Merawat Kecenderungan Positif dari PPKM Mikro

Senin, 08 Maret 2021 - 09:56 WIB
loading...
A A A
Logikanya sederhana saja. Komunitas warga di setiap permukiman tentu tidak ingin ada warganya terpapar Covid-19. Soalnya, begitu ada warga yang terpapar, konsekuensinya tak bisa dihindari oleh tetangga di lingkungan bersangkutan. Ketika si pasien Covid-19 harus melaksanakan isolasi mandiri di rumahnya, warga sekitar biasanya menjadi serba tidak nyaman, cemas dan takut. Karena itulah ketika setiap komunitas didorong makin peduli dengan pendekatan PPKM mikro, mereka menjadi pro aktif karena tidak ingin terpapar, serta fokus melindungi diri dan keluarga.

PPKM Mikro Jawa-Bali mulai diberlakukan 9 Februari 2021. Mengacu pada data terkini dan kecenderungannya, efektivitas PPKM mikro tak perlu diragukan. Per Sabtu (6/3/201), tambahan kasus baru tercatat 5.767 orang. Sehari sebelumnya atau Jumat (5/3/2021), Satgas Penanggulangan Covid-19 melaporkan tambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 6.971. Bandingkan dengan tambahan kasus baru per hari sepanjang Januari 2021 yang jumlahnya berada di kisaran 14.000-15.000 kasus. Karena itu, rencana perluasan penerapan PPKM mikro di luar Jawa-Bali patut direspons dengan sikap positif.

Penurunan signifikan jumlah kasus harian itu tentu saja melegakan semua pihak. Namun, sebagaimana telah diingatkan Presiden Joko Widodo, upaya memutus rantai penularan Covid-19 itu harus disertai dengan upaya meningkatkan jumlah pemeriksaan (testing) harian. Memang, akurasi data dalam konteks ini menjadi sangat penting agar tindak lanjut pengendalian berikutnya tepat guna dan tepat sasaran. Sedangkan faktor kunci meredam penularan Covid-19 tetap saja lebih mengandalkan konsistensi semua komunitas menerapkan PPKM mikro.

Dan, berpijak pada data terkini tentang tambahan harian kasus baru, konsistensi menerapkan PPKM mikro merupakan langkah paling efektif untuk merawat dan menjaga kecenderungan positif itu. Ketika tambahan kasus harian terus mengecil, semakin lebar ruang dan waktu bagi semua orang untuk memulihkan dinamika kehidupan. Kuota kerja di kantor bisa diperbesar dan peluang bagi anak serta remaja mengikuti tatap muka berkegiatan belajar di sekolah semakin terbuka.

Kendati durasi pandemi belum bisa dihitung, masyarakat Indonesia layak untuk yakin dan percaya bahwa dinamika kehidupan akan pulih, cepat atau lambat. Kombinasi antara kepatuhan dan konsistensi menerapkan PPKM mikro dengan percepatan vaksinasi setidaknya akan mendorong percepatan pemulihan itu. Saat ini, percepatan vaksinasi di dalam negeri masih terkendala oleh ketergantungan Indonesia pada produsen vaksin dari luar.

Volume produk vaksin yang sangat terbatas di pasar global saat ini menjadi rebutan tak kurang 215 negara. Kebutuhan riel untuk vaksinasi 7,8 miliar warga bumi, harus tersedia 15,6 miliar dosis vaksin. Sedangkan total kapasitas produksi global hingga tahun ini kurang lebih 8,4 miliar dosis vaksin, sehingga kekurangannya mencapai 7,2 miliar dosis vaksin.

Berkejaran dengan waktu, pemerintah berupaya segera merealisasikan vaksin buatan lokal, yakni Vaksin Merah-Putih. Vaksin ini ditargetkan bisa diproduksi pada akhir 2021. Untuk mewujudkan kekebalan komunal, Indonesia sedikitnya harus memvaksinasi 70 persen penduduk atau 182 juta jiwa. Artinya, kebutuhan minimumnya adalah 364 juta dosis vaksin. Hingga Februari 2021 sekarang, Indonesia telah memiliki 38 juta dosis vaksin, terdiri dari tiga juta dosis vaksin dalam bentuk jadi dan 35 juta dosis dalam bentuk bahan baku.

Data-data ini memberi gambaran cukup jelas betapa berat kerja mewujudkan vaksinasi bagi minimal 182 juta penduduk Indonesia agar terwujud kekebalan komunal. Hingga Juni 2021, pemerintah menargetkan bisa memvaksinasi 40 juta penduduk. Artinya, butuh upaya ekstra untuk mendapatkan akses belanja vaksin sebagai tambahan untuk jumlah yang ada saat ini.

Maka, untuk menghindari kemungkinan terinfeksi Covid-19, tetaplah dengan penuh kesadaran mematuhi Prokes dalam kerangka PPKM mikro.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
Ketua Umum Parpol Diminta...
Ketua Umum Parpol Diminta Patuhi Pesan Prabowo Agar Menterinya di Kabinet Tak Main Proyek APBN
3 Orang Jadi Tersangka,...
3 Orang Jadi Tersangka, Kasus Pengadaan APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 Miliar
MPR Serahkan Dokumen...
MPR Serahkan Dokumen Penghapusan Nama Soeharto dari TAP MPR Soal KKN ke Pihak Keluarga
Pimpinan MPR Dorong...
Pimpinan MPR Dorong Soeharto dan Gus Dur Diberikan Gelar Pahlawan Nasional
Pulihkan Nama Baik Gus...
Pulihkan Nama Baik Gus Dur, Tap Nomor II/MPR/2001 Dicabut
MPR Sepakati Pelantikan...
MPR Sepakati Pelantikan Presiden-Wapres Terpilih Ditetapkan melalui Ketetapan MPR
SBY Lapor ke Jokowi...
SBY Lapor ke Jokowi Jadi Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Membasmi Malaria
Golkar Kerap Ditimpa...
Golkar Kerap Ditimpa Cobaan, Bamsoet: Kita Tidak Hancur dan Terkoyak
Rekomendasi
Harga Mahal dan Inden...
Harga Mahal dan Inden 4 Bulan, Peminat Rubicon Baru Tidak Banyak
Panasnya BBQ Challenge...
Panasnya BBQ Challenge MasterChef Indonesia Season 12 Hanya di RCTI!
Cek SPPT PBB Online...
Cek SPPT PBB Online di Jakarta Makin Mudah, Begini Caranya
Berita Terkini
GP Ansor Gelar Gowes...
GP Ansor Gelar Gowes Sejauh 91 Km, Menpora Sediakan Doorprize Umrah
1 jam yang lalu
PN Jakpus Menangkan...
PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania, PDIP Ajukan Kasasi ke MA
2 jam yang lalu
Profil Marsda TNI Kustono,...
Profil Marsda TNI Kustono, Perwira Tinggi TNI AU yang Jago Terbangkan Jet Tempur Hawk
4 jam yang lalu
Jadi Lulusan Tercepat,...
Jadi Lulusan Tercepat, Joy Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Raih Rekor MURI
4 jam yang lalu
4 Letjen TNI Berkarier...
4 Letjen TNI Berkarier Moncer Teman Seangkatan Panglima TNI Lulusan Akmil 1991
6 jam yang lalu
9 Mayjen TNI Tinggalkan...
9 Mayjen TNI Tinggalkan Militer usai Mutasi TNI Januari-Maret 2025, Ini Daftar Namanya
9 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved