Formappi Ungkap Alasan Parpol Pendukung Pemerintah Tak Lagi Ngotot Revisi UU Pemilu

Senin, 15 Februari 2021 - 08:48 WIB
loading...
Formappi Ungkap Alasan...
Peneliti Senior Formappi Lucius Karus ungkap beberapa alasan parpol pendukung pemerintah tolak revisi UU Pemilu. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menyatakan, dinamika politik di Parlemen dinilai tak banyak memunculkan gejolak berarti lagi setelah parpol-parpol koalisi sudah bersatu menginginkan Pemilu dan Pilkada tetap dilaksanakan pada 2024 sesuai ketentuan UU Pilkada dan Pemilu saat ini.

"Walaupun sebelumnya ada perbedaan sikap dari parppl-parpol koalisi tetapi kepentingan menjaga soliditas saat ini di pemerintahan membuat parpol-parpol koalisi yang menginginkan normalisasi pilkada tak bisa terus ngotot," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin (15/2/2021).

Menurut Lucius, pemerintah yang sebelumnya menjadi inisiator usulan perubahan UU Pemilu bahkan merubah sikap untuk mempertahankan waktu pelaksanaan sesuai dengan ketentuan UU yakni pada 2024. "Dengan solidnya parpol koalisi, saya kira sih sebentar lagi pro kontra Pilkada dan Pemilu serentak akan hilang dengan sendirinya," jelas dia.

Dia pun mengungkapkan sejumlah alasan kenapa parpol pendukung pemerintah tak lagi ngotot untuk membahas revisi UU Pemilu. Antara lain, sesuai dengan kepentingan pemerintah yang nampaknya ingin fokus pada pemulihan ekonomi dan pandemi, maka kepolosan parpol koalisi akan menjadi faktor penentu dalam menentukan revisi UU Pemilu. Di sisi lain, persetujuan parpol-parpol koalisi yang sebelumnya menginginkan revisi memang tetap perlu dipertanyakan. Mengingat bahwa agenda revisi UU umumnya menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pemenangan parpol, maka dukungan parpol koalisi yang sebelumnya mengusung normalisasi Pilkada sangat mungkin bukan dukungan yang gratis.

Selain itu, ia menilai, masa jabatan pemerintahan saat ini masih cukup panjang, sehingga memang ada banyak manfaat yang bisa diperoleh partai-partai koalisi. Sebaliknya, jika lantaran berbeda sikap dengan pemerintah dalam hal wacana revisi UU Pemilu bisa mengancam posisi parpol-parpol itu di pemerintahan, maka tentu saja akan menyulitkan partai-partai itu dalam mempersiapkan amunisi menjelang Pemilu 2024.

"Maka kesolidan partai-partai koalisi mendukung pilkada serentak 2024 memang menyisakan pertanyaan soal transaksi kepentingan yang dilibatkan dalam negosiasi atau kompromi diantara parppl-parpol koalisi dan Pemerintah," kata Lucius. (Rakhmat)
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mendagri Tegaskan Pemerintah...
Mendagri Tegaskan Pemerintah Belum Tentukan Waktu Bahas RUU Pemilu
Ferry Kurnia Rizkiyansyah:...
Ferry Kurnia Rizkiyansyah: Revisi UU Pemilu dan Pilkada Perlu Pendekatan yang Komprehensif dan Jelas
Buka Rapim TNI, Panglima...
Buka Rapim TNI, Panglima Agus Apresiasi Jajarannya Jaga Situasi Kondusif Pemilu 2024
KPU-Bawaslu Jakarta...
KPU-Bawaslu Jakarta Dapat Skor Indeks Kepatuhan Etik Penyelenggara Pemilu Terendah
Sikapi Putusan MK Soal...
Sikapi Putusan MK Soal PT, Yusril: Tak Mungkin Buat Norma Baru untuk Batasi Jumlah Capres
MK Hari Ini Putuskan...
MK Hari Ini Putuskan UU Pemilu Soal Kampanye yang Dilakukan Presiden
MK: Foto Kampanye Tidak...
MK: Foto Kampanye Tidak Boleh Dipoles Pakai AI
MK Putuskan Gugatan...
MK Putuskan Gugatan Ambang Batas Calon Presiden Siang ini
PKB Sukses Raih 16 Juta...
PKB Sukses Raih 16 Juta Suara, Rustini Muhaimin Apresiasi Kinerja Perempuan Bangsa
Rekomendasi
Begini Cara Malaysia...
Begini Cara Malaysia Selamatkan Industri Otomotif dari Tarif Impor AS
Hancurkan Yaman 4-1,...
Hancurkan Yaman 4-1, Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia U-17
14 Oktober 2025: Tanggal...
14 Oktober 2025: Tanggal Kiamat untuk 240 Juta Pengguna Windows/PC, Ada Apa?
Berita Terkini
Pertemuan Prabowo dan...
Pertemuan Prabowo dan Megawati di Teuku Umar Berlangsung 1 Jam
1 jam yang lalu
Calon Dubes RI untuk...
Calon Dubes RI untuk AS Sempat Diajukan Jokowi, tapi Fit and Proper Test Diminta Ditunda
1 jam yang lalu
Prabowo Bertemu Megawati...
Prabowo Bertemu Megawati di Teuku Umar Malam Ini
1 jam yang lalu
Situasi Terkini Tol...
Situasi Terkini Tol Palikanci-Cipali di Hari Terakhir Cuti Bersama
1 jam yang lalu
1,454 Juta Kendaraan...
1,454 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek Sepanjang Arus Balik Lebaran
2 jam yang lalu
72.000 Kendaraan Pemudik...
72.000 Kendaraan Pemudik Belum Kembali ke Pulau Jawa
2 jam yang lalu
Infografis
Tiga Alasan Netanyahu...
Tiga Alasan Netanyahu Tak Berani Melanjutkan Perang di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved