggap angin lalu atau ada tendensi pembiaran, gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat berjalan terus," jelas Yan

"Ini memuncak pada tanggal 4 Maret, saat sekelompok mantan kader yang dipecat nekat menyelenggarakan Kongres Luar Biasa yang ilegal di Deli Serdang, Sumatera Utara. Mudah ditebak, Moeldoko dijadikan Ketua Umum meski tidak hadir saat penunjukan," sambungnya.

KLB ini diwarnai pertumpahan darah gara-gara ratusan orang tak dikenal tiba-tiba menyerbu serta memukuli para kader Partai Demokrat yang memprotes penyelenggaraan KLB ilegal. Moeldoko baru datang pada malam harinya, mengenakan jaket Demokrat meski tidak punya KTA Demokrat.

Yan juga mengungkapkan dalam jajak pendapat lain yang juga diselenggarakan akun @info_jakarta (8/3), 87% dari hampir 60 ribu netizen yang memberi suara berpendapat tidak setuju persoalan pencaplokan kepemimpinan ini merupakan masalah internal Demokrat.

Ketika ditanya apakah mereka yakin Pemerintah akan bersikap adil, 86% netizen tidak percaya bahwa Pemerintah bisa adil dalam hal ini, apalagi mengingat Partai Demokrat tidak berada dalam koalisi pemerintahan.

Yan mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng aspirasi kegelisahan publik ini. "Jangan-jangan situasinya seperti api dalam sekam. Di permukaan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tapi di bawah permukaan ada gejolak yang membara," tandasnya.

Yan juga mengingatkan baru pada bulan September lalu ribuan masyarakat, termasuk anak-anak muda, turun ke jalan di Jakarta, Yogyakarta, Makassar dan kota-kota lain memprotes RUU Ciptaker yang lalu ditandai oleh Fraksi Partai Demokrat yang walkout sebagai protes. Ini tercatat sebagai unjuk rasa terbesar sejak era Reformasi.

Tahun 2019, revisi RUU KPK juga mengundang ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota. Yan berharap pemerintah bisa bersikap adil dan rasional dalam memutuskan kasus KLB ilegal yang merupakan perampasan parpol yang sah.

"Pemerintah harus menolak hasil KLB ilegal ini untuk menjaga kepastian hukum dan kestabilan politik keamanan. Lebih baik kita mengkonsentrasikan energi dan waktu bangsa untuk mengatasi krisis berganda kesehatan dan ekonomi yang sedang kita alami. Jangan sampai rakyat terdorong untuk turun ke jalan lagi ketika saluran-saluran aspirasi mereka macet," tutupnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Generasi Muda FKPPI...
Generasi Muda FKPPI Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
China yang Demokratis...
China yang Demokratis Ada di Taipei: Refleksi 50 Tahun Wafatnya Chiang Kai-shek
Sesalkan Aksi Teror...
Sesalkan Aksi Teror Terhadap Wartawan Tempo, AHY Harap Isu Tak Melebar
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
AHY Tunjuk 7 Waketum...
AHY Tunjuk 7 Waketum Partai Demokrat, Ada Dede Yusuf hingga Edhie Baskoro Yudhoyono
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng...
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng Jadi Ketua Dewan Pakar Demokrat 2025-2030
Tunjuk Irwan Fecho Jadi...
Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat, AHY: Tugas Berat Gantikan Renville Antonio
AHY Umumkan Jajaran...
AHY Umumkan Jajaran DPP Demokrat 2025-2030: Herman Khaeron Sekjen, Irwan Fecho Bendahara Umum
Makna Tongkat Komando...
Makna Tongkat Komando Bertuliskan Asmaul Husna dari AHY ke Prabowo
Rekomendasi
Korban Pelecehan Seksual...
Korban Pelecehan Seksual Oknum Dokter di RS Swasta Malang Bertambah Jadi 4 Orang
50 Ucapan Paskah 2025...
50 Ucapan Paskah 2025 Penuh Doa, Harapan, Kasih untuk Keluarga dan Sahabat
ICC Minta Hongaria Jelaskan...
ICC Minta Hongaria Jelaskan Kegagalan Menangkap Benjamin Netanyahu
Berita Terkini
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
1 jam yang lalu
Waketum PSI: Menghormati...
Waketum PSI: Menghormati Presiden Sebelumnya adalah Tradisi Demokrasi
1 jam yang lalu
Menurunkan Prevalensi...
Menurunkan Prevalensi Stunting
2 jam yang lalu
Silaturahmi Itu Perintah...
Silaturahmi Itu Perintah Agama, Jubir PSI: Kok Malah Dicurigai?
2 jam yang lalu
Ridwan Kamil Ternyata...
Ridwan Kamil Ternyata Telah Laporkan Lisa Mariana ke Mabes Polri pada 11 April 2025
3 jam yang lalu
Saksikan Malam Ini di...
Saksikan Malam Ini di 30 Menit Bersama Kabinet Merah Putih Ngobrol Sehat dengan Menteri Kesehatan Bersama Desvita Bionda, Hanya di iNews
3 jam yang lalu
Infografis
Prabowo: Yang Tidak...
Prabowo: Yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat, Saya akan Singkirkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved