Jelang Imlek, Gus Yaqut Kenang Momen Berburu Angpao Bareng Santri

Jum'at, 05 Februari 2021 - 14:19 WIB
loading...
Jelang Imlek, Gus Yaqut Kenang Momen Berburu Angpao Bareng Santri
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 18 Januari 2021. Foto/SINDOnews/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Hari Raya Imlek ternyata mempunyai kesan tersendiri bagi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Bagi pria yang biasa disapa Gus Yaqut ini, perayaan Imlek bukan hanya membawa kegembiraan bagi masyarakat Tionghoa, khususnya umat Konghucu tapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Gus Yaqut mengatakan itu saat konferensi pers bersama Menteri Koordinator PMK Muhajir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 4 Februari 2021.

Dia menceritakan kenangan yang diakuinya tak terlupakan saat perayaan Imlek. Saat masih kecil, Gus Yaqut tinggal di lingkungan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

Dikutip dari kemenag.go.id, Gus Yaqut mengungkapkan, pondok pesantren milik keluarganya itu berdekatan dengan permukiman Tionghoa. Setiap perayaan Imlek, dia ikut merasakan suasana semaraknya. Mulai dari arak-arakan barongsai hingga bagi-bagi angpao.

Bahkan, dia bersama para santri ikut datang ke rumah saudara-saudara Tionghoa yang tengah merayakan Imlek dan berburu angpao. Rasa persaudaraan dan kerukunan saat itu amat berkesan.

"Kita senang sekali karena mendapatkan angpao pada waktu itu,” ungkap Yaqut dikutip dari situs kemenag.go.id, Kamis 4 Februari 2021.

Rasa persaudaraan, kebahagiaan, dan kebersamaan saat itu masih dirasakan Gus Yaqut hingga saat ini. Lebih lanjut, dia menilai Hari Raya Imlek pada 12 Februari 2021 akan dirayakan di tengah situasi pandemi covid-19 yang masih mewabah.

“Situasi sekarang berbeda, Indonesia dan dunia sedang mengalami pandemi Covid-19. Saya kira umat Konghucu juga harus mawas diri bahwa perayaan Imlek itu bisa dirayakan dengan cara yang sederhana dan mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.

Dia mengatakan sudah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh Konghucu dan tokoh Tionghoa untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama perayaan Imlek tahun ini. Salah satunya, menggelar perayaan secara virtual.

“Saya kira saling mengunjungi atau silaturahmi bisa diganti dengan cara-cara saling menjaga satu dengan yang lainnya dari pandemi Covid-19. Misalnya dengan cara virtual," tuturnya.

Meskipun dirayakan dengan sederhana, kata dia, Imlek tidak akan kehilangan maknanya sebagai momen bagi umat Konghucu mengungkapkan rasa syukur. “Ini momen bersyukur bahwa selama setahun dalam perlindungan dan keberkahan dari Tuhan dan berharap di tahun berikutnya akan mendapatkan keberkahan dan perlindungan yang lebih baik lagi,” katanya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)