Yusril: Demokrasi yang Bergantung Kekuatan Modal, Negara Akan Runtuh

Sabtu, 13 Februari 2021 - 12:16 WIB
loading...
Yusril: Demokrasi yang Bergantung Kekuatan Modal, Negara Akan Runtuh
Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menyinggung sistem demokrasi Indonesia. Hal itu dia singgung saat mengutip pernyataan mantan Wapres, Jusuf Kalla (JK). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menyinggung sistem demokrasi Indonesia. Hal itu dia singgung saat mengutip pernyataan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) .

'Jika demokrasi tidak jalan, pemerintah akan jatuh' begitu pernyataan JK. Tetapi, Yusril memandang hal itu bisa juga terjadi sebaliknya, dimana jika demokrasi dijalankan maka negara yang akan runtuh.

"Persoalan mendasarnya adalah demokrasi yang bagaimana yang mau dijalankan. Dari dulu kita berdebat tidak habis-habisnya tentang konsep demokrasi kita," ujar Yusril dalam keterangannya, Sabtu (13/2/2021).

Menurut dia, bongkar pasang konsep demokrasi tak selesai-selesai. Dimana, sistem dan rincian pelaksanaan pemilu lima tahun sekali yang kerap dibongkar pasang, sistem kepartaian juga begitu. Kemudian, pemerintahan daerah juga sama, bongkar pasang yang tak kunjung selesai-selesai. Pengelolaan kekayaan negara antara pusat dan daerah juga sama, bongkar pasang terus.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menilai bahwa konsep demokrasi akhirnya menjadi permainan kekuasaan untuk melanggengkan kekuasaannya sendiri. Dimana, siapa kuat, dia menang dan berkuasa. Siapa lemah akan kalah dan tersingkir.

"Demokrasi kita sekarang bergantung pada kekuatan baru: kekuatan uang dan modal. Apa demokrasi seperti ini yang mau dijalankan?" tandas dia.

"Kalau demokrasi seperti itu tidak dijalankan pemerintah akan jatuh, ya mungkin saja. Tetapi jika demokrasi semacam itu dijalankan, maka negara yang akan runtuh," tutup dia.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2006 seconds (0.1#10.140)