PPKM Mikro Efektif Tekan COVID-19, Jokowi Sebut India Pakai Strategi Sama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM) mikro lebih efektif dibanding PPKM tahap I dan II. Pasalnya dia menilai pada PPKM tahap I dan II kurva kasus COVID-19 tidak menurun.
"Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun,” katanya dikutip dari akun Youtube Sekretaris Presiden, Senin (22/2/2021).
Setelah pelaksanaan PPKM mikro, Jokowi mengklaim ada penurunan kasus COVID-19. Dia yakin jika PPKM mikro dilaksanakan secara serius akan memberikan hasil.
Baca juga: PPKM Mikro Jilid II Mulai 23 Februari, Berikut Peraturan yang Berlaku
"Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14.000 bahkan 15.000. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8.000-9.000. Udah selama seminggu. Hanya kemarin itu, ini lagi ke 10.000. Tapi ini menunjukkan bahwa PPKM mikro kalau kita lakukan serius akan memberikan hasil," ujarnya.
Di samping itu dia juga menyebut pelaksanaan PPKM mikro tidak akan berdampak pada ekonomi. Pasalnya pembatasan kegiatan hanya difokuskan pada wilayah yang terdapat kasus COVID-19.
"Awal-awal sebetulnya juga saya sudah sampaikan, PSBB skala mikro. Karena enggak efektif. Wong yang merah itu satu RT kok, yang di-lockdown, di-PSBB-kan satu kota, ekonominya dong yang kena. Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi, dikarantina, tapi bukan satu kota," katanya.
Selain itu efektivitas PPKM mikro didukung adanya perangkat pemerintah sampai ke unsur terkecil.
Baca juga: Gubernur Khofifah Klaim PPKM Mikro Efektif, Zona Merah COVID-19 Sisakan Jombang
"Saya melihat kekuatan kita itu memiliki desa yang ada RT/RW-nya dan di situ ada yang namanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ini yang semua perangkat itu yang kita pakai sekarang ini. Memang kalau nanti kita di dashboard kita sudah sampai ke level RT, itu memudahkan sekali," ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa strategi semacam PPKM skala mikro ini juga diterapkan negara lain yakni India. Dia menyebut bahwa India berhasil menekan kasus aktif bukan melalui kebijakan lockdown secara luas, melainkan lockdown dalam skala mikro. Hal ini ditanyakan langsung kepada Menteri Kesehatan India.
"Meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti ini? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro," katanya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
"Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun,” katanya dikutip dari akun Youtube Sekretaris Presiden, Senin (22/2/2021).
Setelah pelaksanaan PPKM mikro, Jokowi mengklaim ada penurunan kasus COVID-19. Dia yakin jika PPKM mikro dilaksanakan secara serius akan memberikan hasil.
Baca juga: PPKM Mikro Jilid II Mulai 23 Februari, Berikut Peraturan yang Berlaku
"Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14.000 bahkan 15.000. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8.000-9.000. Udah selama seminggu. Hanya kemarin itu, ini lagi ke 10.000. Tapi ini menunjukkan bahwa PPKM mikro kalau kita lakukan serius akan memberikan hasil," ujarnya.
Di samping itu dia juga menyebut pelaksanaan PPKM mikro tidak akan berdampak pada ekonomi. Pasalnya pembatasan kegiatan hanya difokuskan pada wilayah yang terdapat kasus COVID-19.
"Awal-awal sebetulnya juga saya sudah sampaikan, PSBB skala mikro. Karena enggak efektif. Wong yang merah itu satu RT kok, yang di-lockdown, di-PSBB-kan satu kota, ekonominya dong yang kena. Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi, dikarantina, tapi bukan satu kota," katanya.
Selain itu efektivitas PPKM mikro didukung adanya perangkat pemerintah sampai ke unsur terkecil.
Baca juga: Gubernur Khofifah Klaim PPKM Mikro Efektif, Zona Merah COVID-19 Sisakan Jombang
"Saya melihat kekuatan kita itu memiliki desa yang ada RT/RW-nya dan di situ ada yang namanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ini yang semua perangkat itu yang kita pakai sekarang ini. Memang kalau nanti kita di dashboard kita sudah sampai ke level RT, itu memudahkan sekali," ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa strategi semacam PPKM skala mikro ini juga diterapkan negara lain yakni India. Dia menyebut bahwa India berhasil menekan kasus aktif bukan melalui kebijakan lockdown secara luas, melainkan lockdown dalam skala mikro. Hal ini ditanyakan langsung kepada Menteri Kesehatan India.
"Meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti ini? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro," katanya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(abd)