Mahfud MD: Tentara dan Polisi Tidak Perlu Banyak di Masa Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan di masa depan personel tentara dan polisi tidak perlu banyak dengan adanya perkembangan inovasi teknologi informasi (IT).
“Saya baru berdiskusi, ke masa depan tuh, tentara dan polisi, enggak perlu banyak-banyak. Dan tidak terlalu latihan berat-berat, sudah bisa diatur lewat IT kok,” kata Mahfud dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 secara virtual, Jumat (5/3/2021).
Bahkan, kata Mahfud, dengan perkembangan IT ini aktivitas teroris ataupun ISIS bisa terekam. “Oh, di sana ada teroris, ada orang ISIS, di sana terekam semua di situ. Tinggal kirim orang hanya perlu sekian orang lewat sini, ambil gitu,” katanya.
Selain itu, Mahfud juga menceritakan bahwa perkembangan teknologi inovasi juga sedang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk menemukan infeksi Covid-19. “Sama, kemarin itu 3 hari yang lalu ITS menemukan sebuah inovasi baru di mana Covid-19 bisa apakah anda terinfeksi apa tidak hanya bisa dengan ketiak ada alat diletakkan di ketiak dua detik muncul di HP anda. Eh Anda terinfeksi, dengan tingkat infeksi sekian,” kata Mahfud.
Mahfud juga menceritakan inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan GeNose untuk mendeteksi Covid-19. Diman GeNose saat ini juga bisa digunakan untuk pengetesan sebagai syarat pelaku perjalanan dengan menggunakan Kereta Api jarak jauh. “Nah, oleh sebab itu, di UGM juga ada GeNose. Itu sekarang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud menegaskan agar mengembangkan inovasi teknologi informasi khususnya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. “Kita harus mengembangkan inovasi teknologi informasi di bidang karhutla ini. Kemudian tadi sudah saya sampaikan melaksanakan penegakan hukum pelaku karhutla ini. Dan mengefektifkan fungsi teritorial TNI, fungsi teritorial TNI dan Binmas Polri,” kata Mahfud.
“Saya baru berdiskusi, ke masa depan tuh, tentara dan polisi, enggak perlu banyak-banyak. Dan tidak terlalu latihan berat-berat, sudah bisa diatur lewat IT kok,” kata Mahfud dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 secara virtual, Jumat (5/3/2021).
Bahkan, kata Mahfud, dengan perkembangan IT ini aktivitas teroris ataupun ISIS bisa terekam. “Oh, di sana ada teroris, ada orang ISIS, di sana terekam semua di situ. Tinggal kirim orang hanya perlu sekian orang lewat sini, ambil gitu,” katanya.
Selain itu, Mahfud juga menceritakan bahwa perkembangan teknologi inovasi juga sedang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk menemukan infeksi Covid-19. “Sama, kemarin itu 3 hari yang lalu ITS menemukan sebuah inovasi baru di mana Covid-19 bisa apakah anda terinfeksi apa tidak hanya bisa dengan ketiak ada alat diletakkan di ketiak dua detik muncul di HP anda. Eh Anda terinfeksi, dengan tingkat infeksi sekian,” kata Mahfud.
Mahfud juga menceritakan inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan GeNose untuk mendeteksi Covid-19. Diman GeNose saat ini juga bisa digunakan untuk pengetesan sebagai syarat pelaku perjalanan dengan menggunakan Kereta Api jarak jauh. “Nah, oleh sebab itu, di UGM juga ada GeNose. Itu sekarang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud menegaskan agar mengembangkan inovasi teknologi informasi khususnya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. “Kita harus mengembangkan inovasi teknologi informasi di bidang karhutla ini. Kemudian tadi sudah saya sampaikan melaksanakan penegakan hukum pelaku karhutla ini. Dan mengefektifkan fungsi teritorial TNI, fungsi teritorial TNI dan Binmas Polri,” kata Mahfud.
(cip)