Puan Maharani Ungkap Pentingnya Kerja Sama Antarnegara di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Puan dalam pertemuan virtual The Prepatory Committee of The Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP), Senin malam (22/2/2021) kemarin.
Menurut Puan, kerja sama internasional sangat baik dilakukan di tengah berbagai tantangan global yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, kemiskinan dan kesenjangan sosial, ketimpangan gender, konflik dan perang, serta perkembangan teknologi informasi.
"Kerja sama internasional merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan sebagai upaya meneguhkan kembali komitmen kita akan prinsip multilateralisme yang menjunjung tinggi solidaritas, dan kolaborasi," ucap politikus PDIP itu.
Selain itu, Puan mengungkapkan bahwa ketersediaan vaksin pada awal 2021 harus diimbangi dengan distribusi yang merata bagi semua negara. "Akses vaksin yang adil, aman, efektif dan berkualitas bagi semua orang dan semua negara," ungkapnya.
Diketahui, pertemuan the World Conference of speakers of Parliament diadakan setiap 5 tahun, dan merupakan pertemuan puncak Inter-Parliamentary Union (IPU). Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama Parlemen dunia. Pertemuan mendatang direncanakan diadakan di Wina, tanggal 6-9 September 2020.
Selain pertemuan utama 5WCSP, pada kesempatan itu akan diadakan pula Summit of Women Speakers of Parliament (SWSP). Pertemuan dipimpin oleh Presiden IPU Duarte Pacheco dan dihadiri oleh 19 anggota Preeparatory Committee, yang merupakan Speaker dan Presiden Parlemen berbagai negara. Preparatory Committee bertugas menyiapkan pertemuan utama 5WCSP terkait substansi, thema, format, dan hasil pertemuan.
Puan merupakan satu-satunya pimpinan Parlemen dari Asia Tenggara yang menjadi bagian dari Preparatory Committee. Pada pertemuan Preparatory Committee ini, Puan juga diminta untuk menyiapkan SWSP, bersama beberapa Pimpinan Parlemen perempuan lainnya.
Terkait konferensi, Puan mengusulkan tema "Kepemimpinan Parlemen dalam masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Tema ini akan memberikan pandangan ke depan bagaimana Parlemen dapat berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi penyelesaian pandemi Covid-19".
Menurut Puan, kerja sama internasional sangat baik dilakukan di tengah berbagai tantangan global yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, kemiskinan dan kesenjangan sosial, ketimpangan gender, konflik dan perang, serta perkembangan teknologi informasi.
"Kerja sama internasional merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan sebagai upaya meneguhkan kembali komitmen kita akan prinsip multilateralisme yang menjunjung tinggi solidaritas, dan kolaborasi," ucap politikus PDIP itu.
Selain itu, Puan mengungkapkan bahwa ketersediaan vaksin pada awal 2021 harus diimbangi dengan distribusi yang merata bagi semua negara. "Akses vaksin yang adil, aman, efektif dan berkualitas bagi semua orang dan semua negara," ungkapnya.
Diketahui, pertemuan the World Conference of speakers of Parliament diadakan setiap 5 tahun, dan merupakan pertemuan puncak Inter-Parliamentary Union (IPU). Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama Parlemen dunia. Pertemuan mendatang direncanakan diadakan di Wina, tanggal 6-9 September 2020.
Selain pertemuan utama 5WCSP, pada kesempatan itu akan diadakan pula Summit of Women Speakers of Parliament (SWSP). Pertemuan dipimpin oleh Presiden IPU Duarte Pacheco dan dihadiri oleh 19 anggota Preeparatory Committee, yang merupakan Speaker dan Presiden Parlemen berbagai negara. Preparatory Committee bertugas menyiapkan pertemuan utama 5WCSP terkait substansi, thema, format, dan hasil pertemuan.
Puan merupakan satu-satunya pimpinan Parlemen dari Asia Tenggara yang menjadi bagian dari Preparatory Committee. Pada pertemuan Preparatory Committee ini, Puan juga diminta untuk menyiapkan SWSP, bersama beberapa Pimpinan Parlemen perempuan lainnya.
Terkait konferensi, Puan mengusulkan tema "Kepemimpinan Parlemen dalam masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Tema ini akan memberikan pandangan ke depan bagaimana Parlemen dapat berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi penyelesaian pandemi Covid-19".
(maf)