Gatot Nurmantyo dkk Dukung AS Tolak Klaim China, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendukung sikap Amerika Serikat yang menolak klaim China atas Laut China Selatan yang berada di luar persetujuan hukum internasional.
Pernyataan sikap tertanggal Jakarta 18 Februari 2021 itu ditandatangani oleh tiga Presidium KAMI Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo , Din Syamsuddin dan Rochmat Wahab.
"Dengan Nama Tuhan Yang Maha Esa. Mengamati meningkatnya dinamika di kawasan Laut China Selatan, dipandang sangat penting untuk mencermati secara seksama pernyataaan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, yang menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) menolak klaim Tiongkok atas Laut China Selatan yang berada di luar persetujuan hukum internasional," tulis keterangan tertulis sikap KAMI itu.
Selain itu, disebutkan juga bahwa AS pun menyatakan akan berpihak kepada negara-negara ASEAN atas kemungkinan terjadinya konflik di kawasan Indo-pasifik.
"KAMI, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia menyambut sikap Amerika Serikat tersebut sebagai langkah penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan ASEAN," bunyi sikap KAMI itu.
KAMI menilai sikap AS sebagai negara super power yang mempunyai hak veto dalam Dewan Keamanan PBB dan menolak klaim China atas Laut China Selatan tersebut merupakan respons karena Republik RakyatChina (RRC) telah melanggar hukum internasional UNCLOS 1982.
KAMI memandang hal tersebut perlu mendapat tanggapan serius oleh negara-negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, dengan mengajak secara aktif seluruh negara ASEAN lainnya untuk menghormati dan bersungguh-sungguh menjaga komitmen dalam menjalankan hukum internasional, dengan tetap menghormati kedaulatan masing-masing negara.
"Hal ini sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Karena itu Indonesia sebagai negara anggota aktif PBB, perlu segara meningkatkan peran diplomasi di fora internasional, untuk menjaga ketertiban dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN, di dunia pada umumnya," tulis pernyataan KAMI.
Dalam kaitan itu, KAMI menyampaikan bahwa AS sebagai mitra strategis ASEAN berkepentingan untuk menjaga investasinya melalui stabilitas politik dan terus mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berdampak pada ekonomi international.
KAMI menyebutkan, kedekatan AS terhadap ASEAN sudah berlangsung sejak lama, khususnya dalam bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi dan keamanan.
"Oleh karena itu Indonesia sebagai tuan rumah kantor ASEAN berada, perlu memberikan respons positif dan cepat, dengan langkah-langkah strategis, untuk menghindari semakin memanasnya kawasan Laut China Selatan di tengah-tengah krisis ekonomi global, dan pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh dunia," tuturnya.
Pernyataan sikap tertanggal Jakarta 18 Februari 2021 itu ditandatangani oleh tiga Presidium KAMI Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo , Din Syamsuddin dan Rochmat Wahab.
"Dengan Nama Tuhan Yang Maha Esa. Mengamati meningkatnya dinamika di kawasan Laut China Selatan, dipandang sangat penting untuk mencermati secara seksama pernyataaan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, yang menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) menolak klaim Tiongkok atas Laut China Selatan yang berada di luar persetujuan hukum internasional," tulis keterangan tertulis sikap KAMI itu.
Selain itu, disebutkan juga bahwa AS pun menyatakan akan berpihak kepada negara-negara ASEAN atas kemungkinan terjadinya konflik di kawasan Indo-pasifik.
"KAMI, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia menyambut sikap Amerika Serikat tersebut sebagai langkah penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan ASEAN," bunyi sikap KAMI itu.
KAMI menilai sikap AS sebagai negara super power yang mempunyai hak veto dalam Dewan Keamanan PBB dan menolak klaim China atas Laut China Selatan tersebut merupakan respons karena Republik RakyatChina (RRC) telah melanggar hukum internasional UNCLOS 1982.
KAMI memandang hal tersebut perlu mendapat tanggapan serius oleh negara-negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, dengan mengajak secara aktif seluruh negara ASEAN lainnya untuk menghormati dan bersungguh-sungguh menjaga komitmen dalam menjalankan hukum internasional, dengan tetap menghormati kedaulatan masing-masing negara.
"Hal ini sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Karena itu Indonesia sebagai negara anggota aktif PBB, perlu segara meningkatkan peran diplomasi di fora internasional, untuk menjaga ketertiban dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN, di dunia pada umumnya," tulis pernyataan KAMI.
Dalam kaitan itu, KAMI menyampaikan bahwa AS sebagai mitra strategis ASEAN berkepentingan untuk menjaga investasinya melalui stabilitas politik dan terus mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berdampak pada ekonomi international.
KAMI menyebutkan, kedekatan AS terhadap ASEAN sudah berlangsung sejak lama, khususnya dalam bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi dan keamanan.
"Oleh karena itu Indonesia sebagai tuan rumah kantor ASEAN berada, perlu memberikan respons positif dan cepat, dengan langkah-langkah strategis, untuk menghindari semakin memanasnya kawasan Laut China Selatan di tengah-tengah krisis ekonomi global, dan pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh dunia," tuturnya.
(dam)