Anggota DPR dari Gerindra Ini Siapkan Hadiah untuk Pengkritik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta masyarakat mengkritik kinerja pemerintah direspons beragam oleh berbagai kalangan masyarakat.
Ada yang merespons positif, adapula yang mengaitkan dengan fakta banyaknya orang yang terjerat UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Bahkan adapula yang mengaitkannya dengan fenomena banyaknya buzzer di media sosial.
Ada hal unik dilakukan Habiburokhman. Anggota DPR dari daerah pemilihan Jakarta Timur ini justu menyiapkan hadiah bagi orang yang mengkritik tentang pengendalian Covid dan dampak ekonomi bagi masyarakat di Jakarta Timur,
Tidak tanggung-tanggung, politikus Partai Gerindra ini akan memberikan hadiah kepada 13 orang yang melakukan kritik. "Bagaimana caranya kritik tapi malah dapat hadiah? Kami tunggu masukan, saran dan kritik soal pengendalian Covid dan dampak ekonominya di Jakarta timur. 13 kritikan yang paling keren akan dapat hadiah masing-masing Rp1 juta, ane tunggu sampai tiga hari ke depan," kata Habiburokhman melalui akun Twitternya, @habiburokhman, Minggu 14 Februari 2021.
Dalam cuitan sebelumnya, Habiburokhman yang mengaku tidak takut dengan buzzer. Habiburokhman justru menyampaikan rasa terima kasihnya kepada buzzer.
Menurut dia, serangan buzzer dan haters justru membantunya menyebarluaskan ide-idenya. "Lanjut...kalau gua justru berterima kasih kepada para buzzer dan hater yang menyerang gua saat gua menyatakan pendapat yang brilian. Berkat mereka pendapat-pendapat gua jadi lebih terdengar dan gua pun makin terkenal. I Love buzzer !!!" kata Habiburokhman seperti dikutip SINDOnews dari akun Twitternya, @habiburokhman, Jumat 12 Februari 2021.
Menurut anggota DPR ini, berbeda pendapat merupakan hal yang biasa. Dia pun mempersilakan para buzzer untuk terus memperbicangkan dirinya.
Hal itu dikatakan Habiburokhman justru membantu dirinya menyebarluaskan ide-idenya. "Dear buzzers & haters, beda pendapat hal biasa, beda pendapatan juga enggak apa-apa. Please teruslah menyerang dan memperbincangkan gua, karena itu membantu menyebarluaskan ide-ide besar gua," cuit Habiburokhman.
Baca juga: Soal Kritik Tanpa Dipolisikan, Pengamat: SBY dan JK seperti Tak Pernah Berkuasa
Ada yang merespons positif, adapula yang mengaitkan dengan fakta banyaknya orang yang terjerat UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Bahkan adapula yang mengaitkannya dengan fenomena banyaknya buzzer di media sosial.
Ada hal unik dilakukan Habiburokhman. Anggota DPR dari daerah pemilihan Jakarta Timur ini justu menyiapkan hadiah bagi orang yang mengkritik tentang pengendalian Covid dan dampak ekonomi bagi masyarakat di Jakarta Timur,
Tidak tanggung-tanggung, politikus Partai Gerindra ini akan memberikan hadiah kepada 13 orang yang melakukan kritik. "Bagaimana caranya kritik tapi malah dapat hadiah? Kami tunggu masukan, saran dan kritik soal pengendalian Covid dan dampak ekonominya di Jakarta timur. 13 kritikan yang paling keren akan dapat hadiah masing-masing Rp1 juta, ane tunggu sampai tiga hari ke depan," kata Habiburokhman melalui akun Twitternya, @habiburokhman, Minggu 14 Februari 2021.
Dalam cuitan sebelumnya, Habiburokhman yang mengaku tidak takut dengan buzzer. Habiburokhman justru menyampaikan rasa terima kasihnya kepada buzzer.
Menurut dia, serangan buzzer dan haters justru membantunya menyebarluaskan ide-idenya. "Lanjut...kalau gua justru berterima kasih kepada para buzzer dan hater yang menyerang gua saat gua menyatakan pendapat yang brilian. Berkat mereka pendapat-pendapat gua jadi lebih terdengar dan gua pun makin terkenal. I Love buzzer !!!" kata Habiburokhman seperti dikutip SINDOnews dari akun Twitternya, @habiburokhman, Jumat 12 Februari 2021.
Menurut anggota DPR ini, berbeda pendapat merupakan hal yang biasa. Dia pun mempersilakan para buzzer untuk terus memperbicangkan dirinya.
Hal itu dikatakan Habiburokhman justru membantu dirinya menyebarluaskan ide-idenya. "Dear buzzers & haters, beda pendapat hal biasa, beda pendapatan juga enggak apa-apa. Please teruslah menyerang dan memperbincangkan gua, karena itu membantu menyebarluaskan ide-ide besar gua," cuit Habiburokhman.
Baca juga: Soal Kritik Tanpa Dipolisikan, Pengamat: SBY dan JK seperti Tak Pernah Berkuasa
(dam)