Garap Wisata Sejarah, Sandiaga Berharap Pariwisata Bisa Bangkit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mendukung penuh upaya mewujudkan heritage tourism di Kota Tua, Jakarta, serta kota-kota lain di tanah air dengan aktivitas kegiatan dan rebranding.
(Baca juga: Datangkan Wisman Lewat FCC, Sandiaga Gandeng Pelabuhan Benoa)
Sandiaga mengatakan, Kota Tua Jakarta merupakan paket wisata lengkap. Wisata sejarah berbasis warisan budaya. Sebagai heritage tourism, masyarakat bisa menikmati susana tempo dulu dengan bangunan-bangunan bergaya kolonial.
"Pariwisata Kota Tua bukan hanya di sekitar Museum Fatahilah dan museum lainnya saja. Sejumlah kawasan sekitarnya patut juga dikembangkan agar ranah wisata Kota Tua semakin besar, peluang usaha dan lapangan kerja semakin besar," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Jumat (12/2/2021).
(Baca juga: 3 Hari Ngantor di Bali, Ini Catatan Sandiaga Uno)
Sandiaga mengungkapkan data kunjungan wisatawan ke Kota Tua mencapai 1,5 juta per tahun sebelum pandemi dan diyakini akan terus bertumbuh. Kedatangan wisatawan ini sangat berpengaruh pada perkembangan usaha kecil dan mikro serta lapangan kerja yang juga terus tumbuh.
"Banyak laoangan kerja terbuka karena wisata Kota Tua. Uniknya pengunjung Kota Tua ini adalah wisatawan nusantara," kata Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, saat ini merupakan momentum bagi Kota Tua untuk berbenah. Di saat pandemi dan ekonomi sedang melambat, Sandiaga mendorong agar Kota Tua ditata sekaligus mengedukasi wisatawan nusantara untuk berpariwisata yang berkualitas dsn berkelanjutan.
"Kita cermati konsep pariwisata yang sudah jalan di kota-kota besar di dunia. Kebetulan saya sedang bertugas di Kemenparekraf maka saya ingin nendukung dengan totalitas, sepenuh hati bagaimana membentuk heritage tourism bagaimana wisata Kota Tua ini harus jadi kebanggan kita," kata Sandiaga.
"Kita optimistis saat pandemi berakhir akan ada letupan kunjungan wisatawan nusantara ke Kota Tua sehingga menjadi energi kebangkitan pariwisata kita," imbuh Sandiaga.
(Baca juga: Datangkan Wisman Lewat FCC, Sandiaga Gandeng Pelabuhan Benoa)
Sandiaga mengatakan, Kota Tua Jakarta merupakan paket wisata lengkap. Wisata sejarah berbasis warisan budaya. Sebagai heritage tourism, masyarakat bisa menikmati susana tempo dulu dengan bangunan-bangunan bergaya kolonial.
"Pariwisata Kota Tua bukan hanya di sekitar Museum Fatahilah dan museum lainnya saja. Sejumlah kawasan sekitarnya patut juga dikembangkan agar ranah wisata Kota Tua semakin besar, peluang usaha dan lapangan kerja semakin besar," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Jumat (12/2/2021).
(Baca juga: 3 Hari Ngantor di Bali, Ini Catatan Sandiaga Uno)
Sandiaga mengungkapkan data kunjungan wisatawan ke Kota Tua mencapai 1,5 juta per tahun sebelum pandemi dan diyakini akan terus bertumbuh. Kedatangan wisatawan ini sangat berpengaruh pada perkembangan usaha kecil dan mikro serta lapangan kerja yang juga terus tumbuh.
"Banyak laoangan kerja terbuka karena wisata Kota Tua. Uniknya pengunjung Kota Tua ini adalah wisatawan nusantara," kata Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, saat ini merupakan momentum bagi Kota Tua untuk berbenah. Di saat pandemi dan ekonomi sedang melambat, Sandiaga mendorong agar Kota Tua ditata sekaligus mengedukasi wisatawan nusantara untuk berpariwisata yang berkualitas dsn berkelanjutan.
"Kita cermati konsep pariwisata yang sudah jalan di kota-kota besar di dunia. Kebetulan saya sedang bertugas di Kemenparekraf maka saya ingin nendukung dengan totalitas, sepenuh hati bagaimana membentuk heritage tourism bagaimana wisata Kota Tua ini harus jadi kebanggan kita," kata Sandiaga.
"Kita optimistis saat pandemi berakhir akan ada letupan kunjungan wisatawan nusantara ke Kota Tua sehingga menjadi energi kebangkitan pariwisata kita," imbuh Sandiaga.
(maf)