Dari Penyintas Jadi Penyelamat: Ini Cerita Pekerja Pertamina Mendonorkan Plasma
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjalani hari-hari berat dalam terpaan Coronavirus 2019 (Covid-19), berjuang mencapai kekebalan tubuh maksimal, dan kini sembuh melahirkan rasa syukur tak terhingga bagi para penyintas (survivor) Covid-19 di lingkungan Pertamina Group.
Perasaan bahagia itulah yang mengantarkan pekerja Pertamina bertekad membantu masyarakat, pasien yang masih berjuang untuk menaklukkan virus yang menyerang saluran pernafasan ini. Bahkan, pekerja BUMN Energi tersebut, kini ikut berperan aktif dalam gerakan kampanye yang mengusung tema, From Survivor to Savior-Dari Penyintas menjadi Penyelamat, dari Pertamina untuk Indonesia.
Melalui gerakan mulia ini, Pertamina melaksanakan donor plasma konvalesen secara serentak pada Jumat, 29 Januari 2021 di sejumlah wilayah yakni Jakarta, Medan, Plaju, Cilacap, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, dan Makassar.
Arya Dwi Paramita, yang sejak pandemi Covid-19 tetap bertugas mengunjungi hampir seluruh wilayah operasi perusahaan untuk memantau Program Corporate Social Responsibility dan Program Pertamina, pada November 2020 harus takluk pada virus mendunia tersebut.
“Saat dirawat karena Covid-19 sangat tidak enak. Apalagi saya tujuh hari harus masuk ICU. Karena itu,saya punya niat, kalau sembuh dan sehat, saya mau mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien lain yang masih berjuang di rumah sakit,” ujar Arya.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Vice Presidetn CSR & SMEPP Management Pertamina bahkan telah mendonorkan plasmanya dua kali, yakni pada 29 Desember 2020 dan yang kedua 29 Januari 2021.
“Semoga ini bisa menyembuhkan teman-teman lainnya dan bisa kembali bersama keluarga di rumah,” pinta Arya.
Semangat Arya Dwi Paramita untuk menyelamatkan sesama ditularkan kepada Dwi Puja Ariestya yang sehari-hari menjalani penugasan sebagai Vice President Digital Enhancement & Technology di Pertamina.
“Saya tahu tentang donor plasma konvalesen dari media sosial dan media massa. Ingin sekali berbagi dengan pasien lainnya. Kebetulan, Pak Arya mengajak saya untuk ikut donor plasma karena ada rekan kami di Pertamina sedang membutuhkan plasma. Semoga ini menjadi nilai ibadah,” ujar Dwi.
Gerakan sukarela dari penyintas jadi penyelamat juga mendorong Ahmad Syafi Munawar, pekerja di fungsi HSSE Corporate Pertamina untuk ikut serta dalam donor plasma. Baginya, bermanfaat bagi sesama bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menjadi pendonor plasma konvalesen setelah sembuh dari Covid-19.
“Saya selalu ingin memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Karena itu, saya tergerak menjadi pendonor plasma konvalesen untuk kawan-kawan yang masih harus berjuang melawan Covid-19. Inilah yang bisa saya sumbangkan untuk kesembuhannya,” ucap Ahmad.
Kampanye Donor Plasma Konvalesen tersebut terus digerakkan pekerja Pertamina. Menurut Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation, Agus Suprijanto hingga saat ini sudah tercatat lebih dari 100 orang Pekerja Pertamina, baik di kantor pusat, unit operasi dan anak perusahaan yang sudah menjadi pendonor serta terdaftar sebagai calon pendonor Plasma Konvalesen.
Jumlah ini diharapkan akan meningkat dengan kampanye edukasi yang masif sehingga gerakan ini akan terus berkelanjutan ke depannya, tidak hanya untuk Pekerja Pertamina namun juga dapat menyebar kepada masyarakat luas.
Perasaan bahagia itulah yang mengantarkan pekerja Pertamina bertekad membantu masyarakat, pasien yang masih berjuang untuk menaklukkan virus yang menyerang saluran pernafasan ini. Bahkan, pekerja BUMN Energi tersebut, kini ikut berperan aktif dalam gerakan kampanye yang mengusung tema, From Survivor to Savior-Dari Penyintas menjadi Penyelamat, dari Pertamina untuk Indonesia.
Melalui gerakan mulia ini, Pertamina melaksanakan donor plasma konvalesen secara serentak pada Jumat, 29 Januari 2021 di sejumlah wilayah yakni Jakarta, Medan, Plaju, Cilacap, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, dan Makassar.
Arya Dwi Paramita, yang sejak pandemi Covid-19 tetap bertugas mengunjungi hampir seluruh wilayah operasi perusahaan untuk memantau Program Corporate Social Responsibility dan Program Pertamina, pada November 2020 harus takluk pada virus mendunia tersebut.
“Saat dirawat karena Covid-19 sangat tidak enak. Apalagi saya tujuh hari harus masuk ICU. Karena itu,saya punya niat, kalau sembuh dan sehat, saya mau mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien lain yang masih berjuang di rumah sakit,” ujar Arya.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Vice Presidetn CSR & SMEPP Management Pertamina bahkan telah mendonorkan plasmanya dua kali, yakni pada 29 Desember 2020 dan yang kedua 29 Januari 2021.
“Semoga ini bisa menyembuhkan teman-teman lainnya dan bisa kembali bersama keluarga di rumah,” pinta Arya.
Semangat Arya Dwi Paramita untuk menyelamatkan sesama ditularkan kepada Dwi Puja Ariestya yang sehari-hari menjalani penugasan sebagai Vice President Digital Enhancement & Technology di Pertamina.
“Saya tahu tentang donor plasma konvalesen dari media sosial dan media massa. Ingin sekali berbagi dengan pasien lainnya. Kebetulan, Pak Arya mengajak saya untuk ikut donor plasma karena ada rekan kami di Pertamina sedang membutuhkan plasma. Semoga ini menjadi nilai ibadah,” ujar Dwi.
Gerakan sukarela dari penyintas jadi penyelamat juga mendorong Ahmad Syafi Munawar, pekerja di fungsi HSSE Corporate Pertamina untuk ikut serta dalam donor plasma. Baginya, bermanfaat bagi sesama bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menjadi pendonor plasma konvalesen setelah sembuh dari Covid-19.
“Saya selalu ingin memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Karena itu, saya tergerak menjadi pendonor plasma konvalesen untuk kawan-kawan yang masih harus berjuang melawan Covid-19. Inilah yang bisa saya sumbangkan untuk kesembuhannya,” ucap Ahmad.
Kampanye Donor Plasma Konvalesen tersebut terus digerakkan pekerja Pertamina. Menurut Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation, Agus Suprijanto hingga saat ini sudah tercatat lebih dari 100 orang Pekerja Pertamina, baik di kantor pusat, unit operasi dan anak perusahaan yang sudah menjadi pendonor serta terdaftar sebagai calon pendonor Plasma Konvalesen.
Jumlah ini diharapkan akan meningkat dengan kampanye edukasi yang masif sehingga gerakan ini akan terus berkelanjutan ke depannya, tidak hanya untuk Pekerja Pertamina namun juga dapat menyebar kepada masyarakat luas.
(ars)