Zulhas Tiba-tiba Tulis Surat Terbuka PascaKLB Demokrat: Sudah Saya Buka Pintu Maaf Lebar-Lebar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) tiba-tiba menuliskan surat terbuka untuk seluruh pengurus dan kader partai.
Surat itu diketik di akun pribadi twitternya @ZUL_Hasan, setelah ramai pemberitaan soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada Jumat 5 Maret 2021 malam.
"Surat untuk saudaraku pengurus dan kader PAN di seluruh Indonesia. Saya menulis ini dari Jakarta, mudah-mudahan bisa dibaca di tempat masing-masing saudaraku berjuang," demikian dituliskan Zulhas di akun pribadi Twitternya.
Dalam surat terbukanya tersebut, Zulhas menitipkan pesan untuk para pengurus dan kadernya. Ia meminta agar para pengurus serta kader PAN lebih mengutamakan kepentingan rakyat.
"Di manapun Saudaraku berada, saya titip pesan selalu utamakan kepentingan rakyat, tolong masyarakat yang kesusahan, dengarkan keluh kesahnya, bela hak-haknya. Partai ini didirikan untuk melindungi dan menyejahterakan mereka," katanya.
Wakil Ketua MPR RI ini juga menyinggung dinamika yang pernah dialami PAN setahun lalu. Dinamika itu berkaitan dengan kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 11 Februari 2020.
"Saudaraku, kita sudah pernah melewati berbagai dinamika di partai ini, melalui kongres yang penuh kompetisi, menghadapi perbedaan-perbedaan yang kadang keras dan tajam," ungkapnya.
"Namun kita perlu bersyukur PAN saat ini masih tegak berdiri. Bahkan justru lebih baik, lebih solid, Insya Allah lebih maju jika kita perjuangkan bersama-sama," imbuhnya.
Zulhas meminta agar seluruh kader PAN lebih solid, saling membimbing dan merangkul. Ia juga mengaku telah membukakan pintu maaf atas perbedaan pikiran dan pendapat yang terjadi saat kongres di Kendari.
"Tak terasa kongres Kendari sudah berlalu satu tahun. Ini saatnya kita saling rangkul, saling bimbing, melangkah bersama-sama untuk kemajuan partai ini ke depan. Segala perbedaan saat kongres sudah saya lupakan, sayapun mohon maaf jika masih ada luka atau rasa mengganjal yang tersisa," bebernya.
"Yang jelas, untuk Saudaraku semua, sudah saya buka pintu maaf lebar-lebar, semua disambut dengan tangan terbuka di DPP PAN. Mari kita berjuang bersama lagi. Menatap hari esok dan masa depan yang lebih baik," sambungnya.
Ia mengaku kerap berkelakar. Di mana jangan sampai pengurus partai yang justru mengurus pengurus. Karena semestinya partai mengurus rakyat, berjuang dan berbakti untuk bangsa dan negara ini.
"Mari rapatkan barisan. Bergandeng tangan. Melangkah bersama. Matahari mulai naik di ufuk sana, cahayanya terang benderang, saatnya kita berjuang!," pungkasnya.
Surat itu diketik di akun pribadi twitternya @ZUL_Hasan, setelah ramai pemberitaan soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada Jumat 5 Maret 2021 malam.
Baca Juga
"Surat untuk saudaraku pengurus dan kader PAN di seluruh Indonesia. Saya menulis ini dari Jakarta, mudah-mudahan bisa dibaca di tempat masing-masing saudaraku berjuang," demikian dituliskan Zulhas di akun pribadi Twitternya.
Dalam surat terbukanya tersebut, Zulhas menitipkan pesan untuk para pengurus dan kadernya. Ia meminta agar para pengurus serta kader PAN lebih mengutamakan kepentingan rakyat.
"Di manapun Saudaraku berada, saya titip pesan selalu utamakan kepentingan rakyat, tolong masyarakat yang kesusahan, dengarkan keluh kesahnya, bela hak-haknya. Partai ini didirikan untuk melindungi dan menyejahterakan mereka," katanya.
Wakil Ketua MPR RI ini juga menyinggung dinamika yang pernah dialami PAN setahun lalu. Dinamika itu berkaitan dengan kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 11 Februari 2020.
"Saudaraku, kita sudah pernah melewati berbagai dinamika di partai ini, melalui kongres yang penuh kompetisi, menghadapi perbedaan-perbedaan yang kadang keras dan tajam," ungkapnya.
"Namun kita perlu bersyukur PAN saat ini masih tegak berdiri. Bahkan justru lebih baik, lebih solid, Insya Allah lebih maju jika kita perjuangkan bersama-sama," imbuhnya.
Zulhas meminta agar seluruh kader PAN lebih solid, saling membimbing dan merangkul. Ia juga mengaku telah membukakan pintu maaf atas perbedaan pikiran dan pendapat yang terjadi saat kongres di Kendari.
"Tak terasa kongres Kendari sudah berlalu satu tahun. Ini saatnya kita saling rangkul, saling bimbing, melangkah bersama-sama untuk kemajuan partai ini ke depan. Segala perbedaan saat kongres sudah saya lupakan, sayapun mohon maaf jika masih ada luka atau rasa mengganjal yang tersisa," bebernya.
"Yang jelas, untuk Saudaraku semua, sudah saya buka pintu maaf lebar-lebar, semua disambut dengan tangan terbuka di DPP PAN. Mari kita berjuang bersama lagi. Menatap hari esok dan masa depan yang lebih baik," sambungnya.
Ia mengaku kerap berkelakar. Di mana jangan sampai pengurus partai yang justru mengurus pengurus. Karena semestinya partai mengurus rakyat, berjuang dan berbakti untuk bangsa dan negara ini.
"Mari rapatkan barisan. Bergandeng tangan. Melangkah bersama. Matahari mulai naik di ufuk sana, cahayanya terang benderang, saatnya kita berjuang!," pungkasnya.
(thm)