Menuntaskan Sampah Sejak dari Rumah

Minggu, 21 Februari 2021 - 12:37 WIB
loading...
A A A
Ketiga, melibatkan peran serta masyarakat berbasis komunitas, kerja sama antardaerah (dan lembaga kemitraan), pengembangan dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, serta pengembangan infrastruktur pengolahan sampah multisimpul (desentralisasi).

Pemilahan sampah dari sumber/hulu akan mempermudah proses daur ulang sampah. Pemilahan menjadi penentu agar sampah bernilai tinggi bisa dimanfaatkan bank sampah dan industri daur ulang (ekonomi sirkular).

Proses pengelolaan dan pengolahan sampah dilakukan secara berjenjang dari tingkat rumah tangga, RT/RW, kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, berbasis komunitas lokal (permukiman) atau lokasi (kawasan industri, perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar).

Keempat, pola pikir warga harus diubah dari membuang sampah menjadi memilah dan mengelola sampah jadi berkah. Pemilihan dan pemilahan sampah organik dan anorganik dilakukan sejak awal, yakni dari lingkup rumah tangga, berbasis komunitas lokal (permukiman) atau lokasi (kawasan industri, perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, tempat wisata).

Pengolahan sampah organik menjadi kompos 100%, pemilahan sampah anorganik di bank sampah untuk didaur-ulang, digunakan ulang, atau diperbaiki untuk dijual kembali, hingga pengolahan residu sampah B3.

Bila produksi sampah rumah tangga dapat diselesaikan tuntas sejak dari sumbernya, maka masalah sampah sudah selesai tertangani. Kunci keberhasilan penanganan dan pengolahan sampah ada di tangan masyarakat di tingkat rumah tangga.

Kelima, selain itu pengelola pasar, perkantoran, kawasan industri, hotel dan restoran wajib menangani dan mengolah sampah yang dihasilkannya di tempat penampungan sementara/TPS masing-masing/komunal. Di bawah pengawasan ketat dan tegas, residu sampah yang diangkut ke intermediate treatment facility/ITF dan tempat pembuangan akhir/TPA akan berkurang signifikan.

Jika seluruh sampah organik diolah menjadi kompos secara berjenjang, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan, dan kota/kabupaten, sampah organik sudah habis terolah menjadi kompos untuk memenuhi kebutuhan pupuk di lingkungan permukiman dan perkotaan. Maka tidak ada sampah organik yang perlu dibuang ke TPA.

Untuk komposisi produksi sampah anorganik dapat dipilih dan dipilah. Sampah yang masih memiliki nilai jual tinggi dikirim ke bank sampah. Bank sampah yang kreatif dan inovatif dapat memberikan layanan cek kesehatan gratis, tabungan pendidikan atau umroh, barter dengan logistik pangan. Sampah yang menyejahterakan.

Keenam, salah satu upaya menekan jumlah produksi sampah sampah plastik secara tajam, pemerintah daerah dan masyarakat harus bersama-sama mengurangi penggunaan kantong plastik (tas kresek), styrofoam, dan botol plastik dalam kegiatan sehari-hari. Masyarakat harus beralih (kembali) untuk terbiasa membawa tas kain saat berbelanja, membawa botol minuman dan tempat makanan sendiri saat bepergian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2072 seconds (0.1#10.140)