Dampak Corona, PBB Keluarkan Rekomendasi Pemulihan Asia Tenggara

Minggu, 07 Februari 2021 - 16:30 WIB
loading...
Dampak Corona, PBB Keluarkan Rekomendasi Pemulihan Asia Tenggara
Covid-19 (virus Corona) sangat berdampak signifikan terhadap negara dengan tingkat kesenjangan sosial yang tinggi. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Sekretaris Eksekutif UNESCAP PBB Prof Armida Alisjahbana mengatakan, Sekjen PBB telah mengeluarkan ringkasan kebijakan (policy brief) berupa rekomendasi aksi pemulihan untuk kawasan Asia Tenggara.

(Baca juga: Update Corona DIY, Positif Tambah 217 Kasus, Total Jadi 23403 Orang)

Ada empat rekomendasi yang dikeluarkan. Pertama adalah mengentaskan kesenjangan. Menurut Prof Armida, Covid-19 (virus Corona) sangat berdampak signifikan terhadap negara dengan tingkat kesenjangan sosial yang tinggi. Apalagi, sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara masih memiliki permasalahan di bidang kesenjangan sosial.

(Baca juga: Pemain Bola Beken yang Pernah Terkena Virus Corona)

"Termasuk di dalamnya bagaimana kelompok tersebut bisa dibantu supaya dampaknya termitigasi," kata Mantan Menteri Bappenas saat menjadi pembicara pada diskusi 'Satu Jam Berbincang Ilmu' yang digelar Dewan Profesor Unpad dalam siaran persnya, Minggu (7/2/2021).

(Baca juga: Update Corona: Positif 1.134.854 Orang, 926.980 Sembuh dan 31.202 Meninggal)

Menurut dia, rekomendasi kedua adalah menjembatani kesenjangan digital. Pandemi Covid-19 mendorong segala aktivitas beralih ke sektor digital. Salah satunya adalah pendidikan.

Namun, lanjut Prof Armida Alisjahbana, negara jangan terfokus pada penguatan konektivitas dan infrastruktur. Masyarakat sebagai pengguna teknologi juga perlu diperhatikan.

Dia mencontohkan, pada sistem pendidikan daring tidak hanya diperhatikan kebutuhan internet dan perangkat yang memadai, tetapi juga bagaimana metode belajar mengajarnya.

Rekomendasi ketiga adalah “penghijauan” ekonomi. Negara kawasan ASEAN perlu memastikan program tanggap dan pemulihan Covid-19 tersebut bisa berjalan secara berkelanjutan dan inklusif.

Terakhir, kata Prof. Armida, adalah menjunjung tinggi hak asasi dan menerapkan sistem tata kelola pemerintahan yang baik. "Tata kelola yang baik itu memang salah satu hal yang harus jadi prioritas di negara di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia," kata Prof Armida.

Lebih lanjut dia menjelaskan, perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB telah menyusun sejumlah pilar aksi pemulihan bersama dari pandemi Covid-19. Ada lima pilar yang menjadi pedoman seluruh negara di dunia dalam hal memulihkan kondisi yang terdampak.

Lima pilar tersebut meliputi perlindungan layanan kesehatan, perlindungan masyarakat, respons ekonomi dan pemulihannya, respons makroekonomi dan kerja sama multilateral, serta kohesi sosial dan ketahanan komunitas.

"Semua badan akan menerjemahkan pilar ini sesuai kompetensi masing-masing," ujar dia.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)